Pasca Eruspi GAK Tahun 2018, Sebanyak 21 Jenis Tumbuhan Ditemukan

Screenshot 20230601 064715 Instagram
Tim KPHK sedang melakukan sensus tumbuhan paska erupsi besar GAK 4 tahun lalu (sumber foto: akun instgaram @Krakatau_ca_cal).

BANTENRAYA.CO.ID – Tim Kesatuan Pengelola Hutan Konservasi atau KPHK melakukan sesus tumbuhan pionir di sekitar Gunung Anak Krakatau (GAK).

Sensus tumbuhan pionir dilakukan tim KPHK untuk mengetahui tumbuhan di sana paska terjadi erupsi beasar GAK di laut Selat Sunda pada 2018 lalu.

Dari hasil sensus yang dilakukan tim KPHK itu ditemukan 12 jenis tumbuhan yang seluruhnya tumbuh di pesisir pulau GAK.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: Waspada Erupsi Anak Krakatau! Ini Himbauan dari PVMBG Terkait Erupsi Anak Krakatau

“Pada Desember 2018 terjadi eruspi besar pada GAK yang membuat pulau vulkanis tersebut steril dari berbagai jenis tumbuhan,” tulis akun instargram @krakatau_ca_cal dikutip Bantenraya.co.id, Kamis 1 Juni 2023.

Akun yang dikelola tim Sosmed KLHK Krakatu dan BKSD Bengkulu Lampung itu menyebutkan seluruh kehidupan di pualu tersebut musnah.

“Setelah lebih dari empat tahun berlalu kami melakukan sensus tumbuhan pionir yang mulai tumbuh di pulau tersebut,” katanya.

BACA JUGA: Gunung Anak Krakatau Erupsi, Semburkan Abu Setinggi 2.500 Meter

Akun itu juga menyebutkan, bagaikan bayi yang terlahir kembali, kehidupan baru muncul di Pulau Anak Krakatau.

“Kami menemukan setidaknya 21 jenis tumbuhan yang seluruhnya tumbuh di bagian pesisir pulau,” ungkapnya.

Adapun jenis tumbuhan yang ditemukan yaitu kelapa (Cocos nucifera), nyamplung (Calophyllum inophyllum), keben (Baringtonia asiatica).

BACA JUGA: 7 Alasan Mengapa Pergi ke Mars Sangat Berbahaya, Mulai dari Bahaya ke Fisik sampai ke Psikologis

Kemudian, nyiri laut (Xylocarpus granatum), ketapang (Terminalia catappa), waru laut (Thespesia populnea), dan nipah (Nypa fruticans).

Selanjutnya, katang-katang (Ipomea pescaprae), pandan (Pandanus tectorius), cemara laut (Casuarina equisetifolia), pong-pong (Cerbera odollam), dan sawi pantai (scaevola taccada).

Selain itu terdapat juga tumbuhan jenis rumput tembaga (Iscahemum miticum), jukut tiara (Spinifek littoralis), lamtoro (Leucaena leucocephala), dan kacang laut (Canavalia maritime).

Kemudian, mengkudu (Morinda citrifolua), waru (Hibiscus tiliaceus), tangkil (Gnetum gnemon), harendong (Melastoma affine), dan awar-awar (Ficus septica).***

Pos terkait