Warga Cilegon Diminta Waspada DBD, Ini Tempat Favorit Sarang Nyamuk yang Jarang Diketahui di Dalam Rumah

DBD
DBD di Kota Cilegon diklaim menurun, warga tetap diminta waspada. (Uri/BantenRaya.Co.Id)

BANTENRAYA.CO.ID – Angka kasus Demam Berdarah Dengue atau DBD di Kota Cilegon diklaim menurun pada awal 2023.

Namun, Dinas Kesehatan alias Dinkes Kota Cilegon meminta warga untuk tetap waspada dan terus memperhatikan kondisi kebersihan lingkungan dari ancaman demam berdarah.

Menurut data Dinkes Kota Cilegon pada periode Januari hingga Mei 2023 jumlah kasus Demam Berdarah Dengue  atau DBD di Kota Cilegon 104 kasus.

Bacaan Lainnya

Dimana mengalami penurunan cukup signifikan dibadingkan 2022 yang terdapat 233 kasus DBD dengan 1 orang meninggal dunia.

DBD sendiri merupkaan sebuah penyakit penyakit menular akibat virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus.

BACA JUGA: Kasus DBD di Kota Serang Renggut Korban Jiwa

Penyakit ini disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue.

Wabah ini biasanya ada di Indonesia karena memiliki musim tropis atau dua musim saja hujan dan kemarau.

Penyakit DBD di Kota Cilegon sendiri ada dihampir semua kelurahan dan kecamatan di Kota Cilegon setiap tahunnya.

Kepala Bidang (Kabid) Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat pada Dinkes Kota Cilegon Febrinaldo mengatakan.

Secara data perbadingan perioder Januari dan Mei angkanya berkurang jauh atau 50 persen. Namun, tentu saja warga tetap diminta untuk selalu waspada.

“Tapi, masyarakat harus tetap waspada, karena penyakit DBD ini sangat berbahaya,” katanya, Selasa (13/6).

BACA JUGA: Cegah DBD, Wakil Ketua DPRD Cilegon Nurrotul Uyun Terjun Langsung Kawal Program Fogging di Citangkil

Febrinaldo menyatakan, warga diharapkan terus menerapkan pola hidup sehat dengan pemeberantasan sarang nyamuk (PSN).

“Penting sekali kita memiliki kesadaran untuk hidup bersih seperti rajin menguras bak air setiap minggunya karena proses terbentuknya dari telur menjadi nyamuk itu membutuhkan waktu 14 hari,”.

Makanya sangat penting menerapkan PSN ini,” tegasnya.

Selanjutnya, papar Febrinaldo, pihaknya juga akan terus berupaya melalui Puskesmas untuk melakukan sosialisasi agar masyarakat tetap menerapkan PSN.

“Dianjurkan melakukan pemberantasan sarang nyamuk, supaya memutus rantai penularan,” paparnya.

BACA JUGA: 5 Jenis Makanan yang Tidak Boleh Dimakan oleh Penderita DBD, Nomor 1 yang Mungkin Paling Berat Dihindari

Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Cilegon Ratih Purnamasari mengungkapkan.

Pihaknya akan terus melakukan pemantauan kepada para petugas untuk memantau potensi jentik nyamuk yang ada di lingkungan.

“Ini untuk memastikan jika lingkungan jauh dari barang-barang yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, seperti bak mandi dan genangan dalam pot bunga,” jelasnya.

Bahkan, tegas Ratih, ada juga yang tidak biasa terpikirkan yakni di dispenser air rumah yang memiliki genangan air termasuk juga Coolkas.

“Setiap rumah itu harus ada kader dan juga petugas jentik, dimana ia akan selalu mengecek secara berkala kondisi rumah,” pungkasnya.

Pos terkait