BANTENRAYA.CO.ID – Komisi Pemilihan Umum atau KPU Kota Cilegon menggelar Focus Group Discussion atau FGD merumuskan formula perhitungan suara.
KPU Kota Cilegon sendiri mengundang Peneliti Sindikasi Pemilu dan Demokrasi serta Partai Politik untuk memastikan masukan dan saran dalam hal mempersingkat perhitungan suara.
Dimana, nantinya lewat FGD KPU Kota Cilegon tersebut bisa memastikan perhitungan suara bisa dibuat panel di TPS.
Hal itu, tentu saja akan mempersingkat waktu pelaksanaan perhitungan suara.
Diketahui pada Pemilu 2019 lalu ada 894 petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara atau KPPS meninggal dan 5.175 mengalami sakit.
BACA JUGA: Lindungi Hak Pilih, KPU Cilegon Sisir Pemilih Lewat Aplikasi Online
Berbagai simulasi dilakukan oleh KPU RI, termasuk sudah mengurangi pemilih hanya 300 orang di setiap TPS pada Pemilu 2024.
Dibandingkan dengan Pemilu 2019 yang satu TPS memiliki 500 pemilih.
Namun, tentu saja hal tersebut harus lebih efektif lagi, sehingga saat malam pada pukul 19.00 semua proses sudah selesai.
Peneliti Sindikasi Pemilu dan Demokrasi Erick Kurniawan menyampaikan, jika FGD menjadi wahana untuk mendapatkan masukan dari partai.
Sebab, akan ada rencana penghitungan suara dibuat panel dalam satu TPS.
“Jadi tidak hanya satu perhitungan saja, tapi di satu TPS itu dua perhitungan misalnya DPD dan DPRD,” katanya, Sabtu 24 Juni 2023.
“Artinya ini nanti akan membutuhkan banyak saksi dan pengawas TPS,” jelasnya.
Selanjutnya, jelas Erick, tempat juga harus lebih representatif saat penghitungan. Jangan sampai panel satu dengan panel lainnya bersahutan.
“Artinya TPS juga penting, karena jangan sampai bersautan dan mengganggu perhitungan malah, misalnya di panel A bilang sah dan terdengar ke panel B,”.
“Jadi malah acak-acakan nanti perhitungannya,” ujarnya.
BACA JUGA: Daftar Nama Bacaleg yang Bertarung di Dapil II Cibeber Cilegon Berebut Kursi Panas di Pemilu 2024
Lalu, selain perhitungan yang dibuat panel, tegas Erik, soal pengisian dokumen juga tidak dilakukan satu-satu untuk masing-masing saksi dan bawaslu atau lainnya.
Tapi ada mekanisme barcode yang cukup satu dokumen lalu di foto dan diberikan barcode untuk disebarkan kepada yang lain.
“Sekarang cukup foto dan disebarkan lewat keaslian barcode. Jadi satu saja yang ditulis lalu disebarkan lewat foto yang di barcode,” jelasnya.
Sementara itu, salah satu Ketua Partai Perindo Kota Cilegon Yuyu Marlina mengungkapkan, untuk partai yang pasti ingin yang terbaik dalam proses penghitungan.
Yang terpenting, jelasnya, yakni akses informasi hasil pemungutan suara yang cepat.
“Kami inginnya informasi yang cepat terhadap hasil, jadi tidak simpang siur. Harus cepat kalau soal perhitungan itu kami minta yang terbaik dari petugas,” pungkasnya. ***