Kelompok 25 KKM Uniba Dorong Revitalisasi Sungai

sat
Kelompok 25 KKM Uniba foto bersama usai survey lokasi KKM.

BANTEN RAYA.CO.ID – Kelompok 25 kuliah kerja mahasiswa (KKM) Universitas Bina Bangsa (Uniba) mendorong dan mengajak Pemerintah Kabupaten Serang, untuk melanjutkan revitalisasi sungai. Ajakan tersebut disampaikan Ubay Haki Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Desa Kaserangan.

Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Serang beberapa waktu lalu melakukan telah melaksanakan revitalisasi Sungai Ciujung Lama. Dengan keberadaan mahasiswa yang melaksanakan KKM di Desa Keserangan, Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang, bisa menjadi sarana untuk bersinergi untuk melanjutkan revitalisasi sungai dari Desa Pontang, Legon, Singarajan hingga ke Desa Keserangan yang nota bene berada di wilayah Kecamatan Pontang.

BACA JUGA : Kunjungi Empat Kampus Besar Di Bandung, Uniba Bikin Pengelolaan Kekayaan Intelektual

Bacaan Lainnya

Ia menilai, revitalisasi Sungai Ciujung Lama bisa bermanfaat bagi masyarakat tentu dengan pengelolaan yang baik, sehingga menjaga kualitas lingkungan dan kualitas air yang bersih dari sungai itu bisa terus dijaga.
“Kelompok 25 KKM Uniba mengajak Pemerintah Kabupaten Serang untuk melakukan perawatan sungai yang sudah di revitalisasi dan melanjutkan revitalisasi Sungai Ciujung Lama,” kata Ubay, kemarin.

Ia menjelaskan, saat ini kondisi Sungai Ciujung Lama di penuhi Enceng Gondok. Perlu diketahui Desa Keserangan secara geografis dikelilingi oleh persawahan dan sungai Ciujung Lama (Kali Mati) yang memang keberadaan sungai ini tidak berfungsi dengan baik, di samping banyaknya sampah dipinggiran sungai, juga sungai ini dipenuhi oleh Eceng Gondok, sehingga lalu lintas air tidak berfungsi.

Disaat bersamaan, Uniba pada awal semester ini mengadakan pengabdian masyarakat, kegiatan yang di kemas KKM dan PKN ini melibatkan 1.200 mahasiswa dari berbagai fakultas dan 250 dosen pembimbing lapangan dan dosen pendamping.

Diantara mahasiswa yang akan melakukan pengabdian masyarakat, lanjutnya, ada kelompok 25 yang ditugaskan di Desa Keserangan, Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang. Padahal sejak dari dahulu kala, peradaban manusia tidak bisa dipisahkan dari yang namanya sumber air. Salah satunya ialah sungai, sudah banyak dibuktikan pula oleh para ahli, bahwa pada zaman purba, para manusianya cenderung menetap di dekat aliran sungai. Hal ini menunjukkan bahwa sungai memiliki peranan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia.

“Mengutip dari peraturan.bpk.go.id, menurut Peraturan Pemerintah RI nomor 38 tahun 2011 tentang sumber daya alam, sungai diartikan sebagai alur atau wadah air alami dan atau buatan berupa jaringan pengaliran air beserta air di dalamnya, mulai dari hulu sampai ke muara, dengan dibatasi kanan dan kiri oleh garis sempadan,” kata Ubay menjelaskan. ***

Pos terkait