Elegan Abis! Presiden Sindir Balik Makian Rocky Gerung Hingga Cak Nun Saat Pidato Kenegaraan, Jokowi: Budaya Santun dan Budi Pekerti Luruh Bangsa Mulai Hilang

Jokowi
Jokowi sindir halus Rocky Gerung dan Cak Nun soal Tolol dan Firaun. (Youtube Sekretariat Presiden)

BANTENRAYA.CO.ID – Presiden Indonesia Joko Widodo alias Jokowi menyindir halus para pengkritik yang terus melakukan serangan kepada dirinya secara kasar.

Bahkan, kritik yang dilakukan kepada Presiden Indonesia Jokowi dinilai sudah melampaui batas budaya santun dan budi pekerti sebagai bangsa.

Dimana, cercaan dan kemarahan dengan kalimat kasar selalu terlontar dalam kritik kepada Jokowi sebagai Presiden Indonesia.

Bacaan Lainnya

Hal tersebut, menandakan jika budaya santun dan budi pekerti luhur sebagai bangsa telah hilang.

Ada banyak cacian yang terlontar seperti bodoh, plonga-plongo, tidak tahu apa-apa, firaun dan tolol terlontar dari para pengkritik.

BACA JUGA: Pemkot Serang dan DPRD Kota Serang Dengarkan Pidato Presiden Jokowi, Ini Isi Pidatonya

Sepertinya, Jokowi sendiri tengah menyindir secara halus Rocky Gerung yang kerap menggunakan bahasa umpatan terhadap kebijakan Jokowi sebagai Presiden Indonesia.

Hal sama juga pernah dilakukan Cak Nun alias  Emha Ainun Najib yang pernah menyebut dirinya Firaun.

Dikutip BantenRaya.Co.Id dari Youtube Sekretariat Presiden pada Kamis 17 Agustus 2023, Jokowi menyerang balik para penyindir dan pengkritik yang dinilai tidak lagi mengindahkan sopan santun.

Awalnya, Jokowi menyampaikan soal kebebasan media sosial dan berpendapat diera demokrasi.

Ia juga mengungkit posisi Presiden tidak senyaman apa yang dipersepsikan masyarakat.

BACA JUGA: Daftar 18 Tokoh yang Dianugerahi Tanda Kehormatan oleh Presiden Jokowi, dari Ibu Iriana hingga Wishnutama Kusubandio

Sebab, ada tanggung jawab besar yang diemban, menyelesaikan masalah.

“Dengan adanya media sosial seperti sekarang ini apapun bisa disampaikan kepada presiden.

“Mulai dari masalah rakyat di pinggiran sampai kemarahan, sampai ejekan dan bahkan makina dan fitnahan bisa dengan mudah disampaikan ke media sosial,” jelasnya.

Dirinya mengetahui ada banyak yang menyerangnya dengan makin kata bodoh hingga Firaun.

“Saya tahu ada yang mengatakan saya ini bodoh, plonga-plongo, tidak tahu apa-apa, firaun, tolol yah gak papa, sebagai pribadi saya menerima saja,” katanya.

BACA JUGA: Profil Panglima Jilah Pemimpin Pasukan Dayak yang Marah dan Sentil Rocky Gerung Terkait Hina Jokowi dan IKN

“Tapi yang membuat saya sedih, budaya santun dan budi pekerti luhur bangsa ini kok kelihatannya mulai hilang,” ujarnya.

Menurutnya, kebebasan demokrasi sepertinya digunakan untuk melampiaskan kebencian dan fitnah kepada dirinya.,

“Polusi di wilayah budaya ini sangat melukai keluhuran budi pekerti bangsa ini,” ujarnya.

Namun, Jokowi, tidak semua orang melakukan kritik dengan kasar dan tak berbudaya.

“Saya meyakini memang tidak semua seperti itu, saya melihat mayoritas masyarakat sangat kecewa dengan polusi budaya tersebut,”.

BACA JUGA: MA Batalkan Hukuman Mati Ferdy Sambo, Jokowi Buka Suara : Kita Harus Hormati Hukum

Bahkan, tegas Jokowi, ada banyak masyarakat yang akhirnya tersadar secara nurasi agar tetap menjaga moralitas, sehingga persatuan terjaga dan jalan transformasi menuju Indonesia Emas bisa diwujudkan.

“Cacian dan makian justru membangunkan nurani kita semua, nurani bangsa bersatu menjaga moralitas ruang publik dan bersatu menjaga mentalitas masyarakat,” ujarnya.

“Sehingga kita bisa terus maju menjalankan transformasi bangsa menuju Indonesia emas 2045,” pungkasnya. ***

Pos terkait