BANTENRAYA.CO.ID – Bulan suci Ramadhan mendatangkan berkah tersendiri bagi warga Lingkungan Pintu Air, Kelurahan Kubangsari, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon.
Barang jualan warga di Pasar Ramadhan Water Door ramai diburu pembeli.
Pasar Ramadhan Water Door sendiri berasal dari kata Bahasa Inggris. Di mana, dalam Bahasa Indonesia Water Door artinya Pintu Air, yang merupakan nama lokasi di lingkungan setempat.
Penggagas Pasar Ramadhan Water Door, Muhammad Ibrohim Aswadi mengatakan, berawal dari Pasar Rakyat. Sedangkan saat Ramadhan beroperasi sore hari.
“Pasar Rakyat Water Door awalnya dari harapan saya pribadi melihat potensi pengangguran, akhirnya saya dan kawan-kawan diskusi membentuk pasar rakyat dan membina UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah),” kata pria yang biasa disapa Mia, Selasa, 4 April 2023.
Dikatakan Mia, tujuan diadakannya Pasar Rakyat Water Door untuk membantu Pemerintah Kota Cilegon dalam rangka menciptakan lapangan kerja, serta pengembangan ekonomi masyarakat.
“Kita cari tempat, awalnya kumuh, tempat sampah, kita urug kurang lebih 30 truk di lahan PJKA (PT Kereta Api Indonesia),” katanya.
Menurut Mia, Pasar Rakyat Water Door beroperasi sejak dua pekan sebelum Ramadhan 2023.
BACA JUGA: 6 Lokasi Rawan Kecelakaan di JLS Cilegon, Pemudik ke Pelabuhan Ciwandan Wajib Hati-hati
Kemudian, saat Ramadhan menjadi Pasar Ramadhan Water Door yang beroperasi sore hari menjelang waktu buka puasa.
“Momentum ramadhan kita isi, ada 67 ibu-ibu dan pemuda, ada yang jualan ikan, jualan buah-buahan, takjil ya, ketan bintul, gegeplak, jejorong, keripik-keripik,” kata Mia yang juga Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cilegon.
Politisi Partai Demokrat ini berharap, pasca Ramadhan Pasar Rakyat Water Door juga tetap ramai dikunjungi masyarakat.
“Setiap Minggu ada kegiatan masyarakat, senam massal, silat,” ucapnya.
BACA JUGA: Pembinaan Kader PKK Melalui Lomba HKG ke 51 tingkat Kecamatan Ciwandan Kota Cilegon
Mia menambahkan, perputaran uang setiap pedagang rata-rata per hari bisa mencapai Rp 400 ribu.
Pasar Rakyat Water Door juga dikelola oleh koperasi yang didirikan warga setempat, Ia hanya menjadi penggagas saja.
“Saya tanya, bahkan ada yang untungnya 300 ribu sehari,” tambahnya.***