Seorang Guru Dibacok Siswa di Lehernya, Motif Pelaku Buat Geleng-Geleng Kepala

guru dibacok siswa di lehernya
Guru dibacok siswa di lehernya

BANTENRAYA.CO.ID – Seorang guru dibacok siswa di bagian leher sampai bercucuran darah.

Rekaman yang beredar tentang guru dibacok siswa tersebut menampilkan kondisi guru yang sudah terluka parah dan hendak dievakuasi ke rumah sakit.

Informasi terkait berita guru dibacok siswa ini dilansir bantenraya.co.id dari salah satu postingan di akun Instagram @faktakamera.

Bacaan Lainnya

Kasus kekerasan di sekolah nampaknya tidak sedikit yang menyambut tahun ajaran baru 2023-2024.

BACA JUGA: 3 Hal yang Memicu Seorang Muslim Lalai dari Agama, Waktunya Instrospeksi Diri

Sebelumnya telah terdapat beberapa kasus tentang aksi perundungan yang sampai membuat korbannya terluka parah.

Tidak sedikit juga berita tentang tawuran antar pelajar.

Namun kali ini guru yang menjadi korban kekerasan di sekolah oleh siswanya.

Dalam rekaman yang diunggah di akun Instagram @faktakamera tersebut, seorang guru tampak sedang duduk di lantai dalam kondisi telah bercucuran darah sampai ke bajunya.

BACA JUGA: Tidak Hanya Sumbing, Bayi yang Dibuang Orangtuanya di Pontang Alami Down Syndrome

Guru-guru yang lain mencoba untuk menahan badannya agar tidak terjatuh dan mencoba menutup lukanya juga di bagian leher.

Rekaman videonya juga sengaja dibuat hitam putih untuk menutupi warna darah.

Tidak lama kemudian, seorang guru membawa motor untuk membawa korban ke rumah sakit.

Korban tampak lemas ketika hendak diangkat ke atas motor.

BACA JUGA: Pikirkan 5 Hal Ini Sebelum Memilih Berhenti Kuliah, Motivasi Kuliah Sampai Wisuda

Guru yang hendak dievakuasi tersebut adalah Pak Fathur, beliau mengajar di MA (Madrasah Aliyah) Yasua, Pilangwetan, Kecamatan Kebonagung, Demak, Jawa Timur.

Korban mengalami insiden dibacok oleh muridnya sekitar pukul 09.30 WIB.

Aksi pembacokan tersebut dilakukan oleh siswa kelas X yang berinisial MAR.

Dia tiba-tiba membacok leher gurunya yang bernama Pak Fathur dengan sebilah sabit atau clurit pada Senin (25/9/2023).

BACA JUGA: Kebiasaan Ini Ternyata Mampu Memicu Panjang Umur Jika Rutin Dilakukan

Mengetahui kejadian ini dilakukan oleh seorang siswa tentunya cukup mengejutkan.

Terlebih lagi kejadian ini terjadi di lingkungan sekolah yang berbasis ilmu agama Islam.

Beberapa warganet ikut memberi tanggapan terhadap berita tersebut.

“Itulah makanya adab terlebih dahulu mesti ditanamkan sebelum ilmu,” kata @fathurnandez.

BACA JUGA: Sriwijaya Air Dikecam Penumpang karena Keterlambatan Penerbangan

“Pendidikan mental dimulai dari rumah,” kata @insanu_02.

Sementara @a_q4321 berkomentar, “Apa apa dengan generasi sekarang?”

Penangkapan MAR

Di tanggal yang sama, MAR ditangkap di sebuah rumah kosong di Desa Rowosari, Gubug, Grobogan pukul 23.30 WIB.

Tersangka langsung dibawa ke Polsek Gubug untuk dimintai keterangan.

BACA JUGA: Daya Tampung SMA dan SMK Negeri di Banten Masih Rendah, Cuma Sanggup di Angka 35 Persen

Polisi juga telah menyita barang bukti berupa sebilah sabit sepanjang 40 cm bergagang besi.

Motif MAR melakukan aksi pembacokan tersebut adalah karena tidak diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugasnya.

Tugas tersebut merupakan salah satu syarat untuk kenaikan kelas.

Dan waktu terakhir pengumpulan tugas tersebut adalah Sabtu (23/9/2023).

BACA JUGA: Masih SMA, Kate Victoria Lim Menantang Kapolri untuk Debat Terbuka Terkait Kasus ITE Ayahnya

Korban mengungkapkan kalau guru-guru yang lain telah mencoba membujuknya untuk memberi kesempatan pada pelaku.

Namun sayangnya korban tetap tidak ingin memberi kesempatan karena waktu pengumpulan telah ditutup.

Dari sana MAR merasa sakit hati tidak diberi kesempatan untuk sekolah dan berencana untuk melukai korban.***

Pos terkait