BANTENRAYA.CO.ID – Kulit ketupat sudah mulai banyak dijual di Pasar Induk Rau Serang pada pertengahan Ramadhan.
Para ibu memburu kulit ketupat untuk dimasak pada tradisi qunutan yang jatuh pada 15 Ramadhan.
Tradisi qunutan sudah menjadi kebiasaan masyarakat Banten dan sekitarnya. Ketupat yang sudah matang nantinya dibawa ke masjid pada saat shalat tarawih atau dibagi-bagikan menjelang berbuka puasa kepada sanak saudara.
BACA JUGA : Tips Memasak Ketupat dan Lontong Enak, Resep Leluhur Paling Paten Untuk Qunutan dan Lebaran 2023
Hamdana, salah satu penjual kulit ketupat di Pasar Induk Rau Serang mengaku setiap bulan Ramadhan selalu menjual kulit ketupat.
“Saya mah tiap tahun jual ini (kulit ketupat) tiap puasa. Udah 13 Ramadhan aja mulai jual sampe tanggal 15 hari ini, nanti jual lagi pas tanggal 20 sampe mau lebaran,” ucap Hamdana kepada Banten Raya, Kamis (6/4).
Ia mengatakan kulit ketupat miliknya lebih banyak terjual saat 15 Ramadhan dibanding beberapa hari menjelang Idul Fitri.
BACA JUGA : Rekomendasi 5 Hotel Terbaik di Kota Bandung Dengan Harga Murah Yang Dekat Dengan Akses Alun-Alun Bandung
“Rame-ramenya ya pas qunutan ini, lebih rame daripada mau lebaran. Soalnya kan udah pada mudik orang-orangnya kalau pas mau lebaran, sepi,” katanya.
Harga kulit ketupat yang ia jual Rp10.000 per ikat. Satu ikatnya terdapat empat buah kulit ketupat. Untuk kulit ketupat yang sudah menghitam atau tidak bagus, ia menjual Rp15.000 per dua ikat.
Setiap tahunnya, Hamdana mengambil kulit ketupat dari orang lain lalu dijual di pasar. Dalam sehari ia dapat menghabiskan 12-17 karung kulit ketupat.
BACA JUGA : Penerimaan Tamtama Polri Tahun Anggaran 2023 Telah Dibuka! Segera Daftar dan Jadilah Bagian dari Kepolisian
“Waduh, banyak. Hari ini sih udah 12 karung kejual, kemarin sampai 17 karung habis,” singkat Hamdana.
Ia mengatakan masyarakat tahun ini lebih tertarik untuk memasak ketupatnya sendiri daripada membeli ketupat jadi. Walaupun membutuhkan waktu yang lama, namun beras yang dipakai sudah terjamin aman dan bagus.
“Atuh biasanya mah banyak yang pada beli ketupat masak juga, tapi tahun ini mah banyak yang masak sendiri. Itu ibu rumah tangga yang masih pada muda juga walaupun engga tau gimana masaknya, suka pada nanya dulu ke saya gimana cara buatnya,” tutur Hamdana yang sudah 20 tahun berjualan di Pasar Induk Rau.
Selain itu pedagang janur kelapa Saniah mengatakan penjualan janurnya menurun pada 15 Ramadhan.
“Dua-tiga hari sebelum qunutan tuh orang pada beli janurnya aja banyak. Kalau udah pas hari qunutnya mah pada beli kulit ketupatnya langsung,” terang Saniah.
Janur kelapa miliknya berasal dari pohon kelapa lokal yang ada di Serang. Ia menjual dengan harga Rp5000 per satu ikat janur kelapa yang isinya 12 buah.
Saniah mengatakan turut senang menjual janur kelapa karena tradisi qunut atau qunutan menjadi salah satu tradisi yang melekat pada bulan Ramadhan.
“Qunutan mah ya udah jadi tradisi dari jaman dulunya. Kalau engga ada sepi juga, jadi sedih. Ya kalau orang berusaha mah insyaAllah ada aja bisa buat sama kebeli ketupat gitu buat qunutan,” papar Saniah. ***