Solar Dibatasi, Truk Mengular

Solar Dibatasi, Truk Mengular
ANTRE PANJANG : Truk berbasis antre untuk mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis solar, di SPBU cibeber, Rabu (20/12/2023).

Bantenraya.co.id- Pembatasan solar di SPBU yang ada di Provinsi Banten menyebabkann truk-truk yang akan mengisi solar memadati SPBU.

Bahkan banyak juga truk yang antre dan mengular sampai radius 1 kilometer.

Pemandangan truk yang antre dan mengular untuk mengisi solar itu setidaknya dapat terlihat di SPBU Taman Kopassus,

Bacaan Lainnya

Kota Serang; SPBU Pejaten, Kramatwatu, Kabupaten Serang; dan SPBU Toyomerto, Kramatwatu, Kabupaten Serang.

Armada Angkutan Sampah Rusak dan Tua, Pemkot Serang Tahun Depan Menggantinya

Kondisi serupa juga terjadi di wilayah Kota Cilegon. Beberapa SPBU mengalami antrean truk yang hendak mengisi solar.

Di anyaranya di SPBU Cibeber, SPBU SKI, SPBU Grogol, SPBU Krenceng, dan lainnya.

Irwan, salah seorang pengemudi truk, mengaku sudah antre di depan SPBU mulai dari SPBU yang ada di Bitung,

Tangerang, sampai dengan di Taman Kopassus, Kota Serang. Bahkan, dia sudah menunggu antrean untuk mendapatkan solar sampai dengan 3 jam.

Pengamen Kostum Kartun Marak di Kota Serang

Sialnya ketika antrean sudah di depan dia tetap tidak mendapatkan solar karena solar yang ada di SPBU tersebut sudah habis.

Kejadian semacam ini sudah sering dialami setidaknya selama 3 minggu ke belakang. “Susah dapet solar,” ujar Irwan, Rabu (20 Desember 2023).

Irwan mengaku kondisi susahnya mendapatkan solar menyebabkan aktivitasnya sebagai sopir pengangkut pasir dari Bojonegara terhambat.

Dia yang seharusnya bisa beberapa kali mengangkut pasir dari Bojonegara ke Tangerang, menjadi hanya 1 sampai 2 kali karena bahan bakar solar yang dibutuhkan seringkali tidak ia dapatkan.

Responsif dan Cepat, PLN Layani Permintaan Tambah Daya Konsumen Tegangan Tinggi di Banten

“Harusnya sekarang saya sudah bisa nganter pasir, tapi sekarang masih antre. Sementara ngisinya dibatasi cuma sampe jam 5 sore,” katanya.

Dia mengatakan, pemerintah seharusnya bisa menyediakan kebutuhan dasar untuk masyarakat termasuk bahan bakar minyak solar.

Jika pun harga solar akan naik menurutnya seharusnya pemerintah langsung menaikkan harga ketimbang harga tetap namun para pengendara kesulitan untuk mendapatkan salat tersebut.

“Biasanya kalau langka gini sih ujung-ujungnya bakal naik. Mending naik sekalian daripada susah begini,” katanya.

RSUD Cilograng Akan Hadir untuk Masyarakat di Perbatasan Banten dan Jawa Barat

Hal yang sama dialami oleh Andi, yang merupakan sopir mobil box besar bermuatan batubara. Dia mengaku sudah selama seminggu ke belakang antre berjam-jam di SPBU untuk mendapatkan solar.

Namun dia sering kali tidak mendapatkan solar lantaran sudah kehabisan. Hal itu juga terjadi saat dia antre di SPBU Pejaten.

Dia mengatakan, kondisi sulitnya mendapatkan solar menyebabkan aktivitasnya sebagai sopir pengangkut batu bara menjadi terkendala.

Kiriman yang seharusnya tepat waktu karena bahan bakar tidak ada menyebabkan pengiriman menjadi terlambat sehingga membuat penilaiannya menjadi menurun oleh perusahaan.

Jelang Nataru, Pj Walikota Serang Tinjau Stok Minyak dan Daging Kerbau di Gudang Bulog Serang

Untuk itu, Andi meminta agar pemerintah memperbanyak stok bahan bakar solar agar para sopir tidak harus mengantre untuk mendapatkan solar di SPBU.

Nawani, pengawas SPBU Pejaten mengatakan, antrenya kendaraan besar yang akan mengisi solar karena solar di SPBU langka.

Kondisi ini disebabkan karena terjadi pembatasan solar di semua SPBU yang ada di wilayah Provinsi Banten oleh Pertamina.“Solar dibates menjelang akhir tahun. Semua SPBU itu,” katanya.

Dia mengatakan, pembatasan itu sudah terjadi sejak awal Desember yang lalu. Penyebabnya karena Pertamina membatasi kiriman solar ke SPBU yang ada di Provinsi Banten.

Resep Es Lilin Serut ala Korea Chef Devina Hermawan, Cara Buatnya Gampang

Hal ini berkaitan dengan kuota atau jatah yang didapatkan oleh masing-masing SPBU setiap tahunnya.

“Sekarang dijatah sehari cuma 8 KL (kilo liter) atau 8.000 liter. Kalau sebelumnya sesuai permintaan SPBU pasti dikirim,” katanya.

Pada akhir tahun ini biasanya Pertamina menghitung kembali kuota yang diberikan kepada SPBU dan rata-rata kuota SPBU tersebut semakin menipis,

sehingga Pertamina memperlakukan kebijakan pembatasan solar agar tidak ada kelebihan kuota yang didapatkan oleh SPBU.

Wakil Ketua II DPRD Kota Cilegon Nurotul Uyun Sampaikan Pentingnya Menyalurkan Hak Pilih

Dia mengaku tidak mengetahui sampai kapan pembatasan solar ini. Namun biasanya hanya akan berlaku sampai dengan akhir tahun.

Nawani mengatakan, melihat dari tahun-tahun sebelumnya, kondisi pembatasan solar ini rutin terjadi pada awal Desember sampai akhir Desember.

Namun dia mengatakan, kondisi ini biasanya akan kembali normal pada Januari karena pada saat itu kuota solar atau kuota BBM akan dimulai dari nol kembali sehingga SPBU mendapatkan pasokan solar dalam jumlah melimpah bahkan tidak dibatasi.

“Kemungkinan pembatasan solar ini terjadi di seluruh Banten,” katanya seraya menambahkan pembatasan kuota solar sudah disampaikan Pertamina sejak November lalu.

Ukir Prestasi, PLN UID Banten Raih Penghargaan Gold pada Ajang Indonesia SDG’s Award 2023

Pantauan Banten Raya, puluhan truk yang akan mengisi solar di SPBU Cibeber mengantre panjang.

Truk tersebut antre mengular hingga puluhan meter, tepatnya dari SPBU Cibeber sampai restoran Bintang Laguna.

Salah satu sopir truk yang ikut mengantre, Bani mengatakan antrean panjang tersebut terjadi di hampir seluruh SPBU di Banten.

“Tadinya nyari yang sepi, tahunya di mana mana udah begini juga. Di mana-mana semua SPBU kaya begini, yang di Serang, JLS sama, rest area di tol juga sama,” katanya, Rabu (20 Desember 2023).

PAN Calonkan Syafrudin Jadi Walikota Serang Kembali

Bani yang memuat es kristal dari Tangerang mengaku sejak pukul 13.00 hingga pukul 14.45 masih belum mendapatkan giliran pengisian solar di SPBU Cibeber.

“Saya dari jam 1 di sini sampai sekarang masih belum bergerak, masih antre,” ujarnya.

Ia menyatakan, kondisi antrean truk yang mengular ini telah berlangsung dua pekan menjelang pergantian tahun. Akibatnya, ia mengalami keterlambatan dalam pengiriman barang yang diangkutnya.

“Waduh ini kiriman jadi lambat gara-gara antre solar begini, menggangu banget. Ini baru dua Minggu ke sini, cuma mau tahun baru malah begini, jadi susah semuanya,” ucapnya.

Prabowo Subianto Berkunjung Ke Miftahul Huda, Ini Kata Uu Ruzhanul Ulum

Hal serupa juga dirasakan oleh Dede yang membuka bengkel di jalur SPBU Cibeber. Dengan adanya antrean truk yang ingin mengisi solar tersebut, otomatis mengganggu usahanya.

“Parah ini ganggu usaha banget. Gara-gara antre begini kan orang mau masuk ke toko susah. Makanya saya kasih batas itu khusus buat masuk ke toko saja,” katanya.

Sementara itu, Staf Pengawas SPBU Cibeber Septiono Catur Pamungkas menyatakan, fenomena antrean truk yang mengular yang terjadi di hampir semua SPBU tersebut diduga karena mendekati tahun baru 2024.

“Kalau penyebab sih kurang tahu, soalnya sebelah juga sama. Ini terjadi mungkin menjelang tahun baru kayanya ramai-ramai ini,” ujarnya.

Dinkop UKM Kota Cilegon Gelar Coffe Morning dengan Dekopinda Bahas Kemajuan Koperasi

Ia menjelaskan bahwa di SPBU Cibeber menyediakan solar untuk mobil truk 8.000 liter per hari.

“Kalau masalah stok di sini terbatas, kan solar pengiriman cuma 8.000 liter per hari. Kayaknya semua SPBU kalau solar 8.000 liter. Stok terbatas, bisa jadi bikin antrean panjang,” ucapnya.

Namun hal lain terjadi di SPBU Sukmajaya. Pantauan di lapangan pada siang hari area SPBU terlihat lengang, bahkan tidak ada satupun mobil truk yang mengantre untuk pengisian solar.

Berdasarkan penuturan SPV SPBU Sukmajaya, Ahmad Faisal pihaknya memang sengaja tidak menyediakan solar untuk truk pada siang hari.

Rumah Berdaya Cilegon Terus Kembangkan Sinergitas dengan Berbagai Stakeholder

Hal itu dilakukan agar tidak menutup jalur pengendara bermotor lainnya saat mengisi bahan bakar selain solar, sehingga pendapatan tidak hilang.

“Kalau kita ambil di pagi hari otomatis jalur yang buat produk lainnya tertutup, makanya kita alihkan ke malam hari. Kalau malam kan jarang ya mobil-mobil kecil,” ucapnya. (tohir/maulana)

Pos terkait