BANTENRAYA.CO.ID – Liga Simpati yang diklaim sebagai liga tertua mulai dari 1960 di Kota Cilegon kembali memulai kompetisi.
Dimana, kompetisi Liga Simpati tersebut juga sekaligus dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan 17 Agustus 1945 ke 78 yang digelar di Lapangan Simpati, Kelurahan Purwakarta, Kecamatan Purwakarta.
Lalu, Liga Simpati sendiri menjadi ajang internal warga RW III, Kelurahan Purwakarta yang beberapa timnya dibuat masing-masing warga.
Saat ini Liga Simpati memiliki 8 tim yakni KPK Jaya FC sebagai juara bertahan, Kerapu Macan FC, Balong FC, Holliwing FC, Angling Dharma FC, Kokok FC, Blumbang FC dan Jongket FC.
BACA JUGA: Jadwal Pertandingan Bola BRI Liga 1 Indonesia Pada Hari ini, Arema FC Bermain Melawan Bali United
Ketua Panitia Liga Simpati Sahruroji menyampaikan, jika sudah 4 generasi liga tersebut dilakukan. Tujuannya tentu saja untuk menjaga kekompakan dan silaturahmi warga.
Liga Simpati sendiri, merupakan liga yang diikuti hanya RW III Lingkungan Kubang Welingi yang saling membentuk tim masing-masing.
“Ada 8 tim yang ikut serta. Dimana, itu semuanya merupakan komposisi pemainnya dari warga RW III. Tentu ini merupakan liga tertua dan sudah berjalan selama 4 generasi,” katanya saat sambutan pembukaan liga, Minggu 23 Juli 2023.
Sahruroji menyampaikan, selain kekompakan dan silaturahmi momen liga juga dilakukan sebagai bagian dari memperingati Hari Kemerdekaan 17 Agustus 1945 ke 78 dengan memaknai kemerdekaan melakukan aktifitas positif.
BACA JUGA: Main Brutal, 3 Pemain Sepak Bola Kompetisi BRI Liga 1 Kena Sanksi PSSI
“Ini juga merupakan bagian dari memperingati Hari Kemerdekaan RI. Dimana nanti finalya dilakukan pada 19 Agustus,” ucapnya.
Tidak hanya liga Simpati saja. Namun, aktivitas lainnya, jelas Sahruroji juga dilakukan.
“Ada juga olahraga lainnya dan permainan masyarakat yang dilakukan,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu tokoh masyarakat yang juga Anggota DPRD Kota Cilegon Tohir AS menyampaikan, tradisi membangun kekompakan dan silaturahmi lewat sepak bola atau Liga Simpati diharapkan terus bisa dijaga.
“Dengan liga ini bukan berarti kompetisi secara prestasi. Tapi sebagai bagian dari kekompakan, silaturahmi dan menjaga masyarakat tetap sehat dengan berolahraga,” jelasnya.
Tohir juga mengapresiasi, meski liga kecil tapi sudah cukup panjang usianya dan terus dijaga sebagai bagian kecil dari membangun tradisi olahraga sepakbola.
“Saya mengapresiasi, dan diharapkan ini bisa terus, dijaga dan dirawat,” ucapnya.
Salah satu tokoh masyarakat Oman menyampaikan, jika liga tersebut sangat bagus tentunya juga untuk menjaga tradisi sepak bola yang menjadi aktivitas utama masyarakat. Terlebih lagi di lingkungannya ada Lapangan Simpati yang sekarang juga ada di alun-alun kecamatan Purwakata.
“Jadi ini dalam rangka menjaga tradisi olah raga sepak bola. Disini juga akan banyak muncul pemain terbaik dan bibit sepak bola,” pungkasnya.
Adapun 8 tim yang berkompetisi tersebut yakni KPK Jaya FC sebagai juara bertahan, Kerapu Macan FC, Balong FC, Holliwing FC, Angling Dharma FC, Kokok FC, Blumbang FC dan Jongket FC. ***