PANDEGLANG, BANTEN RAYA – Sejumlah warga yang mengatasnamakan Masyarakat Peduli Rutan Nusantara (MPRN) melakukan aksi unjuk rasa di depan Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II B Kabupaten Pandeglang, Selasa (10/9), pukul 12.00 WIB.
Dalam aksinya mereka menyoroti kasus kematian seorang tahanan titipan atas nama Sarip Hidayat (41) warga Bogor, dalam kasus dugaan pencurian kerbau yang ditangani Polsek Cimanggu.
Korlap Aksi, Badruzaman menduga, kematian Narapidana (Napi) di dalam Rutan tersebut akibat dianiaya bukan karena disebabkan sakit. Sehingga menyebabkan korban diduga meninggal dunia.
Baca Juga : Selangkah Lagi Anita Dampingi Aap di Pilkada, Sudah Jalani Tes Kesehatan
“Berdasarkan bukti yang kami terima korban meninggal diduga karena tindak kekerasan, karena ada berupa bekas lebam yang ada di tubuh korban,” kata Badru.
Badru menuding, terjadinya dugaan tindak kekerasan, lantaran diduga korban tidak memberikan sejumlah uang yang diminta oleh oknum Rutan.
“Korban diduga diminta uang Rp 20 juta, namun korban hanya memberikan uang Rp 2 juta. Korban diduga dianiaya oleh sesama napi atas perintah oknum Rutan,” ujarnya.
Baca Juga : Sampah dari Serang dan Tangerang Bebas Masuk, DLH Pandeglang Akui Komersilkan TPA Bangkonol
Badru mendesak, adanya sanksi tegas yang harus diberikan kepada Kepala Kesatuan Keamanan Rutan Kelas IIB Pandeglang karena sudah lalai dalam menjalankan tugas hingga menyebabkan seorang napi meninggal dunia. “Kami minta Rutan untuk bertanggung jawab,” katanya.
MPRN juga mendesak, Kemenkum HAM, dan pihak kepolisian mengusut tuntas kasus kematian napi agar korban mendapatkan keadilan.
Selain itu, DPR RI juga didesak membentuk Panitia Khusus (Pansus) menangani masalah tersebut. Bahkan mahasiswa mengancam tidak akan berhenti melakukan aksi jika tuntutan mereka tidak diindahkan oleh Rutan.
Baca Juga : PT Cemindo Didemo Dituding Ingkar Janji
“Kemenkum HAM harus tindak tegas oknum Rutan Pandeglang dan jangan sampai Kemenkum HAM memiliki jiwa apatis. Jika tuntutan kami tidak dipenuhi maka kami akan melakukan aksi di DPR RI,” terangnya.
Masa lainnya, Elung mengecam adanya dugaan aksi penganiayaan dalam sel Rutan hingga menyebabkan korban meninggal dunia. Polres Pandeglang dan Kemenkum HAM jangan diam menyikapi kematian korban. Sebab, harus disikapi dengan serius agar kejadian tersebut tidak terjadi kembali.
Baca Juga : Remaja Terkena Diabetes Terus Meningkat
“Kami meminta kepada pihak kepolisian dan Kemenkum Ham untuk segera memeriksa para petugas lapas agar kejadian ini tidak terulang kembali,” harapnya.
Setelah puas menyampaikan aspirasi, pendemo membubarkan diri dengan tertib meski tidak ada satupun pejabat Rutan Pandeglang yang menemui pendemo. Terkait masalah ini belum ada keterangan resmi dari Rutan Pandeglang. Dikonfirmasi melalaui telpose selular Kepala Rutan Pandeglang Syaikono belum memberikan jawaban.***