BANTENRAYA.CO.ID – Kasus kekerasan terhadap anak-anak dan ibu di Kota Serang marak.
Perihal kasus kekerasan terhadap anak-anak dan ibu ini disampaikan Walikota Serang Syafrudin saat menjadi pembina apel pagi, sekaligus sosialisasi P2TP2A di SDN Serang 02, Jalan Ki Mas Jong, Kota Serang, Selasa 18 Juli 2023.
Kendati demikian, Syafrudin tak menyebutkan jumlah kasus kekerasan terhadap anak-anak dan ibu di Kota Serang.
BACA JUGA:Dindikbud Kota Serang Beri Peringatan Keras saat MPLS, Begini Katanya
Syafrudin mengatakan, kasus kekerasan terhadap anak-anak dan ibu marak di Kota Serang.
Peran bapak ibu guru sangat besar dalam melindungi anak-anak dari kasus kekerasan.
“Kuncinya di sekolah. Kalau di sekolahnya nyaman, di lingkungannya pun nyaman. Oleh karena itu saya minta bapak ibu untuk menjaga supaya masa depan anak anak gemilang,” ujar Syafrudin, dalam sambutannya.
Syafrudin menekankan kepada bapak ibu guru untuk memberikan pendidikan karakter di sekolah, agar anak-anak memiliki karakter yang baik.
“Kalau anak sudah punya karakter yang baik, sudah pasti tidak akan terjerumus,” jelas dia.
“Sekali lagi kepada bapak ibu untuk senantiasa memberikan pendidikan kepada anak-anak kita sesuai dengan apa yang diberikannya kepada pemerintah baik kurikulum maupun yang lainnya,” sambungnya.
Syafrudin pun menuntut setiap sekolah harus memiliki kreasi dan inovasi, karena itu bagian dari pembentukan karakter anak-anak.
“Kita juga dituntut kreasi. Setiap sekolah harus memiliki setiap kreasi dan inovasi,” tandas dia.
Kepala SDN Serang 02 Salmi mengatakan, di SDN Serang 02 sudah sejak lama melakukan pembinaan khususnya terhadap para gurunya, sehingga terbukti di SDN Serang 02 ini sudah menjadi sekolah ramah anak tingkat nasional.
BACA JUGA:SMPN 14 Kota Serang Kekurangan 38 Siswa
“Jadi ramah anak itu bukan lomba tapi standarisasi. Di Standarisasi ini banyak poin-poin yang memang menuju pendidikan karakter. Guru-guru di sini sudah terlatih semuanya 100 persen,” kata Salmi.
Salmi memastikan kegiatan MPLS di tahun ajaran 2023-2024 menerapkan konsep mengedukatif dan enjoy, sehingga para siswa senang dan nyaman di sekolah.
“Tidak ada yang demikian. Kami MPLS itu mengenal lingkungan dan membentuk karakter peserta didik. Alhamdulillah. Lancar. Sukses,” katanya.
BACA JUGA:Orang Tua dan Siswa di Kota Serang Datang Pagi Buta Demi Dapat Tempat Duduk di Deretan Depan
Serupa dikatakan Wakil Ketua K3S Kecamatan Serang Tubagus Nurudin. Kata dia, untuk mengantisipasi tindak kekerasan terhadap anak-anak sudah menjadi program K3S Kecamatan Serang.
Di sekolah-sekolah hampir sudah merata membuat spanduk, ada yang banner, tolak kekerasan.
“Alhamdulillah di lingkungan sekolah, khususnya Kecamatan Serang mungkin se Kota Serang, mudah-mudahan terhindar dari hal-hal itu,” katanya. ***