BANTENRAYA.CO.ID – Sebanyak 57 warga Kampung Kejuruan-Bayur, Desa Ukirsari, Kecamatan Bojonegara menggeruduk stone crusher milik PT Gama Bojonegara Jaya atau GBJ.
Tindakan warga yang menggeruduk stone crusher milik PT GBJ tersbut lantaran kesal dengan suara bising dari kegiatan yang dilakukan PT BGJ yang berlangsung hingga sore hari.
Selain itu, alasan warga menggeruduk stone crusher milik PT GBJ karena pihak perusahaan tidak memperhatikan warga sekitar terutama terakit dengan rekrutmen tenaga kerja.
Faizudin, salah satu warga mengatakan, bunyi stone crusher atau alat pemecah batu milik PT GBJ terutama pada sore hari.
BACA JUGA: Gudang Oli Bekas di Jawilan Kabupaten Serang Terbakar, Api Merembet ke PT PFM
“Dampak dari operasi crusher ini debu kemana-mana termasuk seperti ke sawah dan ke pemukiman, terus getarannya juga terasa,” ujar Faiz, Rabu 14 Juni 2023.
Ia menjelaskan, beberapa perusahaan pemecah batu di sekitar Desa Ukirsari beroperasi sesuai ketentuan mulai pukul 08.00 WIB sampai pukul 11.45 WIB dan mulai lagi dari pukul 13.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB. Sedangkan, stone crusher milik PT GBJ beroperasi sampai menjelang magrib.
“Jadi warga turun agar mereka memperhatikan jam operasinya. Terus dulu waktu sosialisasi sama ketua-ketua RT dan RW katanya untuk perumahan, ternyata lahannya digunakan untuk stone crusher. Jarak stone crusher dengan pemukiman warga sekitar 250 meter,” katanya.
BACA JUGA: Jadi Lokasi Ambulans Desa Terjun, Jalan Cikedung Kabupaten Serang Mulai Dibangun
Selain itu, tidak ada kompensasi yang jelas dari pihak PT GBJ kepada masyarakat termasuk dalam hal tenaga kerja tidak merekrut warga sekitar.
“Untuk kompensasi pihak perusahaan menyampaikan katanya sudah ada perjanjian dengan ketua RT dan RW yang dulu dan setiap bulan mentransfer Rp1,5 juta,” ungkapnya.
Faiz memastikan, uang kompensasi yang disampaikan melalui mantan ketua RT dan RW tersebut disampaikan ke warga namun warga kecewa karena tidak dilibatkan dalam pembuatan perjanjiannya dengan pihak perusahaan.
BACA JUGA: Dinas Satpol PP Kabupaten Serang Kawal Ketat, Pemilik Kandang Mulai Pindahkan Ayam
“Tadi kita ada mediasi dengan pihak perusahaan tapi belum ada kesepakatan,” tuturnya.
Sementara itu, pimpinan PT GBJ Indra saat dikonfirmasi terkait aksi warga tersebut tidak memberikan jawaban. Telepon dan pesan whatshapp yang disampaikan tidak mendapat balasan.***