BANTENRAYA.CO.ID – Perusahaan Film di Indonesia Falcon Pictures menggarap sebuah film tentang Buya Hamka.
Film Buya Hamka sendiri diangkat untuk memberikan sebuah tuntutan kepada masyarakat Indonesia.
Terlebih Buya Hamka sendiri merupakan salah satu pejuang kemerdekaan Indonesia yang gigih berjuang untuk melawan agresi militer Belanda.
Film yang akan tayang pada akhir April besutan sutradara Fajar Bustomi, hadir dalam III volume yang akan disiarkan secara langsung di Bioskop kesayangan di Indonesia.
Dalam setiap volumenya, menerangkan dengan latar dan kondisi yang sangat berbeda satu sama lain.
Buya Hamka sendiri merupakan salah satu ulama terkenal yang lahir pada 17 Februari 1908 di Maninjau Sumatera Barat dengan nama lengkap Abdul Malik Karim Amrullah.
Dirinya merupakan seorang ulama dengan pandangan tasawuf modern, ia juga seorang sastrawan, wartawan dan memiliki salah satu surat kabar.
Sebagau ulama dan sastrawan, Buya Hamka menjadi paket komplit sebagai pahlawan dan pejuang era kemerdekaan, Terutama saat agresi militer yang dilakukan kembali Belanda.
Berikut sinopsis film Buya Hamka yang akan tayang pada 20 April di bioskop kesayangan tanah air.
Dikutip BantenRaya.Co.Id dari Youtube Falcon pada Sabtu 8 April 2023, akan ada 3 volume film yang ditayangkan.
BACA JUGA: 4 Makanan Khas Kota Cilegon, Paling Dicari Saat Ramadhan dan Diburu Warga Luar Kota
Dimana, masing-masing akan menceritakan latar yang berbeda satu sama lain.
Cinta, perang, penghianatan dan perjuangan akan diperlihatkan dalam film garapan Fajar Bustomi ini.
Berikut sinopsis lengkapnya:
Volume I
Pada film volume I Buya Hamka, akan memperlihatkan latar Hamka dalam pergulatan organisasi Muhammadiyah di Makassar.
Dimana lewat peranan yang sangat baik, organisasi Muhammadiyah menjadi sangat maju.
BACA JUGA: Helldy Agustian Turun Langsung Ngaspal JLS Cilegon, Kejar Tayang Untuk Jalur Mudik Lebaran 2023
Pada awal periode ini juga Hamka menjadi seorang penulis sastra di koran dan cerita roman yang sangat disukai pembaca.
Akhirnya Hamka diangkat menjadi pimpinan redaksi Pedoman Masyarakat yang didirikannya.
Pada periode itu juga Hamka menjadi pejuang lewat tulisan dan karyanya di majalah yang membuat gerah penjajah Jepang.
Sehingga pada akhirnya dibredel pasukan Jepang karena dianggap melawan penjajahannya atas Indonesia.
Dalam situasi tersebut juga Hamka dicap sebagai pengkhianat karena upayanya melakukan pendekatan ke Jepang.
BACA JUGA: Selain Jalur JLS, Ini Dua Rute Alternatif Mudik Lebaran 2023 Menuju Pelabuhan Ciwandan
Volume II
Ini edisi dimana Hamka berjuang melawan agresi militer Belanda di Medan.
Ia berkeliling untuk mengobarkan pemberontakan terhadap tentara sekutu yang datang kembali untuk merebut kemerdekaan Indonesia.
Usai selesai berjuang, Hamka pindah ke Jakarta karena dianggap berjasa.
Namun, malang, nasib Hamka juga dituduh sebagai penghianat Presiden Soekarno dan ditangkap serta disiksa.
BACA JUGA: Cocok Untuk Edisi Lebaran 2023, Pakaian Kaftan dan Abaya Mulai Diburu Kaum Hawa
Volume III
Pada volume ini akan mengulas ulang Hamka kecil di kampung halamannya Maninjau, Sumatera Barat.
Hamka sebenarnya orang yang sejak kecil sudah sangat berminat dengan seni, khususnya satra.
Bahkan, ia juga sering mengabaikan pendidikannya di pesantren dan sering membuat berbeda dengan ayahnya.
Pada akhirnya membuat Hamka memutuskan pergi ke Makkah naik haji dengan usahanya sendiri serta belajar ilmu agama.
Di sana, Hamka banyak belajar soal organisasi, menemukan sistem manasik haji atas restu Raja Arab, dan mendapatkan misi terbesar dalam hidupnya, membangun islam di Indonesia.
Tapi tentu tidak mudah mendaptkan pengakuan dari ayah handanya tersebut.
Pada volume tersebut, akhirnya Hamka dipertemukan dengan gadis pujaannya Sifi Raham yang menjadi inspirasi bagi hidupnya. ***