BANTENRAYA.CO.ID – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang Ahmad Hasanuddin menyebut masih banyak orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) berat yang dipasung.
ODGJ berat dipasung lantaran khawatir membahayakan dirinya dan orang lain.
Kepala Dinkes Kota Serang Ahmad Hasanuddin mengatakan, kurang lebih ada 10 ODGJ berat yang dipasung oleh keluarganya.
“Kalau di Kota Serang ini yang dipasung ada 10,” ujar Ahmad Hasanuddin, ditemui usai melepas 27 pasien ODGJ berat yang dirujuk ke RSJ Marzuki Mahdi Bogor, di halaman kantor Dinkes Kota Serang, Rabu 31 Mei 2023.
Ahmad Hasanuddin menjelaskan, ODGJ dipasung karena khawatir membahayakan dirinya, dan juga orang lain.
“Kenapa harus dipasung, dari pada nanti keluar membahayakan orang, atau mungkin dia nyeberang ketabrak mobil lebih baik diamankan,” jelas dia.
BACA JUGA:Tenaga Honorer Kota Serang Dapat Honor Rp 200 Ribu Per Bulan, Sekda Nanang Sebut Tidak Manusiawi
Ahmad Hasanuddin mengaku pihaknya terus memonitor melalui Puskesmas yang ada di masing-masing kecamatan.
“Ya salah satunya ini upaya Dinkes untuk mengobati,” katanya.
Selain upaya pengobatan, pihaknya juga merujuk 27 pasien ODGJ berat ke rumah sakit jiwa (RSJ) Marzuki Mahdi Bogor.
BACA JUGA:Tenaga Honorer Kota Serang Ngadu Dapat Honor Rp 200 Ribu Per Bulan, Walikota Syafrudin Berang
“Kategorinya ini adalah kategori yang berat yang dirujuk ini,” kata Ahmad Hasanuddin.
Ahmad Hasanuddin menuturkan, totalnya ada 29 pasien ODGJ, namun dua pasien tidak diberangkatkan.
“Karena faktor motorik ya kakinya ada motoriknya kurang bagus, kemudian yang akhirnya 27 diberangkatkan,” tutur dia.
BACA JUGA:Walikota Serang Syafrudin Tolak Penghapusan Tenaga Honorer di Kota Serang
Ahmad Hasanuddin menjelaskan, 27 ODGJ ini berasal Kota Serang yang sempat berkeliaran di jalan-jalan Kota Serang, dan ada pula yang dipasung oleh keluarganya.
“Nah tugas kami ya kita harus ambil juga. Kita obati biar mereka sembuh, dan bisa bergabung lagi kepada masyarakat,” jelasnya.
Ahmad Hasanuddin menerangkan, sebelum diberangkatkan ke RSJ Marzuki Mahdi, 27 pasien ODGJ ini dilakukan screening terlebih dahulu. Setelah itu diberi tanda berupa gelang untuk mencirikan identitas setiap ODGJ.
BACA JUGA:Walikota Syafrudin Janji Angkat Tenaga Honorer Jadi PPPK Tapi…
“Dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Marjuki Mahdi kurang lebih 18 hari. Diobati di sana, menginap di sana, ada tenaga ahlinya di sana ahli jiwanya,” terang Ahmad Hasanuddin.
Setelah menjalani pengobatan selama 18 hari, kata Ahmad Hasanuddin, 27 pasien ODGJ akan dipulang kembali ke Kota Serang.
“Iya pulang dulu. Biasanya dokter direktur bilang 18 hari. Mudah-mudahan 18 hari in syaa Allah. Tapi kalau misalnya nggak kan rujuk balik dari sini ke sana,” jelas dia.
BACA JUGA:Sebelum Demo ke Jakarta, 400 Tenaga Honorer Gelar Istigosah di Puspemkot Serang
In syaa Allah kita berharap seperti itu. Buktinya dokter ahlinya seperti itu.
kalaupun tidak sembuh mungkin nanti pengobatan rujuk balik misalkan.
Ahmad Hasanuddin menjelaskan, 27 pasien ODGJ dirujuk ke RSJ Marzuki Mahdi, karena di Provinsi Banten belum ada RSJ.
“Di Banten belum punya rumah sakit jiwa. Mudah-mudahan ke depan mau akan bikin rumah sakit jiwa di Banten,” terangnya.
BACA JUGA:103 Jamaah Haji Asal Kota Serang Belum Lunasi Biaya Haji
Ahmad Hasanuddin menegaskan, 27 pasien ODGJ ini dirujuk karena telah mendapat persetujuan dari keluarganya.
“Jelas yang berangkat ini pasti ada persetujuan. tanda tangan dulu mereka. kalau mereka tidak setuju, maka tidak akan diberangkatkan. Tapi yang sudah-sudah begitu melihat banyak temannya, maka semuanya pada mau semuanya. kan mereka juga pengen sembuh,” tegas dia.
Ahmad Hasanuddin berharap 27 pasien ODGJ yang dirujuk ke RSJ Marzuki Mahdi Bogor, dapat sembuh kembali seperti semula dan dapat menjalankan aktivitas sehari-hari.
BACA JUGA:32 Jemaah Calon Haji Kota Serang Batal Berangkat ke Tanah Suci
“Nanti yang diobati itu pulang, mudah-mudahan dia datang ke sini jadi pengusaha gitulah. Ada ceritanya pasien ODGJ dari daerah lain, begitu pulang jadi pengusaha argo. Mudah-mudahan mereka pulang jadi pengusaha,” harap Ahmad Hasanuddin. ***