Ginjal Kronis Ancam Warga Banten

Ginjal Kronis Ancam Warga Banten
Sumber foto dari google.

Bantenraya.co.id- Ancaman penyakit ginjal kronis atau chronic kidney disease (CKD) perlu mendapat perhatian serius masyarakat di Provinsi Banten.

Berdasarkan data yang dihimpun Banten Raya, ribuan masyarakat di Banten mengidap penyakit ini. Bahkan 50 persen lebih penderitanya harus melakukan cuci darah rutin di rumah sakit.

Di Kota Cilegon, tercatat 615 warga menderita penyakit ginjal kronis. Dari jumlah itu, 378 orang di antaranya melakukan cuci darah rutin.

Bacaan Lainnya

Sebanyak 338 pasien cuci darah di RSUD Kota Cilegon, dan 40 pasien lainnya cuci darah di Rumah Sakit Krakatau Medika (RSKM).

Telkom Beri Promo Khusus Indibiz Sekolah dan UMKM

Untuk sebaran penderita gagal ginjal sendiri ada di Puskesmas Citangkil 2 sebanyak 46 orang, Puskesmas Citangkil 1 sebanyak 36 orang,

Puskesmas Ciwandan 2 orang, Puskesmas Purwakarta 66 orang, Puskesmas Cibeber 36 orang, Puskesmas Jombang 24 orang dan Puskesmas Grogol 17 orang.

Di Kota Serang, sebanyak 82 warga menderita penyakit ginjal kronis sepanjang 2023 dan 2024 ini. Sedangkan yang melakukan cuci darah rutin tercatat ada 22 warga.

Data sementara pada Januari-Juli 2024, tercatat ada 38 pasien dewasa, dan tiga pasien dewasa yang melakukan cuci darah rutin.

Dinkes Sasar 175.310 Anak Divaksin Imunisasi Polio

Puluhan penderita penyakit ginjal kronis, dan puluhan warga yang cuci darah rutin itu berdasarkan data yang diperoleh dari RSUD Kota Serang sejak Januari-Desember 2023, dan Januari-Juli 2024.

Kabid Pemberdayaan Masyarakat pada Dinkes Kota Cilegon, Rully Kusumawardhany menjelaskan, cukup banyak di Kota Cilegon penderita ginjal.

“Jumlah pastinya tanya ke bidang upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan,” katanya, Kamis (1 Agustus 2024).

Direktur RSUD Kota Serang dr Muammar mengatakan, jumlah kasus penderita penyakit ginjal kronis tahun 2023 mencapai 82 orang dewasa, dan 22 orang dewasa harus melakukan cuci darah rutin.

Bilboard Pasangan Walikota dan Wakil Walikota Serang Budi-Agis Marak

“Tahun 2023 itu ada 82 orang dewasa yang menderita penyakit ginjal kronis, dan 22 orang dewasa yang melakukan cuci darah.

Tahun 2024, hanya 38 orang dewasa yang menderita ginjal kronis, dan tiga orang dewasa harus cuci darah,” ujar Direktur RSUD Kota Serang dr Muammar kepada Banten Raya, Kamis (1 Agustus 2024).

Ia menjelaskan, kasus penderita ginjal kronis tahun 2023 tidak ada usia anak-anak, namun untuk orang dewasa tercatat mencapai ratusan warga.

“Tahun 2023 dan 2024 anak nol, dewasa 2023 ada 103 kasus, dewasa 2024 sampai dengan Juli ada 44 kasus,” ucap dia.

Sawah di Kota Serang Seperti Pantai Akibat Terendam Banjir

Menurut Muammar, tidak semua penderita gagal ginjal melakukan cuci darah rutin.

“Indikasi cuci darah atau hemodialisa untuk pasien dengan gangguan keseimbangan asam-basa (asidosis),

intoksikasi atau keracunan, kadar urea darah meningkat (uremikum), gangguan elektrolit berat, dan overload cairan,” jelasnya.

Ia menyebutkan, pihaknya mencatat sepanjang tahun 2023 ada belasan pasien gagal ginjal usia dewasa meninggal dunia.

Airin Janjikan Rp 200 Miliar di Pandeglang

“Tahun kemarin itu ada 13 orang yang meninggal. Tahun ini sampai dengan Juli angkanya naik jadi 24 kasus yang meninggal,” sebut Muammar.

Muammar menerangkan, penyebab penyakit gagal ginjal disebabkan oleh beberapa faktor.

Untuk orang dewasa, penyebab umum gagal ginjal adalah akibat komplikasi hipertensi tidak terkontrol dan diabetes tidak terkontrol.

Sedangkan pada anak, akibat glomerulonefritis (peradangan pada saluran glomerulus ginjal), sindrom nefrotik, gangguan kongenital, gangguan sistemik.

Lampu PJU di Jalan Cikampak Kota Serang Nyaris Roboh Bahayakan Pengguna Jalan

“Pencegahan ya cek kesehatan (medical check up) rutin 1 kali setahun, minum obat anti DM atau anti hipertensi teratur, kontrol dan konsultasi ke dokter jika ada keluhan,” tandasnya.

Sementara itu, RSUD Berkah Kabupaten Pandeglang mencatat, sedikitnya ada 160 pasien penderita gagal ginjal.

Dari jumlah tersebut, 136 di antaranya merupakan pasien yang ditangani sejak tahun 2023, dan 24 sisanya merupakan pasien baru di periode Januari hingga Juli 2024.

Kepala Bagian Program RSUD Berkah Pandeglang dokter Marfuah Nur Aini mengungkapkan, dari total penderita tersebut, dua orang di antaranya masih berstatus anak-anak.

Cangkang Ketupat Lebaran Idul Adha

“Hampir semua yang kita tangani itu orang dewasa dan juga lansia. Sedangkan untuk anak-anak, di tahun 2023 hanya satu dan bertambah satu lagi di tahun 2024,” kata Marfuah.

Marfuah mengungkapkan, hanya ada 42 orang yang melakukan perawatan rutin berupa cuci darah di RSUD Berkah Pandeglang,

termasuk dua anak yang juga terjangkit. Menurutnya, 42 pasien tersebut akan menjalani perawatan rutin sesuai jadwal yang ditentukan setiap 2 minggu sekali.

“Sekali cuci darah itu bisa empat jam. Ada jadwalnya dua minggu sekali. Sejauh ini belum adas kasus kematian,” imbuhnya.

Pemprov Banten Gandeng APH Percepat Lacak Mobil Dinas

Dihubungi terpisah, Wakil Direktur Pelayanan RSUD dr Dradjat Prawiranegara (RSDP) Serang Iis Istifaiyatuddianah mengungkapkan,

RSDP Serang setiap harinya melayani 30 pasien gagal ginjal yang melakukan cuci darah atau hemodialisa.

“Pasien gagal ginjal yang cuci darah ada terus. Sekitar 30 orang per hari, dan itu pasien rutin.

Satu minggu dua kali cuci darah. Kalau data jumlah pasiennya ada di kantor, kebetulan saya lagi di Anyer,” ujar Iis.

6 Tahun Lumpuh, Pemuda Difabel Butuh Bantuan

Ia mengungkapkan, pasien cuci darah di RSDP Serang mayoritas orang tua yang usianya di atas 40 tahun yang memiliki penyakit kronis.

“Kalau putus cuci darahnya dampaknya bisa memperburuk sakitnya. Biasanya pasien setelah cuci darah akan enak badannya,” katanya.

Iis mengungkapkan, penyebab sesorang mengalami gagak ginjal karena dipengaruhi gaya hidup dan fasktor genetik.

“Yang faktor genetik itu misalnya, dari diabetes tidak minum obat rutin, diet tidak dijaga bisa sampai cuci darah,” tuturny. (uri/harir/aldi/tanjung)

Pos terkait