Bantenraya.co.id– Mobil bus berplat merah yang tengah mengangkut 25 orang santri Pondok Pesantren Modern Shohibul Muslimin,
Kecamatan Tunjung Teja, Kabupaten Serang mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Raya Serang-Jakarta,
tepatnya di depan Terminal Pakupatan Kota Serang, Kamis (25 Januari 2024). Bus berwarna biru tersebut menabrak pohon yang ada di pinggir jalan.
Akibat kejadian itu, sopir bus berinisial FS (40) warga Mekar Baru, Kecamatan Petir,
Truk Over Tonase Bahayakan Pengguna Lain
Kabupaten Serang meninggal dunia, dan seorang santri berinisial RE (15) warga Desa Cemplang, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Serang mengalami luka ringan.
Kanit Laka Lantas Polresta Serang Kota Ipda Achmad Adi Ardiyanto mengatakan, bus plat merah bernomor polisi
B 7590 DQ itu merupakan mobil operasional Ponpes Modern Shohibul Muslimin, yang tengah mengangkut puluhan santri.
“Informasinya itu mobil hibah. Ada sekitar 25 santri di dalam bus, ada 1 orang luka,” katanya saat dikonfirmasi.
Adi menjelaskan, saat kejadian bus sarat penumpang itu melaju dari arah Kota Serang menuju Jakarta. Setibanya di lokasi kejadian, mobil yang dikemudian FS hilang kendali.
Kasus Pencemaran Udara, Polda Banten Periksa 17 Orang
“Diduga sopir hilang konsentrasi sehingga oleng ke kiri dan menabrak pohon yang ada di sebelah kiri,” jelasnya.
Adi menambahkan, dari hasil pemeriksaan tim medis, sopir bus diduga mengalami serangan jantung sehingga kendaraan mengalami hilang kendali.
“Sopir meninggal, dan seorang penumpang luka-luka. Dugaan sementara sopir mengalami serangan jantung,” tambahnya.
Adi menerangkan, sebelum diserahkan ke pihak keluarga, korban lebih dahulu dievakuasi ke RSUD Kota Serang, dan kendaraan saat ini diamankan di Mapolresta Serang Kota.
Cagar Budaya Makam Kerkhoff Banten Tergenang
“Korban meninggal dunia lalu dievakuasi ke RSUD Kota Serang untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut,” terangnya.
Berkaca dari kejadian tersebut, Adi mengimbau masyarakat, khususnya pengendara kendaraan bermotor, untuk meningkatkan kehati-hatiannya saat berkendara.
“Apabila tidak dalam kondisi fit, saya menyarankan untuk tidak memaksakan berkendara, karena dapat membahayakan diri sendiri maupun orang lain,” ujarnya. (darjat)