BANTENRAYA.CO.ID – Pinjaman online (pinjol) ilegal bisa menjerat semua lapisan bahkan yang berprofesi sebagai guru.
Lantas, mengapa data riset no limit menyebutkan guru sebagai profesi yang paling banyak terjerat pinjol?
Terdapat berbagai faktor yang menyebabkan banyaknya profesi guru menjadi paling terjerat hutang pinjol
BACA JUGA:5 Kode Voucher Shopee Hari Ini Special Weekend, Belanja Apapun Jadi Lebih Hemat
Untuk mengetahui informasi lengkapnya, yuk simak artikel ini hingga tuntas.
Dikutip Bantenraya.co.id melalui unggahan akun Instagram @teukuwisnu, dimana terdapat riset yang menyebutkan profesi guru menjadi profesi paling banyak dalam pinjol.
Dimana presentasi guru yang terjerat pinjol hingga 42%. Disusul oleh korban PHK 21%, Ibu rumah tangga 18%, Karyawan 9%, hingga pengemudi ojol.
BACA JUGA:Momen Seorang Ibu di Jambi Meninggal usai Lomba Balap Karung saat Perayaan 17 Agustus 2023
Lantas mengapa guru menjadi profesi yang paling banyak dalam menggunakan pinjol ilegal ini?
Berdasarkan pengamat dari Komnas Pendidikan, Andreas Tambah, alasan banyaknya guru yang terjerat pinjol ilegal adalah karena rendahnya kesejahteraan.
Ia mencontohkan guru berstatus PPPK dengan gaji hanya sesuai upah minimum.
BACA JUGA:BURUAN AMBIL! Kode Promo Grabfood Special Kemerdekaan, Banyak Diskon dan Cashback!
Menurutnya, upah tersebut cukup jika guru itu berstatus lajang atau belum berkeluarga.
Berbeda lagi dengan guru honorer, yang bahkan kerap mendapatkan upah lebih rendah.
Andreas menilai, pemenuhan kesejahteraan guru sangat minim, dan tidak seimbang dengan beban kebutuhannya.
Laju kenaikan upah guru juga tidak sebanding dengan naiknya inflasi.
Selain itu, di kurikulum sekarang, guru dituntut untuk terus memperbarui pengetahuan, dan harus kreatif.
Padahal, tuntutan itu ngga sesuai dengan kenaikan pendapatan yang diperoleh.
BACA JUGA:Detik-detik Celana Paskibraka Melorot saat Laporan Upacara Bendera 17 Agustus
Andreas senditi tidak terkejut ketika mengetahui banyak guru terjerat pinjol, karena mmeang sangat sulit menutupi kebuuhan hidup dengan upah minim.
Dari fenomena tersebut lantas banyak tanggapan yang beragam dari warganet.
“Kami yang honorer sangat jauh dari gaji yang disebutkan di atas. Pulang ngajar buka jualan sosis bakar. Bahkan disambi jualan online ini itu buat nambah” beli pampers dan jajan anak-anak,” tulis komentar @uswaa001
“sahabat ku ada yang status honorer dapat honor tiap bulan nya hanya 160, dengan tanggungan dua anak tanpa suami, tulis komentar @yanietera***