BANTENRAYA.CO.ID – Sebanyak 8.000 pesilat ikut memeriahkan deklarasi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Tjimande Tarik Kolot Karuhun Banten Indonesia (TTKKBI).
Deklarasi TTKKBI dilaksanakan di Alun-alun Barat, Kota Serang, Sabtu 21 Oktober 2023 sore sekitar pukul 15.00 WIB.
Deklarasi TTKKBI dihadiri Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar, Walikota Serang Syafrudin, Kapolres Serang Kota Kombes Pol Sofwan Hermanto.
BACA JUGA: Gagasan Hari Santri Nasional Ternyata Tercetus Dari Banten, Ini Tokoh Penggagas Yang Terlibat
Kemudian Dandim 0602 Serang, Dewan Pembina Pusat TTKKBI Nunung Syaefudin, Ketua IPSI Banten Ajat Sudrajat, dan tokoh kasepuhan pencak silat.
Ketua DPP TTKKBI H Tubagus Arif Hidayat mengatakan, TTKBI telah mengantongi legalitas pada dua bulan yang lalu.
“Kami telah memiliki legalitas pada 21 Agustus,” ujarnya, dalam sambutannya.
Ia mengatakan, deklarasi TTKKBI bertujuan untuk memperkenalkan kepada publik, bahwa TTKKBI telah hadir.
“TKKBI yang dicetuskan pada hari ini pada tanggal 21 Oktober untuk mengenalkan kepada masyarakat bahwa TTKBI ada,
Keberadaan TTKKBI pun telah diakui secara nasional, karena telah mengantongi legalitas resmi dari pemerintah pusat.
“Pemerintahan juga mengakui bahwa TTKKBI ada, dan tidak ilegal. Artinya budaya TTKKBI ini mengenalkan kepada seluruh masyarakat ada di Banten ini khususnya, umumnya di Indonesia,” katanya.
Arif meyakini seiring waktu TTKKBI akan semakin berkembang di seantero negeri, bahkan dunia.
BACA JUGA: Perjalanan Karir Wahidin Halim, Dari PNS hingga Jadi Gubernur Banten
“Insya Allah ke depan akan lebih berkembang di provinsi-provinsi lain,” yakinnya.
Untuk pembentukan pengurus di tingkat provinsi dan kabupaten kota, Tubagus Arif mengaku telah terbentuk.
“DPW 1 Provinsi, DPW 2 kabupaten kota insya Allah sudah terbentuk semua khususnya Banten. Insya Allah akan merambah ke provinsi lain,” tutur Tubagus Arif Hidayat.
Tubagus Arif Hidayat menyebutkan, TTKKBI telah terbentuk di luar Provinsi Banten.
BACA JUGA: Warga Tanara Edarkan Obat Keras Tramadol dan Hexymer, Ditemukan Ribuan Butir di Bawah Lemari
“Seperti di DKI Jakarta dan Jawa Barat. Saya tidak mau melebar dulu, karena belum selesai di Provinsi Bantennya,” akunya.
Ia menyebutkan, untuk peguron dan padepokan yang tergabung dalam organisasinya mencapai ribuan.
“Seluruhnya itu mencapai kalau peguron sekitar ada 70-an sudah bergabung semua. Kalau padepokan ratusan bahkan ribuan satu Banten,” ungkap Tubagus Arif Hidayat.
Tubagus Arif menjelaskan, tujuan pembentukan TTKKBI untuk mengembangkan tradisi seni bela diri Tjimande.
BACA JUGA: Tak Lakukan Penghijauan, Pengusaha Tambang Bakal Langsung Diburu Kepolisian dan Kejaksaan
“Kami berharap dapat memberikan dukungan kepada pemerintah melalui pengembangan seni kebudayaan Banten salah satunya pencak silat Tjimande,” harap dia.
Ia berharap, organisasinya bisa konsisten dalam mengembangkan seni bela diri Tjimande, dan menjaga adab berorganisasi.
“Saya berharap konsisten, merangkul pegiat pegiat pencak silat, melahirkan dan merangkul pencak silat Banten, serta menjaga adab dalam berorganisasi,” tuturnya.
Dengan potensi massa yang melimpah, Tubagus Arif Hidayat berharap ke depan TTKKBI menjadi organisasi pencak silat yang besar di Indonesia.
“Wadah ini harus lebih menonjol, lebih meningkat. Budaya tetap harus kuat, harus dilestarikan, harus dijaga seluruh warga Banten khususnya,” harapnya. ***