BANTENRAYA.CO.ID –Hay… dimanapun kalian berada yuk kita mengenali pondok pesantren Syaichona Moh.Cholil Bangkalan.
Pondok pesantren Syaichona Moh.Cholil Bangkalan ini merupakan salah satu pesantren yang tertua di Indonesia yang dibangun pada athun 1800 san masehi
Walawpun berumur 1 setengah abad pondok pesantren Syaichona Moh.Cholil Bangkalan ini masih tetap berdiri kokoh dan nyatanya semakin maju dan berkembang pesat.
Lantas seperti apasih kondisi saat ini dari pondok pesantren Syaichona Moh.Cholil Bangkalan yang konon katanya paling tertua di Indonesia.
BACA JUGA :Gerindra Cilegon Tancap Gas Menangkan Prabowo
Pesantren adalah sebuah lembaga pendidikan Islam tradisional yang para siswanya tinggal bersama dan belajar di bawah bimbingan guru yang lebih dikenal dengan sebutan kiai dan mempunyai asrama untuk tempat menginap santri.
Santri tersebut berada dalam kompleks yang juga menyediakan masjid untuk beribadah, ruang untuk belajar, dan kegiatan keagamaan lainnya.
Kompleks ini biasanya dikelilingi oleh tembok untuk dapat mengawasi keluar masuknya para santri sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Di Pesantren para siswa biasa disebut santri dan mereka akan belajar hidup lebih mandiri dan sangat jauh dari orang tua.
BACA JUGA :BPJS Ketenagakerjaan Pandeglang Dorong Usaha Mikro Penuhi Hak Pekerja
Lantas seperti apa sih keadaan pondok pesantren tertua di Madura ini yang sangat cocok untuk anak menempuh pendidikan Islam
Dikutip Bantenraya.co.id dari berbagai sumber merupakan rekomendasi pondok pesantren Syaichona Moh.Cholil Bangkalan
Sejarah profil perkembangan Pondok Pesantren Kyai Syaikhona Mohammad Kholil Bangkalan Madura Jawa Timur Indonesia yang didirikan oleh Kyai Haji (KH) Kholil (Khalil) Bangkalan yang lebih dikenal dengan sebutan Syaikhona (Syaichona) Mohammad Kholil Bangkalan. Ponpes didirikan pada 1861 Masehi.
SEJARAH AWAL PENDIRIAN PESANTREN
Syaikhona (Syaichona) Kholil mendirikan sebuah pesantren di daerah Cengkubuan, Bangkalan.
Setelah putrinya, Siti Khatimah, dinikahkan dengan keponakannya sendiri, yaitu Kiai Muntaha (Muhammad Thaha); pesantren di desa Cengkubuan itu kemudian diserahkan kepada menantunya tersebut.
Dan Kiai Khalil sendiri, pada tahun 1861 M., mendirikan pesantren lagi di daerah Kademangan, hampir di pusat kota; sekitar 200 meter sebelah Barat alun-alun kota Kabupaten Bangkalan.
Letak pesantren yang baru itu, hanya selang 1 kilometer dari pesantren lama dan desa kelahirannya. Pesantren yang terakhir ini kemudian dikenal sebagai pesantren Syaikhona Kholil.
Dari pesantren di Kademangan inilah KH. Khalil bertolak menyebarkan Islam di Madura sampai Jawa.
BACA JUGA :Gibran Berpeluang Jadi Cawapres, Milenial Cilegon Network Siap Rapatkan Barisan
Pada mulanya beliau membina agama Islam di sekitar Bangkalan. Baru setelah dirasa cukup baik, mulailah beliau merambah ke pelosok-pelosok yang jauh, hingga menjangkau seluruh Madura.
PENGASUH PESANTREN SYAIKHONA KHOLIL
1. KH. Khalil
2. KH. Abdul Fattah bin Nyai Aminah binti Nyai Mutmainnah binti Imron bin Khalil
3. KH. Fakhrur Rozi bin Nyai Romlah binti Imron bin Khalil
4. KH. Abdullah Sahal bin Romlah binti Imron bin Khalil.
5. KH. Fakhrillah Sahal bin Abdullah Sahal.
SISTEM PENDIDIKAN
1. Formal
a. MTs al-Ma’arif,
b. SMA Ma’arif,
c. Kesetaraan [A, B, dan C]
e. Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Syaichona Moh. Cholil (STITS)
2. Non-Formal
a. Ma’hadiyah: Badan Khusus (Bansus) al-Qur`an, Tahfizh al-Qur`an, Tahfizh Alfiyah, pengajian Kitab Kuning, dan Majlis Munazharah Ma’hadiyah
b. Madrasiyah: Madrasah Diniyah Ibtida`iyah, Madrasah Diniyah Tsanawiyah, dan Madrasah Diniyah Aliyah (ATM).
Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil Dalam Tahun Ke Tahun
Tahun 1986 Ponpes Syaichona Moh. Cholil mulai membuka pendidikan klasikal tingkat Ibtidaiyah di bawah asuhan KHS. Abdullah Aschal
Tahun 1989 Madrasah al-Ma’arif Ponpes Syaichona Moh. Cholil membuka pendidikan tingkat Tsanawiyah
Tahun 1992 Peningkatan jenjang pendidikan diniyah dengan dibukanya tingkat Aliyah Tarbiyatul Mu’allimin dan pada tahun yang sama pula dibuka pendidikan formal MTS al-ma’arif
Tahun 1997 Pendidikan santri semakin dikembangkan dan dilengkapi dengan membuka SMA Ma’arif
Tahun 2007 Atas perintah dari almarhum almaghfurlah KHS Abdullah Schal Sekolah Tinggi Syaichona Moh. Cholil (STITS) resmi didirikan
Tahun 2009 Untuk memberi pengetahuan awal serta untuk membarikan dasar ilmu agama yang kuat bagi santri baru, maka madrasah al-Ma’arif Ponpes Syaichona Moh. Cholil membuka jenjang pendidikan I’dadiyah dengan metode Amtsilati
Tahun 2010 STITS semakin maju dan berkembang dengan peralihan status menjadi Sekolah tinggi Agama Islam Syaichona Moh. Cholil (STAIS)
BACA JUGA :Profil BTR Alice, Bidadari Brand Ambassador Esport yang Pernah Jadi Pro Player Bigetron Esports
Tahun 2011 Penggunaan metode Amtsilati dihapuskan dari Madrasah I’dadiyah Putra dan diganti dengan Metode al-Miftah Lil Ulum sedangkan Madrasah I’dadiyah Putri tetap menggunakan metode Amtsilati
Tahun 2016 Untuk mencetak santri tafaqquh fiddin namun tidak meninggalkan legalitas formal, maka Madrasah al-Ma’arif Ponpes Syaichona Moh. Cholil mendirikan Pendidikan Diniyah Formal (PDF) tingkat Wustha
Tahun 2017 Pendidikan Diniyah Formal (PDF) semakin dikembangkan dengan mendirikan PDF tingkat Ulya
Itulah pengetahuan tentang pondok pesantren Syaichona Moh.Cholil Bangkalan.***