LEBAK, BANTEN RAYA- Sebanyak 210 rumah warga di Kabupaten Lebak terendam banjir, Senin (10/10/2022). Banjir terjadi akibat luapan sejumlah sungai. Rumah yang terendam banjir ada di lima kecamatan, yakni Kecamatan Cibeber, Panggarangan, Cigemblong, Bayah, dan Cilograng.
Ketua Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Lebak Febby Rizki Pratama mengatakan, banjir yang melanda lima kecamatan disebabkan meluapnya sungai, curah hujan yang tinggi, perubahan tata ruang, dan padatnya pemukiman. “Ini dampak yang bisa diindentifikasi secara cepat. Saya belum bisa mengatakan ada penyebab lainnya karena kami belum memiliki data yang lebih lengkap, misal karena ulah manusia atau sebagainya,” katanya kepada Banten Raya, Senin (10/10/2022).
Febby menjelaskan, berdasarkan data yang dihimpun oleh BPBD Lebak, banjir menggenangi 14 desa di lima kecamatan tersebut. “Untuk sementara saya belum bisa memberikan keterangan berapa jumlah rumah yang rusak karena banjir, lantaran tim masih melakukan pendataan. Saya hanya bisa memberikan informasi bahwa rumah yang terdampak banjir berjumlah 210, dan juga kami masih menunggu data dari Cibeber,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, bahwa kondisi terparah dialami oleh Kecamatan Cibeber. “Di Cibeber itu bukan hanya banjir, akan tetapi longsor yang menyebabkan jalan poros Provinsi, Kabupaten, dan Desa terkena dampak longsor,” ungkapnya.
Ia menuturkan, untuk insfrastruktur yang rusak akibat banjir yakni 3 jembatan penghubung di antaranya jembatan penghubung antara Desa Bayah Timur dengan Desa Cimancak, jembatan penghubung antara Desa Cibareno dengan Desa Sukabumi, dan jembatan penghubung antara Desa Cisuren dengan Desa Cigemblong, dan dua insfrastruktur sarana keagamaan yakni Mesjid dan Pondok Pesantren. “Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, juga tidak ada masyarakat yang mengungsi, namun kami tetap mendirikan tenda darurat untuk mengantisipasi bencana susulan,” tuturnya.
Ia menambahkan, upaya pemerintahan sedang dilakukan seperti penyelamatan, penyaluran bantuan, dan pendataan. “Kami juga bekerjasama dengan semua elemen untuk membantu korban yang terdampak,” tambahnya.
Sekretaris Daerah(Sekda) Lebak Budi Santoso mengatakan, bencana banjir diakibatkan cuaca ekstrem. “Sebagaimana peringatan dari BMKG bahwa akan terjadi cuaca ekstrim hujan sedang sampai lebat disertai petir dan angin kencang terhitung sejak tanggal 9 sampai 15 Oktober 2022,” ujarnya.
Sekda sangat prihatin atas terjadinya bencana banjir yang menimpa Lebak Selatan. “Sejak kemarin, tim BPBD, TNI, POLRI, turun bersama dititik banjir. Semoga para warga yang terdampak banjir diberikan ketabahan dan kesabaran,” tuturnya.
Ia menambahkan, pihak Pemkab Lebak sedang mendorong bantuan kedaruratan logistik melalui BPBD. “Untuk pendataan insfrastruktur jalan dan jembatan sekarang sedang dilakukan oleh teman teman dari dinas PUPR,” tambahnya.
Ia mengimbau, kepada seluruh masyarakat agar tetap waspada menghadapi cuaca ekstrim dan bencana yang melanda Kabupaten Lebak. “Jangan panik tetap tenang kalau ada hujan lebat, rumah rumah yg berada diwilayah potensi banjir untuk segera mempersiapkan diri untuk menghadapi bencana dengan dipandu relawan BPBD, Pemerintah Desa dan Kecamatan. Kita semua berharap semoga tidak terjadi lagi bencana banjir di Lebak,” imbaunya. (mg-sahrul)