BANTENRAYA.CO.ID – Kondisi yang tak lazim terlihat dalam acara Riung Mungpulung HUT Cilegon ke 24.
Hal itu, karena biasanya dalam Riung Mungpulung HUT Cilegon posisi Walikota Cilegon Helldy Agustian dan Wakil Walikota Cilegon Sanuji Pentamarta duduk berdampingan.
Kini, dalam Riung Mungpulung HUT Cilegon diantara keduanya ada Ali Mujahidin alias Mumu Ketua Umum PB Al Khariyah yang duduk menyekat Helldy dan Sanuji.
Mumu sejatinya hadir sebagai salah satu tokoh Kota Cilegon yang memberikan sambutan kehormatan perwakilan masyarakat.
Dimana hal itu biasa dilakukan salam Riung Mumpulung HUT Cilegon ke 24 di Halaman Kantor Walikota lada Kamis 27 April 2024.
Adanya Mumu tersebut apakah pertanda isyarat politik 2024?.
Diketahui, Mumu sebenarnya menjadi salah satu lawan politik Helldy dan Sanuji.
Saat Pilkada 2020 lalu, Mumu berpasangan dengan Lian Firman salah satu artis ibukota dari jalur independent.
Saat ditanya posisinya sebagai undangan spesial Mumu mengelaknya, jika ia datang sebagai masyarakat biasa.
“Nggak lah tamu biasa,” jelasnya.
Disinggung soal posisi dukuk diantara Helldy dan Sanuji, dirinya menyatakan semuanya itu bukan dia yang mengatur.
“Kan bukan saya yang mengatur itu mah (Posisi duduk diantara Helldy dan Sanuji),” ujarnya.
Saat ditanya soal apakah akan maju kembali dalam politik 2024, Mumu menjelaskan, biarkan Helldy Agsutian kembali maju dan menjadi walikota 2 periode.
“Tidak ada hubungan, enggak saya fokus dipendidikan dulu dan saya tetap harus mengkontrol Cilegon,” ucapnya.
“Jika Pak Helldy maka biarkan saja pak Helldy Walikotanya (dua periode), saya fokus pendidikan saja,” tegasnya.
Sebagai tokoh Cilegon, Mumu mengaku baru kali ini masuk kantor pemerintah, khususnya ruang Walikota Cilegon.
“Baru kali ini saya masuk kantor walikota, rasanya dulu kurang pantas masuk yang dulu, sekarang kan esterika bagus dan enak dilihat,” ungkapnya.
“Kalau kantornya kumuh, kotor dan jelek marwah kepala daerahnya jatuh,” jelasnya.
Dikesempatan itu juga, Mumu menegaskan, jika dengan adanya Helldy merupakan hilal perubahan untuk Kota Cilegon.
Pembangunan sangat terasa, berbagai persoalan bisa diurai, perubahan bidang pendidikan, kesehatan serta ekonomi meningkat.
“Dua tahun belakang sangat susah untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Sekarang juga ada besiswa full sarjana,” urainya.
Lalu, Mumu juga menjelaskan, jika dulu Cilegon terkenal sebagai kota korupsi, ada korupsi Transmart, korupsi Pelabuhan Kubangsari dan korupsi BPRS juga.
“Kalau buka google itu pasti Cilegon terkenal soal korupsi, sekarang sudah berubah, jadi kesuksesan dan pretasi,” terangnya.
Terakhir, Mumu juga menyinggung soal bawahan lurah dan cakat yang harus satu arah dengan Helldy.
Sebab, sebelumnya saat ia menjenguk salah satu anak di Cibeber tidak ada lurah dan camat yang mendampingi.
“Saya cuma mengingatkan. Mohon maaf dilokasi tidak ada camat dan lurah dan harusnya lebih tahu dulu,” pungkasnya. ***