BANTENRAYA.CO.ID – Pare merupakan tumbuhan tahunan yang merambat dan tumbuh di daerah tropis seperti Asia, Afrika Timur, India, Amerika Selatan.
Pare banyak dibudidayakan di Asia sebagai sayuran untuk bahan makanan.
Seperti yang kita ketahui pare dengan bentuknya yang panjang, hijau, dan uniknya tampilan luar ditutupi dengan benjolan-benjolan.
Kandungan serat yang tinggi pada pare mampu mencegah konstipasi.
BACA JUGA: 8 Puisi Tema Hari Lahir Pancasila Penuh Makna Perjuangan, Cocok Dijadikan Sebagai Tugas Sekolah
Namun, konsumsi pare berlebihan juga dapat menimbulkan efek samping berupa diare dan muntah.
Penyakit yang tidak boleh makan pare karena rasanya yang pahit menjadi pantangan dan perlu dihindari untuk mengurangi efek samping yang tidak baik.
Meskipun pare dapat meningkatkan nafsu makan, rasa khas pahitnya itu dapat berdampak buruk bagi tubuh.
BACA JUGA: Jaga Keselamatan Pengguna Jalan, DLH Lebak Lakukan Pemangkasan Pohon
Bagi Penderita Penyakit Berikut Perlu Menghindari Konsumsi Pare :

1. Tekanan Darah Rendah (Anemia)
Memiliki riwayat tekanan darah rendah sebaiknya tidak konsumsi banyak makanan pare karena mudah membuat penyakitnya kambuh.
Apalagi kandungan pada pare dapat menyebabkan penurunan tekanan darah.
Tekanan darah rendah yang mungkin tampak diinginkan bagi sebagian orang, itu tidak menimbulkan masalah.
Namun, bagi beberapa orang tekanan darah rendah (hipotensi) yang tidak normal dapat menyebabkan pusing dan pingsan.
Tekanan darah rendah dapat disebabkan oleh dehidrasi hingga gangguan serius secara medis.
Untuk itu, pentingnya mengetahui penyebab tekanan darah rendah, termasuk biji pare yang dikonsumsi dapat menyebabkan anemia.
Itu terjadi karena kondisi tubuh yang memiliki kekurangan glukosa-6-fosfat dehidrogenase (G6PD).
Anemia merupakan keadaan seseorang yang memiliki jumlah sel darah merah rendah.
2. Gangguan Pencernaan
Pare yang dikonsumsi beberapa orang dapat berdampak buruk jika memiliki gangguan pencernaan, seperti sakit perut.
Tidak hanya itu saja, mual yang merupakan rasa tidak nyaman pada perut sering muncul sebelum muntah.
Penyebab muntah berbeda-beda menurut usia, muntah itu sendiri dapat terjadi karena rasa sakit pada perut, asupan tubuh yang tidak sesuai, atau alergi makanan.
Hal itu dapat menjadi biasa, namun tetap jangan disepelekan karena bisa mendatangkan penyakit yang lebih serius.
3. Penyakit Hati dan Ginjal
Orang yang menderita penyakit hati dan ginjal dianjurkan untuk menghindari konsumsi pare karena itu sulit dicerna dan bisa menimbulkan kembung.
Biji pare yang mengandung zat vicine, dapat menyebabkan keracunan sturgeon (favisme), sindrom akut sakit kepala, sakit perut, dan koma.
Dimana orang dengan riwayat penyakit tersebut yang mengkonsumsi pare tidak memiliki daya pengendali dalam menerima ekstak pare yang dikonsumsi.
Konsumsi pare secara berlebihan dapat mengakibatkan peradangan pada hati, itu dikarenakan pare memiliki kandungan senyawa monorcharin.
BACA JUGA: Usai Piala Walikota Cilegon, Atlet Cilegon Ditantang Berprestasi di Level Nasional
4. Gula Darah
Konsumsi pare dapat menurunkan kadar gula darah dengan cepat.
Apalagi untuk penderita yang sedang melakukan pengobatan, maka pare tidak dianjurkan untuk dikonsusmi.
Dalam tubuh kadar gula darah normal tentu diharapkan.
Kurang lebihnya 100 mg/dL setelah tidak makan selama 8 jam dan kurang dari 140 mg/dL setelah makan selama 2 jam.
Menghindari makan pare dapat dijadikan langkah untuk melakukan perubahan gaya hidup sehat karena setiap kadar gula yang kurang dari normal itu tidak sehat.
Tentu, konsumsi makanan pare dapat meningkatkan risiko penyakit dalam.
Itu lah berbagai penyakit yang harus di hindari untuk mengonsumsi pare.***