BANTENRAYA.CO.ID – Pada artikel ini tersedia Khutbah Idul Fitri 2023 bertema Menyemai Nilai-nilai Moderasi dalam Idul Fitri.
Khutbah Idul Fitri 2023 ini sangat cocok digunakan saat Idul Fitri nanti karena isinya yang penuh makna.
Jika kamu sedang mencari Khutbah Idul Fitri terbaru, teks khutbah ini bisa dijadikan referensi karena simpel.
BACA JUGA: Khutbah Idul Fitri 2023 Tema: Jaminan dari Allah setelah Puasa Ramadhan, Sedih Bikin Terharu!
Menjelang hari raya Idul Fitri menyiapkan Khutbah adalah salah satu dari bagian persiapan jika kamu akan menjadi Khotib.
Khutbah Idul Fitri pada artikel ini sangat simpel dan mudah dibaca sehingga kamu akan menyampaikannya secara maksimal.
Khutbah Idul Fitri dilakukan setelah sholat ied dan hukumnya sunnah Muakkad.
BACA JUGA: 5 Tutorial Hijab Pashmina Simple Mewah dan Elegant, Cocok Untuk Lebaran
Khutbah Idul Fitri 2023 ini akan membuat jamaah mendengarkan sampai dengan selesai karena isinya yang menarik.
Yuk tunggu apa lagi?
Berikut ini Khutbah Idul Fitri bertema Menyemai Nilai-nilai Moderasi dalam Idul Fitri terbaru 2023.
BACA JUGA: 6 Merk Kue Kering Lebaran Ter Enak, Nomor 5 Dijamin Bikin Nagih
Khutbah I
اللهُ أَكْبَرُ (×٣) اللهُ أَكْبَرُ (×٣) اللهُ أَكْبَرُ (×٣) وَ لِلّٰهِ اْلحَمْدُ
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا، وَالحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا لاَإِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ لَاإِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلاَّ إِيّاَهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْكَرِهَ الكاَفِرُوْنَ
الحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ حَرَّمَ الصِّياَمَ أَيّاَمَ الأَعْياَدِ ضِيَافَةً لِعِباَدِهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلٰهَ إِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ الَّذِيْ جَعَلَ الجَّنَّةَ لِلْمُتَّقِيْنَ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ االدَّاعِيْ إِلىَ الصِّرَاطِ المُسْتَقِيْمِ. اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَباَرِكْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّـدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحاَبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنَ
أَمَّا بَعْدُ، فَيَآ أَيُّهَا المُؤْمِنُوْنَ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْنَ . وَاتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقاَتِهِ وَلاَتَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. قال الله تعالى : وَكَذٰلِكَ جَعَلْنٰكُمْ اُمَّةً وَّسَطًا لِّتَكُوْنُوْا شُهَدَاۤءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُوْنَ الرَّسُوْلُ عَلَيْكُمْ شَهِيْدًا ۗ وَمَا جَعَلْنَا الْقِبْلَةَ الَّتِيْ كُنْتَ عَلَيْهَآ اِلَّا لِنَعْلَمَ مَنْ يَّتَّبِعُ الرَّسُوْلَ مِمَّنْ يَّنْقَلِبُ عَلٰى عَقِبَيْهِۗ وَاِنْ كَانَتْ لَكَبِيْرَةً اِلَّا عَلَى الَّذِيْنَ هَدَى اللّٰهُ ۗوَمَا كَانَ اللّٰهُ لِيُضِيْعَ اِيْمَانَكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ بِالنَّاسِ لَرَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ
BACA JUGA: Khutbah Idul Fitri 2023 Terbaru, Tema Renungan Suci di Hari yang Fitri
Jamaah Shalat Idul Fitri Rahimakumullah,
Tiada ungkapan yang patut kita ucapkan di tengah lantunan takbir, tahmid, tahlil yang berkumandang serta kebahagiaan Hari Raya Idul Fitri 1444 H kali ini, kecuali rasa syukur kepada Allah swt, biqauli ‘Alhamdulillahirabbil ‘alamin.
Dialah yang telah menganugerahkan nikmat-nikmat kehidupan dunia yang jika coba kita hitung satu-persatu, maka niscaya tak sanggup kita menghitungnya.
Semua nikmat ini harus kita syukuri agar tetap mengalir dalam setiap sisi kehidupan kita. Jangan sampai kita menyesal karena tidak bersyukur kepada Allah dan mendapatkan adzab yang pedih.
BACA JUGA: Khutbah Idul Fitri 2023 Tema: Mudik ke Surga, Menyentuh Hati dan Bikin Merinding!
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Artinya: “Dan (ingatlah juga) tatkala Tuhan kalian memaklumatkan, “Sesungguhnya jika kalian bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepada kalian; dan jika kalian mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS Ibrahim ayat 7).
Selain ungkapan syukur, wajib bagi kita juga untuk terus menguatkan ketakwaan kita kepada Allah dengan terus sekuat jiwa dan raga menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Takwa juga menjadi buah atau tujuan utama disyariatkannya ibadah puasa yang telah kita lakukan selama satu bulan penuh pada Ramadhan.
Mudah-mudahan, pada Idul Fitri kali ini, kita bisa memanen buah tersebut dan kita akan merasakan manisnya ketakwaan kepada Allah swt.
BACA JUGA: 5 Adab Bertamu ke Rumah Pacar dan Calon Mertua Saat Lebaran, Auto Jadi Mantu!
Ketakwaan sebagai tujuan puasa ini ditegaskan dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 183:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُتِبَ عَلَيۡكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah [2]: 183).
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ اْلحَمْدُ
Jamaah shalat Idul Fitri yang dirahmati Allah,
BACA JUGA: Cek Disini! 5 Adab Bertamu Saat Lebaran Menurut Islam, Kamu Sudah Tahu Belum?
Selain ketakwaan setelah berpuasa yang bisa kita raih pada momentum Idul Fitri kali ini, banyak nilai-nilai lain yang bisa kita teguhkan pada hari Raya Lebaran ini.
Di antaranya adalah menyemai dan memperkuat nilai-nilai moderasi beragama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kita harus terus menebarkan nilai-nilai moderasi beragama karena ini merupakan perintah Allah swt yang tertuang dalam Al-Qur’an, di antaranya termaktub dalam Surat Al-Baqarah ayat 143:
وَكَذٰلِكَ جَعَلْنٰكُمْ اُمَّةً وَّسَطًا لِّتَكُوْنُوْا شُهَدَاۤءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُوْنَ الرَّسُوْلُ عَلَيْكُمْ شَهِيْدًا ۗ
BACA JUGA: 8 Adab Menerima Tamu Saat Lebaran Menurut Ajaran Rasulullah SAW, Begini Penjelasannya
Artinya: “Demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) umat pertengahan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Nabi Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu.
Dalam ayat ini Allah swt menegaskan dengan kata “Ummatan Wasathan” yakni umat pertengahan yang memiliki arti, terbaik, adil, dan seimbang, baik dalam keyakinan, pikiran, sikap, maupun perilaku dan kita sebut sebagai umat yang moderat.
Nilai-nilai moderat inilah yang saat ini perlu diperkuat dalam kehidupan beragama terlebih di tengah kebhinekaan yang sudah menjadi sunnatullah di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini.
Setidaknya ada empat sikap moderat yang perlu kita semai dalam Idul Fitri ini dan menjadi ciri apakah seseorang moderat atau tidak.
Yang pertama adalah sikap toleran yakni saling menghargai dan menghormati dalam bingkai aspek kemanusian.
Sikap toleran merupakan sikap positif yang mampu memunculkan kedamaian karena berupaya menjaga hati orang lain di tengah perbedaan-perbedaan yang merupakan bagian dari fakta sosial yang tidak bisa terelakkan.
BACA JUGA: Jaga 7 Adab Ketika Hendak Bertamu Saat Hari Raya Idul Fitri Sesuai Anjuran Rasulullah SAW
Sikap saling menghormati ini juga sudah dicontohkan oleh Rasulullah saat beliau berdiri memberi hormat kepada jenazah yang lewat di hadapannya.
Kemudian salah seorang sahabat mengatakan kepada Rasulullah bahwa jenazah tersebut adalah orang Yahudi yang tak layak mendapat penghormatan.
Rasulullah pun langsung menegur sahabat tersebut dengan kalimat, “Bukankah ia juga manusia?”. Redaksi haditsnya berbunyi:
مَرَّتْ بِهِ جَنَازَةٌ فَقَامَ فَقِيْلَ لَهُ إِنَّهَا جَنَازَةُ يَهُوْدِي فَقَالَ أَلَيْسَتْ نَفْسًا؟
BACA JUGA: 5 Hotel Terbaik di Banda Aceh, Harga di Bawah Rp600 Ribu dengan Fasilitas Terbaik
Terkait toleransi dalam momentum ini, kita pun sebenarnya sudah diajarkan selama Ramadhan dan Idul Fitri untuk senantiasa menyemai toleransi dengan sesama umat Islam.
Di antaranya adalah toleransi dalam mengawali puasa di Bulan Ramadhan dan mengawali lebaran Idul Fitri.
Toleransi menjadi kunci dalam menyikapi perbedaan ini dan nyatanya umat Islam di Indonesia mampu melakukannya.
Jamaah shalat Idul Fitri yang dirahmati Allah,
BACA JUGA: Wajib Dicoba! 8 Ide Foto Lebaran Bareng Bestie, Anti Mainstream dan Lucu Bikin Ngakak
Sikap kedua adalah menguatkan komitmen kebangsaan. Kita perlu menyadari bahwa Indonesia bukanlah negara agama.
Indonesia juga bukan negara sekular yang anti pada agama.
Kita hidup di tengah beragamnya suku, budaya, dan agama yang semua itu menjadi sebuah kekayaan Indonesia yang harus dipertahankan.
Kehadiran pemerintah dalam hal ini sangat penting agar semangat kebangsaan, keberagaman, dan keberagamaan bisa terus bersemai.
Kita bisa melihat sendiri bagaimana negara tetap menfasilitasi warganya dalam menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan dan kepercayaannya.
Di antaranya, negara hadir dan menfasilitasi proses rukyatul hilal dan sidang Isbath dalam menentukan awal Ramadhan dan Syawal.
Negara juga hadir dalam proses pelaksanaan ibadah haji dan juga berbagai kegiatan agama-agama lain yang ada di Indonesia.
Ini menjadi gambaran bagi kita bahwa negara dalam hal ini pemerintah menjalankan fungsi yang sangat penting dalam kelancaran dan ketenangan dalam beribadah.
Dan bisa dibayangkan jika pemerintah tidak hadir di tengah-tengah keragaman yang ada, maka komitmen kebangsaan bisa hilang dan berubah menjadi pertikaian dan permusuhan. Naudzubillah min dzalik.
Sehingga ini sangat selaras dengan Firman Allah yang mewajibkan kita patuh kepada ulil amri (pemimpin) yang dalam kontek ini adalah pemerintah. Allah berfirman:
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اَطِيْـعُوا اللّٰهَ وَاَ طِيْـعُوا الرَّسُوْلَ وَاُ ولِى الْاَ مْرِ مِنْكُمْ ۚ
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan ulil amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu” (QS. An-Nisa’: 59).
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ اْلحَمْدُ
BACA JUGA: 5 Rekomendasi Film Bertema Lebaran dan Mudik, Cocok Ditonton Saat Cuti Idul Fitri
Jamaah shalat Idul Fitri yang dirahmati Allah,
Sikap ketiga yang perlu kita semai pada momentum Idul Fitri adalah menerima kearifan lokal yang sudah melekat dalam tradisi dan budaya masyarakat.
Tradisi dan budaya luhur yang ada harus kita pertahankan sebagai identitas mulia bangsa Indonesia.
Pada momentum lebaran, banyak tradisi yang mampu menjadikan kita lebih moderat dalam beragama.
Di antaranya adalah budaya halal bi halal yakni berkunjung dan bersilaturahmi untuk saling memaafkan pada hari raya Idul Fitri.
Halal bi halal warisan para ulama ini sangat luhur dan hanya ada di Indonesia.
Di setiap daerah di Indonesia pun, halal bi halal dikemas dalam bentuk kegiatan dan acara berbeda-beda yang mampu menambah semarak dan kebahagiaan umat Islam.
Ini harus kita pertahankan dan wariskan kepada para generasi penerus yang pada muaranya, Indonesia akan bisa senantiasa damai dan membahagiakan. Nabi saw bersabda:
لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ ، وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ
Artinya: “Yang namanya kaya bukanlah dengan banyaknya harta (atau banyaknya kemewahan dunia). Namun yang namanya kaya adalah hati yang selalu merasa cukup (bahagia).” (HR. Bukhari dan Muslim).
BACA JUGA: Ngabuburit Sekarang! 8 Kode Voucher Gojek Terbaru April 2023 Diskon Hingga 90 Persen
Jamaah shalat Idul Fitri yang dirahmati Allah,
Selanjutnya sikap yang keempat adalah anti kekerasan.
Idul Fitri menjadi momentum tepat untuk menghaluskan hati dan menyingkirkan benih-benih kekerasaan yang bercokol dalam diri.
Nilai-nilai kemanusiaan yang muncul dari Idul Fitri seperti kebersamaan, saling memaafkan, kebahagiaan, dan kerukunan akan mampu memunculkan kecintaan yang pada akhirnya setiap individu akan anti terhadap kekerasan.
Kita tidak diperbolehkan melakukan kekerasan terlebih mengatasnamakan agama karena pada dasarnya, agama mengajarkan cinta dan kasih sayang.
BACA JUGA: KLIK DI SINI! 20 Link Twibbon Hari Raya Idul Fitri 1444 H atau 2023, Yuk Ramaikan Lebaran di Medsos
مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ، وَتَعَاطُفِهِمْ، وَتَرَاحُمِهِمْ، مَثَلُ الْجَسَدِ، إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى
Artinya: “Perumpamaan kaum mukmin dalam sikap saling mencintai, mengasihi dan menyayangi, seumpama tubuh, jika satu anggota tubuh sakit, maka anggota tubuh yang lain akan susah tidur atau merasakan demam.” (HR Muslim).
Jamaah shalat Idul Fitri yang dirahmati Allah,
Demikian nilai-nilai moderasi beragama yang perlu kita semai dan perkuat dalam lebaran Idul Fitri.
Mudah-mudahan kita semua dikarunia Allah swt untuk menjadi jiwa-jiwa yang moderat dalam beragama dan dalam segala sisi kehidupan kita. Amin. Selamat hari raya Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin.
جَعَلَنَا اللهُ وَاِيَّاكُمْ مِنَ اْلعَائِدِيْنَ وَاْلفَائِزِيْنَ وَاْلمَقْبُوْلِيْنَ، وَاَدْخَلَنَا وَاِيَّاكُمْ فِى زُمْرَةِ عِبَادِهِ الصَّالِحِيْنَ، اَقُوْلُ قَوْلِى هَذَا وَاسْتَغْفِرُ الله لِى وَلَكُمْ، وَلِوَالِدَيْنَا وَلِسَائِرِ اْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، فَاسْتَغْفِرهُ اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah II
اللهُ اَكْبَرُ (٣×) اللهُ اَكْبَرُ (٤×) اللهُ اَكْبَرُ كبيرًا وَاْلحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الله بُكْرَةً وَ أَصْيْلاً لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ وَللهِ اْلحَمْدُ
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذي وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الصِّدْقِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
BACA JUGA: Resep Opor Ayam Khas Lebaran Mudah, Rasa Enak dan Bikin Nagih
أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
Nah itulah khutbah idul fitri yang dapat kamu gunakan.***