BANTENRAYA.CO.ID– Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Lebak Penderita ISPA atau Infeksi Saluran Pernapasan Akut di Lebak terus melonjak sepanjang bulan Agustus 2023 mencapai 7.194 kasus.
Jumlah tersebut naik dua kali lipat dibandingkan bulan sebelumnya yakni 3.999 kasus.
Kabid Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Lebak Firman Rachmatullah mengatakan, pada bulan Agustus, penderita ISPA batuk bukan Pneumonia sebanyak 6.875 dan 319 Pneumonia.
“Anak-anak dan dewasa bisa rentan terkena ISPA, karena ini infeksi saluran pernapasan sama seperti radang tenggorokan, flu dan batuk,” kata dokter Firman saat dihubungi pada Minggu, 24 September 2023.
Firman menjelaskan, banyak faktor seseorang terkena ISPA.
BACA JUGA:Kasus ISPA di Citangkil Kota Cilegon Meningkat Pada 2 Bulan Terakhir, Jumlahnya Tembus 4 Digit
Kondisi lingkungan dan daya tahan tubuh dinilai menjadi dua di antara dari beberapa faktornya.
“Kalau misalnya polutan nya ada tetapi daya tahan tubuh nya bagus bisa tidak terkena, tapi kalau daya tahan tubuh nya lemah bisa tertular,” ujar Firman.
Firman menjelaskan, ISPA pada penderita Pneumonia bisa menyebabkan kematian apabila tidak tertolong.
“Kalau Pneumonia cirinya nafasnya pendek, cepat dan dangkal. Jika ada keluhan seperti nafas tidak nyaman agak nyesak lalu nafas berat sebaiknya memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan,” tutur dia.
Ditambahkan Firman, pada penderita ISPA tidak hanya rentan muncul pada saat musim kemarau.
BACA JUGA:Gadis Cantik Asal Wanasalam Kabupaten Lebak Dianiyaya, Pelakunya Ternyata Orang Dekat
Namun peningkatannya bisa terjadi jika kondisi polutan yang tinggi.
“Musim hujan juga bisa, tetapi ketika sumber polutan nya tinggi bisa meningkat,” pungkasnya.
Sementara itu, Direktur RSUD dr. Adjidarmo Rangkasbitung, Budhi Mulyanto menghimbau apabila warga mengalami gejala ISPA agar segera datang ke fasilitas kesehatan terdekat atau fasilitas kesehatan pertama.
“Tidak semua harus dirawat di rumah sakit, karena untuk kasus ISPA ringan sampai sedang, pasien bisa mendapatkan rawat jalan atau rawat inap di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama. Jadi kalau sudah ada gejala segeralah datang ke fasilitas kesehatan tersebut,” kata dokter Budhi Mulyanto.
“Anak-anak dan dewasa bisa rentan terkena ISPA, karena ini infeksi saluran pernapasan sama seperti radang tenggorokan, flu dan batuk,” sambung dia.
BACA JUGA:BPTD Kelas 2 Banten Canangkan Terminal Hijau, Atasi Polusi Udara yang Semakin Membahayakan
Ia mengungkapkan, penyebab utama naiknya penderita ISPA di Lebak yakni musim kemarau.
“Ya memang betul ada peningkatan pasien di rumah sakit hampir didominasi oleh gejala infeksi saluran pernapasan, pneumonia dan diare. Kondisi saat ini dimana sedang musim kemarau menimbulkan banyak debu dan polutan, kemudian ditambah lagi kurangnya ketersediaan air bersih,” ujarnya.
Budi menuturkan, agar warga Lebak tidak panik ketika mengalami gejala ISPA.
Ia menjelaskan, pasien mengalami sesak nafas dengan tanda peningkatan frekuensi pernapasan pendek dan ada tarikan (retraksi) tulang selangka (clavicula) dada depan.
“Jangan panik lantaran orang yang mengalami gejala ringan masih bisa dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat, yang dirawat dirumah sakit itu, adalah orang yang kategorinya berat,” tutup dia.***