SERANG, BANTEN RAYA – Warga Kelurahan Unyur, Kecamatan Serang, Kota Serang, berencana akan menguruk jalan frontage dengan batu split dan bahan material lainnya.
Rencana pengurugan jalur frontage itu akan dilakukan lantaran Pemerintah Kota (Pemkot) Serang dan Pemerintah Pusat tak kunjung membangun flyover yang menghubungkan jalan frontage tersebut.
Rencana pengurugan jalan frontage ini terungkap saat warga Kelurahan Unyur audiensi dengan Wakil Ketua DPRD Kota Serang Hasan Basri, di ruang rapatnya di DPRD Kota Serang, Kamis (10/11/2022).
Ketua Forum RW Kelurahan Unyur Nana Heryatna mengatakan, pengurugan jalan frontage yang sudah dibangun Pemkot Serang dalam bentuk rabat beton itu untuk sarana transportasi kendaraan masyarakat.
Menurut Nana Heryatna, setiap harinya jalan frontage itu sangat bermanfaat khususnya untuk masyarakat sepanjang jalur tersebut, mulai dari Perumahan TBL, Taman Mutiara, BIP, Soul City, Lingkungan Kedaung, Lebak Sili, dan Gempol.
“Frontage ini menjadi lalulintas alternatif, ketika Terowongan Trondol macet atau banjir,” ujar Nana Heryatna, kepada Banten Raya.
Nana Heryatna mengaku masyarakat Kelurahan Unyur sangat membutuhkan akses jalan frontage segera dibangun entah itu fly over atau pun under pass.
Keberadaan akses jalan frontage sangat dibutuhkan warga untuk sarana transportasi kendaraan masyarakat yang hilir mudik setiap hari.
“Kami masyarakat Kelurahan Unyur sangat membutuhkan akses jalan frontage.
Jadi kalau sudah bicara kebutuhan ibarat kita makan nasi ya harus ada,” katanya.
Nana Heryatna menjadwalkan pengurugan jalur frontage akan dilakukan pada pekan depan. “Rencananya Sabtu tanggal 19 November,” kata dia.
Apabila Pemerintah Kota Serang bisa memberikan solusi dalam waktu dekat warga siap ikut pemerintah. Tapi kalau sampai dengan tanggal 19 belum ada solusi maka masyarakat secara sukarela akan melaksanakan gerakan tersebut.
“Tanpa ada dukungan dari pihak manapun masyarakat akan bergerak untuk membangun pengurugan itu,” tegas Nana Heryatna.
Namun kata Nana Heryatna, dengan adanya sisa pembangunan yang belum tuntas, yaitu sepanjang lima meter dari kiri, dan lima meter dari kanan, membuat jalan frontage menjadi mubazir dan tidak termanfaatkan.
“Nah kenapa hanya berhenti di lima meter? Maka kami masyarakat akan turun untuk membantu Pemkot Serang dengan membawa material sendiri,” jelas Nana Heryatna.
Warga Unyur, kata Nana Heryatna secara swadaya akan mengurug jalan frontage dengan bahan material seperti batu split dan lainnya.
“Kami dengan seluruh warga masyarakat sepanjang jalur tersebut akan swadaya mengurug. Akan membeli batu split, kemudian material lain-lainnya,” ungkap Nana Heryatna.
Aksi pengurugan jalan frontage ini akan diikuti seluruh warga sepanjang jalur tersebut, sehingga jalur frontage tersambung dan bisa dimanfaatkan untuk warga sepanjang jalur tersebut.
“Sebagaimana mungkin di tempat lain juga ketika melewati rel ada jalan. Dan ini saya rasa jalan yang sudah legal udah sah, karena sepanjang jalan itu sudah dibangun rabat betonnya,” kata dia.
Saat melakukan pengurugan jalan frontage, pihaknya pun akan berkoordinasi dengan pihak aparat terkait untuk mengamankan aksi pengurugan jalan frontage.
“Itu pun kami akan konfirmasi dengan pihak kepolisian dalam rangka mengamankan kami juga,” terangnya.
Menurut Nana Heryatna, hingga kini rencana pembangunan flyover di jalur frontage belum ada kepastian.
“Sampai sejauh ini kami baru mendengar informasi bahwa ada hambatan di PT KAI, kemudian infonya akan dibangun flyover, tapi itu belum ada informasi yang lebih detail lagi. Sehingga kami bisa memanfaatkan jalan yang sudah dibangun tersebut,” jelasnya.
Nana Heryatna berharap aspirasi yang disampaikan kepada pimpinan DPRD Kota Serang bisa ditinaklanjuti dalam waktu dekat.
“Kami berharap aspirasi kami ini direseskan dalam waktu dekat,” pinta Nana Heryatna.
Kata Nana Heryatna, walaupun Pemkot Serang maupun pemerintah pusat sudah merencanakan pembangunan flyover atau apapun itu namanya, namun yang dibutuhkan saat ini dan lima tahun kedepan adalah jalan frontage untuk transportasi kendaraan tersambung.
“Kalau lima tahun kedepan ada pembangunan flyover ya kami bersyukur, tapi untuk saat ini kami butuh jalan itu untuk transportasi kendaraan masyarakat di sepanjang jalur tersebut,” kata Nana Heryatna.
“Dan memanfaatkan pembangunan yang sudah dilakukan oleh Pemkot Serang, yaitu jalan rabat beton yang diawali dari terowongan Trondol sampai dengan Lingkungan Kelanggaran,” imbuhnya.
Tak hanya swadaya mengurug frontage, warga pun kata Nana Heryatna, siap menyiagakan petugas untuk menjaga palang pintu kereta di jalur frontage dengan secara iuran.
“Jika Pemerintah Kota Serang maupun provinsi dalam hal ini dishub tidak menyediakan, kami warga sekitar jalan tersebut siap membantu per KK 500 untuk membayar dari petugas perlintasan,” akunya.
Sementara itu, Wakil Ketua III DPRD Kota Serang Hasan Basri mengatakan, aspirasi pengurugan jalan frontage merupakan aspirasi lama masyarakat yang belum terealisasikan.
Hasan Basri mengaku, pihaknya telah mengkomunikasikan juga dengan Pemkot Serang. Pemkot Serang pun sudah mengirimkan surat izin ke Kemenhub RI dan PT KAI
Tapi hingga hari ini surat izin itu belum turun, sehingga tidak bisa dilanjutkan, karena kalau dilanjutkan menyalahi aturan.
“Nah ini yang akhirnya masyarakat inisiatif kita demo aja. Tapi demonya demo udah kita urug dan sebagainya kayak begitu,” kata Hasan Basri.
Hasan Basri berharap aspirasi warga Kelurahan Unyur ini direspon dan segera ditindaklanjuti oleh pemerintah baik kota maupun pusat.
“Mudah-mudahan kalau dimuat teman-teman dibaca juga sama orang kemenhub dan PT KAI, karena itu memang menyangkut keselamatan warga. Kalau ke Trondol kan dia udah macet. Opsinya ya ke situ,” ucap dia.
Hasan Basri juga mengaku bahwa pihaknya pun sudah komunikasi dengan kepala daerah Kota Serang. Walikota Serang sudah menginstruksikan kepada OPD terkait untuk membuat surat ke PT Marga Mandala Sakti dan Astra.
“Kan sekarang sudah sampai Bogeg lebaran jalan tol. Supaya ini satu paket. Terowongan Trondol juga dinaikkan diperlebar, kemudian yang ke sana juga ditambah dilebarkan,” katanya. (harir)