BANTENRAYA.CO.ID – Warga Baduy yang diwakilkan oleh Lembaga Adat Baduy baru-baru ini mengirimkan surat permohonan terkait pencabutan sinyal internet di kampung mereka.
Surat permohonan Lembaga Adat Baduy agar menghilangkan sinyal internet di wilayah kampung mereka dikirimkan pada Kamis 8 Juni 2023.
Lembaga Adat Baduy meminta sekaligus memohon supaya sinyal internet tidak lagi berada di sekitar wilayah mereka.
BACA JUGA: Viral! Video TikTok Pesawat Akan Jatuh Karena Pilot Meninggal, Benar atau Hoax?
Ada tiga kampung yang Lembaga Adat Baduy minta untuk dicabutnya sinyal internet antara lain Kampung Cikeusik, Cibeo dan Cikartawana.
Permintaan untuk menghilang sinyal internet itu tujuannya untuk melindungi generasi muda mereka dari pengaruh negatif internet.
Sebab pengaruh negatif internet ini dinilai bisa merusak moral dan akhlak generasi muda masyarakat Baduy.
BACA JUGA: 10 Twibbon Hari Jadi Kota Metro 9 Juni 2023 Desain Terbaru, Sekali Klik untuk Download Gratis
Ketua Adat Masyarakat Baduy, Jaro Saija telah membenarkan kabar terkait warga Baduy meminta supaya sinyal internet dicabut.
Jaro Saija mengatakan bahwa permintaan itu terlebih dahulu dimusyawarahkan antar Barisan Kolot di Baduy.
“Surat permohonan itu dikirimkan ke Pemerintah setelah melakukan musyawarah antar Barisan Kolot di Baduy,” kata Ketua Adat Masyarakat Baduy, Jaro Saija kepada wartawan Bantenraya.co.id.
BACA JUGA: Cair 6 Hari Lagi! Segini Besaran Gaji ke-13 PNS, Bisa Langsung Ambil Motor Baru dari Dealer
Dari arahan Lembaga Adat Baduy itu ada dua tower atau pemancar internet yang diminta untuk diarahkan ke luar Baduy.
“Arahan dari Lembaga Adat Baduy ada dua pemancar, satu di Cijahe dan kedua di Sobang, sinyalnya diarahkan ke luar Baduy,” ujar Jaro Saija.
“Sehingga tanah Ulayat Baduy menjadi wilayah yang bersih dari sinyal internet (blankspot area internet),” sambungnya.
BACA JUGA: Sadis Jasad Dalam Koper: Usut Pembunuh Mahasiswi Asal Surabaya Begini Kronologinya
Ia menambahkan permintaan ini bertujuan untuk menjaga keaslian lingkungan Baduy dan juga melindungi generasi muda Baduy dari pengaruh buruk internet.
“Usulan tersebut karena Lembaga Adat Baduy keberatan dengan keberadaan dua tower internet yang memancar ke wilayah tanah Ulayat Baduy,” tegasnya.
“Dan itu adalah usaha kami untuk memperkecil pengaruh negatif kepada masyarakat kami,” tutupnya.
Pemerintah Lebak Terima Permohonan Lembaga Adat Baduy
Kepala Disbudpar Lebak, Imam Rismahayadin menyatakan bahwa tidak ada masalah dan tidak keberatan dengan permintaan Lembaga Adat Baduy untuk menghilangkan sinyal internet di tiga kampung.
“Karena masyarakat Baduy bisa mempertahankan kearifan lokal dan identitas suku Baduy,” ucap Imam.
BACA JUGA: The Minions Tumbang di Singapore Open 2023, Kevin Marcus Tunjukkan Gestur Kecewa dan Jarang Tos
Imam menambahkan bahwa permintaan tersebut tidak akan berefek kepada wisatawan atau pengunjung untuk datang ke Baduy.
“Justru aturan itu akan menambah orang untuk melakukan Saba Budaya Baduy,” jelasnya.
Ia menerangkan bahwa permintaan itu akan secepatnya dibahas oleh pemerintah Kabupaten Lebak bersama dengan Lembaga Adat Baduy.
BACA JUGA: Doa Sesudah Makan dan Minum agar Memperoleh Berkah yang Baik Berikut Adabnya
“Aturan itu akan dibahas lebih lanjut bersama Lembaga Adat Baduy,”tandasnya.***