Caleg Muda PKS DPR RI Banten 2, Usulkan Tolak Muhaimin Iskandar Sebagai Cawapres Anies Baswedan

Deni Setiadi
Caleg Muda PKS, Deni Setiadi meminta Partainya untuk menolak Muhaimin Iskandar sebagai Cawapres Anies Baswedan. (dokumen pribadi)

BANTENRAYA.CO.ID – Deni Setiadi, seorang Calon Legislatif (Caleg) muda dari PKS DPR RI Banten 2, mengajukan usulan kepada Ketua Majelis Syuro partainya berkaitan dengan pemilihan calon wakil presiden (Cawapres) dalam Pilpres 2024 mendatang.

Deni Setiadi mengusulkan agar PKS menolak Muhaimin Iskandar sebagai cawapres yang akan mendampingi Anies Baswedan.

Menurut Deni, Muhaimin Iskandar masih dianggap sebagai representatif Pemerintah saat ini.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: My Lovely Liar Episode 14 Sub Indo, Link Nonton dan Preview: Sol Hee Kena Jebakan Jae Chan

Hal ini tentu tidak sejalan dengan semangat perubahan yang menjadi narasi utama Capres Anies Baswedan.

“Kami percaya bahwa saat ini, masyarakat membutuhkan visi perubahan yang kuat dan pemimpin yang mampu menyatukan berbagai elemen dalam masyarakat. Anies Baswedan telah menunjukkan komitmennya terhadap perubahan dan persatuan,” kata Deni Setiadi.

Ia menambahkan bahwa Gus Imin tidak merepresentasikan perubahan dan tidak sejalan dengan narasi besar Anies Baswedan.

BACA JUGA: My Lovely Liar Episode 14 Sub Indo, Link Nonton dan Preview: Sol Hee Kena Jebakan Jae Chan

“Karena Gus Imin tidak merepresentasikan semangat perubahan yang selama ini menjadi narasi utama Anies Baswedan dan PKS. Gus Imin merupakan partai pendukung Pemerintah Jokowi yang jelas jelas tidak pernah membawa visi perubahan,” ujar Deni.

“Bahkan memungkinkannnya intervensi Pemerintah dalam merusak koalisi dengan menjadikannya wakil dari partai politik koalisi pemerintah sebagai cawapres,” sambungnya.

Kemudian, Deni mengatakan bahwa secara elektabilitas Gus Imin tidak terlalu bagus dan masih banyak tokoh bangsa lain yang bisa disandingkan dengan Anies untuk memperkuat elektabilitas dan memperkokoh koalisi.

BACA JUGA: Krakatau Posco dan Indocement Jalin Kerja Sama Penggunaan by-Product Baja untuk Hasilkan Semen Ramah Lingkungan

Selain itu, Gus Muhaimin dalam beberapa survei masih sangat kecil potensinya sebagai cawapres.

Sedangkan Anies butuh sosok cawapres yang bisa memberikan tambahan suara untuk bisa menang.

Di sisi lain, Ketua Umum PBNU berulang kali menyampaikan tidak ada calon dari NU, ini seolah pesan bahwa suara Nahdliyyin tidak bisa diklaim oleh siapapun untuk kepentingan politiknya.

BACA JUGA: Pemkot Serang Belum Tindak Lanjuti Kerja Sama dengan Tangsel

Ia menyarankan agar PKS tegas menolak Gus Imin sebagai cawapres Anies dan perlu dilakukan evaluasi kembali terkait dukungan PKS terhadap Gus Imin.

“PKS seharusnya tegas menolak cawapres yang tidak sejalan dengan semangat Perubahan yang selama ini digaungkan,” ungkapnya.

“PKS perlu mengevaluasi apakah kehadiran Cak Imin sebagai cawapres dapat memperkuat koalisi perubahan yang sudah bentuk ataukah memengaruhi elektabilitas calon presiden Anies Baswedan secara positif,” tambahnya.

BACA JUGA” Rekomendasi HP Ram 8 Gb Hanya 3 Jutaan di Bulan September 2023

Ia meminta supaya PKS mempertimbangkan apakah Muhaimin Iskandar memiliki pandangan politik yang sesuai dengan nilai-nilai dan program PKS.

“Usulan (saya) ini didasarkan pada aspirasi dan keyakinan akan pentingnya menghadirkan pemimpin yang memiliki visi perubahan yang kuat,” tegasnya.

Lalu, ia juga berharap partainya akan mempertimbangkan dengan cermat setiap langkah dalam memilih Cawapres untuk mencapai tujuan bersama dalam pemilihan umum mendatang.

BACA JUGA: Walikota Serang Sebut Rekomendasi Perpanjangan HGB Pasar Induk Rau Buat Balik Nama Sertifikat

“Pemilihan Cawapres adalah bagian penting dari proses demokrasi, PKS harus melakukan pertimbangan matang sebelum mengambil keputusan akhir terkait Cawapresm,” pungkasnya.***

Pos terkait