BANTENRAYA.CO.ID – Pada hari ini dalam memperingati ulang tahun ke-106 Dr. Sulianti Saroso, wajah dokter tersebut menjadi Google Doodle hari ini.
Sebab menjadi Google Doodle hari ini, tidak sedikit masyarakat Indonesia yang penasaran dengan sosok Dokter Sulianti Saroso itu.
Hal ini lantaran Dokter Sulianti Saroso masih cukup asing terdengar di telinga masyarakat Indonesia.
BACA JUGA: Bappedalitbang Cilegon Pasang Target Juara Lomba Inovasi TTG Provinsi, Begini Persiapannya
Karena Google Doodle merayakan ulang tahun ke-106 Dokter Sulianti Saroso, masyarakat Indonesia mesti tahu siapa beliau dan bagaimana rekam jejaknya.
Dalam sejarah Indonesia, beliau disebut sebagai dokter yang tak pernah menyuntik pasiennya.
Dikutip Bantenraya.co.id dari situs indonesia.go.id, nama Sulianti Saroso ini disematkan pada Rumah Sakit Pusat Infeksi (RSPI) yang dibangun secara representatif di kawasan Sunter, Jakarta Utara.
BACA JUGA: Segera Tayang! Sinopsis Film Hello Ghost Versi Indonesia dan Harga Tiketnya Disini
“Dalam catatan sejarah kebijakan bidang kesehatan di Indonesia, Profesor Dokter Sulianti Saroso, MPH, PhD adalah nama penting untuk setidaknya dua urusan, pencegahan dan pengendalian penyakit menular, serta keluarga berencana (KB),” tulis situs indonesia.go.id.
Dalam perjalanan kariernya sebagai dokter, Sulianti pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Pencegahan, Pemberantasan dan Pembasmian Penyakit Menular (P4M) pada 1967.
Sambil menjabat sebagai Dirjen P4M, Sulianti juga merangkap jabatan sebagai direktur Lembaga Riset Kesehatan Nasional.
BACA JUGA: Link Nonton The Love You Give Me Episode 11-15 Sub Indo Gratis di WeTV Indonesia Non LK21 Rebahin
Nama asli beliau adalah Julie Sulianti Saroso, wanita cantik yang lahir pada 10 Mei 1917 dan meninggal pada 29 April 1991.
Ia lahir di Karangasem, Bali dari keluarga Dokter M Sulaiman.
Besar dan tumbuh di keluarga dokter, membuat Sulianti mendapatkan pendidikan yang layak dan baik.
Tercatat ia pernah menempuh pendidikan di sekolah Belanda, ELS.
Lalu, pendidikan tingginya ia tempuh di Sekolah Kedokteran STOVIA di Batavia, ia lulus sebagai dokter pada 1942.
Pada masa pendudukan Jepang, Sulianti bekerja di RS Umum Pusat di Jakarta (kini RS Cipto Mangunkusumo), sebagai dokter.
BACA JUGA: Sangat Gampang! Inilah Cheat Downhill PS2 Lengkap Bahasa Indonesia, Buat Kamu yang Mau Nostalgia
“Pada awal kemerdekaan, ia ikut bertahan di rumah sakit besar itu. Namun, ketika ibu kota negara pindah ke Yogyakarta, Sulianti turut hijrah menjadi dokter republiken dan bekerja di RS Bethesda Yogyakarta.
Sulianti mengikuti garis politik keluarganya. Ayahnya, dokter Muhammad Sulaiman, yang berasal dari kalangan keluarga priyayi tinggi di Bagelen-Banyumas dan serumpun dengan Keluarga Soemitro Djojohadikusumo itu adalah pengurus dan pendiri Boedi Oetomo, dengan pandangan politik yang pro Indonesia Merdeka.
Di Yogya, Sulianti, yang oleh teman-temannya sering dipanggil sebagai Julie, itu benar-benar terjun sebagai dokter perjuangan.
Ia mengirim obat-obatan ke kantung-kantung gerilyawan republik, dan terlibat dalam organisasi taktis seperti Wanita Pembantu Perjuangan, Organisasi Putera Puteri Indonesia, selain ikut dalam organisasi resmi KOWANI,” sebagaimana ulasan dari situs indonesia.go.id dalam artikel “Sulianti Saroso, Dokter yang tak Pernah Menyutik Orang” tulisan Putut Tri Husodo.
Demikianlah, profil dan rekam jejak dari Sulianti Saroso yang jadi Google Doodle hari ini.***