BANTENRAYA.CO.ID – Dinas Sosial atau Dinsos Kota Cilegon mencurigai adanya pembuangan Orang Dengan Gangguan Jiwa atau ODGJ dari luar kota ke Kota Cilegon.
Pasalnya, dalam beberapa waktu jumlah ODGJ bertambah secara tiba-tiba.
Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial pada Dinsos Cilegon Ade Rahmat Setiana mengatakan, penanganan orang telantar menjadi tugas Bidang Rehabilitasi Sosial pada Dinsos Cilegon.
“Orang telantar ada 4 kategori, orang telantar dalam perjalanan, orang telantar sakit, orang telantar jenazah, dan orang telantar ODGJ,” kata Ade, Senin, 5 Juni 2023.
BACA JUGA:258 Pejabat Pemkot Cilegon Dilantik, Helldy Agustian: Diambil Sumpah Ada yang Mulutnya Diam
Dikatakan Ade, orang telantar ODGJ paling banyak ditemukan di Cilegon.
Pihaknya mencurigai ada upaya pembuangan ODGJ dari luar kota ke Kota Cilegon.
“Kita belum bisa membuktikan (Pembuangan ODGJ ke Cilegon), tapi dari mulut ke mulut kita mendapatkan informasi adanya pembuangan ODGJ ke Cilegon, mungkin lewat truk diturunin di jalan atau di jalan, atau seperti apa,” katanya.
Kata Ade, adanya ODGJ yang dideteksi melalui sidik jari dan diketahui alamatnya, maka akan dikembalikan ke daerah asal.
BACA JUGA:Pergeseran Jabatan Sekretaris DPRD Cilegon Disoal Fraksi Persatuan Demokrat
“Kita bekerjasama dengan Inafis Polres, missal ada ODGJ diketahui dari sidik jari orang Bekasi, kita telepon Dinsos Bekasi dan nanti dijemput sama Dinsos Bekasi,” kata Ade.
Ade menambahkan, selain orang telantar ODGJ, orang telantar dalam perjalanan juga banyak ditemukan khususnya di sekitar Pelabuhan Merak.
Orang telantar dalam perjalanan, biasanya orang yang datang ke Cilegon tanpa tujuan dan akhirnya mencari nafkah di Cilegon meski belum memunyai tempat tinggal.
“Kalau orang telantar sakit biasanya perantau tidak ada keluarganya sakit. Orang telantar jenazah, di Cilegon juga sering ditemukan jenazah tanpa idenitas. Kalau jenazah ada identitasnya misal dari luar kota dan masih ada keluarganya dikembalikan ke keluarga, kalau jenazah tidak ada keluarga, kita makamkan di Cikerai,” ungkapnya.
BACA JUGA:Potret Naff Hipnotis Ribuan Pasang Mata di Alun-alun Kota Cilegon
Masalah ODGJ menjadi perhatiannya. Sebab, di beberapa tempat ODGJ mengganggu ketentraman dan ketertiban umum.
“Ada ODGJ yang ngamuk, diamankan Satpol PP, diserahkan ke kita dan dibalikkan ke daerah asal,” imbuhnya.
Pekerja Sosial Ahli Muda pada Dinsos Cilegon Irma Syafiyanti mengatakan, pada 2023 hingga bulan Mei cukup banyak ditemukan kasus orang telantar di Kota Cilegon.
“Orang telantar dalam perjalanan ada 22 orang, orang telantar jenazah ada 8 orang, orang telantar sakit ada 3 orang dan orang telantar ODGJ 21 orang,” urainya.***