BANTENRAYA.CO.ID – Rengginang, makanan yang terbuat dari ketan merupakan makanan yang sepertinya harus ada di antara toples kue kering saat hari lebaran.
Salah satu pembuat rengginang di Desa Kamasan, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang mengaku sudah banjir pesanan menjelang lebaran.
“Sekarang udah hampir 150 bungkus yang udah kejual, isi satu bungkusnya 20 buah. Ini masih buat lagi, mungkin sampe lebaran bisa 300 bungkus lebih,” kata Karnidah kepada Banten Raya saat ditemui di rumahnya, Jumat (14/4).
BACA JUGA : Cecep Manaruh Keberhasilan Misi soal Bang Edi pada Pundak Didu, Berikut Sinopsis Preman Pensiun 8 Episode 24
Karnidah mengatakan, rengginang merupakan salah satu ciri khas lebaran di setiap rumah khususnya di Kecamatan Cinangka sendiri.
“Ya udah jadi ciri khas aja, enggak pas kalau lebaran enggak ada rengginang mah,” singkatnya.
Ia merupakan satu-satunya penjual rengginang di desanya yang membuat hampir setiap hari kecuali musim hujan.
BACA JUGA : 3 Resep Membuat Kue Rempeyek Makanan Khas Lebaran Turun Temurun, Dijamin Bikin Nagih!
Pelanggan rengginang miliknya melingkupi satu kecamatan dan sudah menaruh di toko kue di pasar terdekat.
Dalam sehari biasanya ia dapat membuat sebanyak 4 liter rengginang atau setara dengan 240 buah.
Karnidah mengatakan, cuaca menjadi salah satu faktor penting dalam pembuatan rengginang.
BACA JUGA : Kisah Pilu Tukang Becak di Kota Serang Saat Ramadan, Sehari Paling Bawa 1 Penumpang
“Proses bikinnya kalau panasnya bagus mah cuman 2 hari, kalau enggak bagus bisa sampe 4 hari. Bisa berpengaruh juga ke kualitas rengginang, kalau bagus kan digorengnya mekar, renyah,” papar Karnidah.
Tak Bisa Digoreng Sembarangan
Selain cuaca, menggoreng rengginang juga memiliki teknik tersendiri. Walaupun rengginang yang dihasilkannya sudah bagus, namun jika pelanggannya belum tahu teknik menggoreng yang benar maka rengginang pun akan tidak mekar dan renyah.
“Harus bisa juga ngegorengnya, ada teknik penggorengannya sendiri. Kalau apinya sudah panas baru dikecilin lagi. Apinya juga harus teratur, kalau pake api besar pas ngegoreng nantinya dia enggak mekar,” jelasnya.
Rengginang milik Karnidah memiliki 2 variasi rasa, gurih dan manis. Bumbu rengginang gurih menggunakan terasi, garam, bawang merah dan bawang putih. Sedangkan untuk yang manis hanya gula saja.
Pesanan rengginang untuk lebaran miliknya diprediksi akan tetap bertambah hingga 4 hari menjelang lebaran.
“Kalau udah 4 hari mau lebaran udah stop bikin rengginang. Kalau mau dibikinin paling bulan Syawal. Soalnya udah mau lebaran mah mau bikin salimpeu sama leupeut,” kata Karnidah. ***