BANTENRAYA.CO.ID – Dinas Pertanian Ketahanan Pangan Pandeglang terus melakukan observasi munculnya penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) atau penyakit sejenis cacar lato-lato pada hewan ternak di wilayah Kabupaten Pandeglang. Meski hingga saat ini kasus penyakit LSD di Kabupaten Pandeglang masih terhitung kecil.
Kepala Bidang Peternakan, dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pandeglang, Wahyu Widayanti mengatakan, tim kesehatan hewan terus menyasar para peternak hewan peliharaan jenis sapi, kambing, hingga kerbau untuk waspada penyakit LSD. Sebab, penyakit tersebut rawan menyerang hewan ternak.
“Sudah kami sosialisasikan agar masyarakat harus tetap meningkatkan kewaspadaan terkait penyakit LSD pada hewan ternak,” kata Wahyu, Rabu 12 Juli 2023.
BACA JUGA : Tambak Udang di Tegalpapak Diduga Bodong, HMPS Desak Pemda Pandeglang Turun Tangan
Dia menerangkan, berdasarkan data, sebelumnya ada dua ekor sapi ternak milik warga terpapar penyakit LSD. Namun kedua hewan tersebut kini sudah sembuh. Bahkan, sudah disembelih untuk hewan kurban.
“Terdapat dua ekor sapi yang terinfeksi LSD pada awal Juni 2023. Sekarang sudah sembuh, dan sudah dipakai untuk kurban,” terangnya.
Dia memastikan, hingga saat ini belum ada hewan ternak yang terindetifikasi penyakit LSD. Mengingat hewan-hewan ternak di Kabupaten Pandeglang dalam keadaan sehat. “Sampai hari ini di Kabupaten Pandeglang tidak ada lagi hewan ternak yang terkena LSD,” ujarnya.
BACA JUGA : Selidiki Kematian Pelaku TPPO di Tahanan, Anggota Polres Pandeglang Diperiksa Propam Polda Banten
Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan Kabupaten Pandeglang, Nasir M Daud memastikan, hingga saat ini belum ada hewan ternak di Kabupaten Pandeglang yang terserang penyakit LSD. Yang paling terpenting, kata dia, para peternak harus menjaga kesehatan kandang. “Insya Allah belum ada. Ya, ternaknya harus dirawat, diberi vitamin, kandang harus dibersihkan dan lingkungan kandangnya harus bersih,” imbuhnya. ***