BANTENRAYA.CO.ID – Ketahui daerah yang jadi penghasil janda terbanyak di Jakarta di sini.
Dengan membaca tentang daerah penghasil janda terbanyak di Jakarta, membuat kalian tertarik memberikan nafkah lahir dan batin.
Di manakah daerah penghasil janda terbanyak di Jakarta, adakah di Kabupaten atau Kota tempat tinggal kalian?
BACA JUGA: 4 Aplikasi Mencari Jodoh Janda Kembang, Dijamin Bakal Sesuai Kriteria
Terlebih dahulu, mari kita tengok sejarah Ibu Kota Indonesia, sebelum berubah menjadi Provinsi Jakarta.
Pada masa Belanda, Jakarta bernama Batavia, tempat pemerintahan pusat Belanda berkuasa.
Namun sebelumnya lagi, pada abad 14 Jakarta bernama Sunda Kelapa.
BACA JUGA: Daerah Ini Jadi Penghasil Janda Terbanyak di Banten, Kabupaten Atau Kota Tempat Tinggal Kamu Bukan?
Baru pada 1952-1619, ketika Pangeran Fatahillah berhasil membebaskan kota ini dari penjajah, namanya diubah menjadi Jayakarta.
Selanjutnya, ketika masa penjajahan Jepang pada 1942, barulah resmi menggunakan nama Jakarta.
Nah, Jakarta terkenal dengan berbagai macam hal-hal unik, antara lain, punya Stadion Terbesar di Duni, terdapat pasar grosir terbesar di Asia Tenggara, hingga disebut kota teraktif di Twitter.
BACA JUGA: Daerah Penghasil Janda Muda Cantik Terbanyak di Banten, Jadi Rebutan Mancanegara
Meski dengan beragama keunikan yang ditemukan di Jakarta, namun berbagai macam masalah juga ada di Jakarta.
Paling terkenal dari masalah yang dihadapi Jakarta adalah kemacetan dan banjir.
Hal ini sudah menjadi rahasia umum ketika orang mendengar nama Jakarta.
Selain itu, masalah sosial juga termasuk masalah yang dihadapi Jakarta, salah satunya tingginya angka perceraian.
Berdasarkan laporan Badan Statistik Pusat (BPS) dalam Jakarta Dalam Angka 2022, kasus perceraian Jakarta meningkat setiap tahunnya.
Misalnya pada 2020 total perceraian di Provinsi Jakarta sebesar 12,098.
BACA JUGA: SERU! Sinopsis Preman Pensiun 8 Episode 15: Murad Lumpuhkan 4 Orang, Kang Gobang Tetap Tak Mau Bantu
Jakarta Timur menyumbang paling banyak angka perceraian, sebesar 4,443.
Paling rendah kasus perceraian ada di Jakarta Selatan dengan jumlah 1096.
Pada 2020, Jakarta Selatan menjadi Kabupaten dengan angka perceraian terendah, namun 2021 melonjak tiga kali lipat menjadi 3,790, di atas Jakarta Barat.
BACA JUGA: SERU! Sinopsis Preman Pensiun 8 Episode 15: Murad Lumpuhkan 4 Orang, Kang Gobang Tetap Tak Mau Bantu
Sedangkan, Jakarta Timur pada 2021 masih menjadi Kabupaten dengan angka perceraian terbanyak, naik 322 dari tahun sebelumnya, menjadi 4,765.
Sehingga total angka perceraian pada 2021 meningkat sebesar 15,966.
Tingginya angka perceraian di Ibu Kota ini disebabkan banyak faktor antara lain, zina, mabuk, madat, judi, meninggalkan slah satu pihak, dipenjara, poligami, KDRT, cacat badan, dan perselisihan atau pertengkaran terus-menerus.
Selain itu, faktor yang lain karena kawin paksa, murtad dan ekonomi.
Masalah pertengkaran terus-menerus menjadi faktor terbesar yang menyebabkan terjadinya perceraian dengan total 10,340.
Kemudian, soal ekonomi jadi nomor dua sebagai faktor terjadinya perceraian dengan total 2,383.
Sementara itu, masalah KDRT cukup banyak sebagai faktor terjadinya perceraian dengan total 199.
Nah, akibat perceraian tersebut banyak pasangan yang akhrinya menjadi janda dan duda.
Diketahui, usia perempuan di Jakarta paling tinggi didominasi oleh usia 30-34.
Dapat diambil kesimpulan, populasi janda di Jakarta hampir meningkat setiap tahunnya.***