BANTENRAYA.CO.ID – Wakil Ketua III DPRD Kota Serang Hasan Basri mengaku kecewa dengan penutupan kembali simpang sebidang sementara di Jalan Frontage Unyur oleh PT. Kereta Api Indonesia dan Dinas Perhubungan Kota Serang, Senin 10 April 2023.
Kekecewaan Hasan Basri karena, PT. KAI dan Dishub Kota Serang tidak melakukan koordinasi dengan warga sebelum menutup Jalan Frontage Unyur.
Imbas penutupan Jalan Frontage Unyur, makin menambah kemacetan di Terowongan Kaligandu, Kelurahan Kaligandu, Kecamatan Serang, Kota Serang.
BACA JUGA : Tak Sabar, Warga Unyur Kembali Uruk Perlintasan Kereta Api Jalur Frontage
“Saya dan warga sangat kecewa dengan tindakan PT. KAI dan Dishub Kota Serang yang menutup kembali perlintasan jalur lurus itu,” ujar Hasan Basri, kepada Bantenraya.co.id, ditemui di ruang kerjanya, DPRD Kota Serang, Selasa 11 April 2023.
Mestinya, kata Hasan Basri, PT. KAI dan Dishub Kota Serang turun kelapangan, kaji secara baik, selami perasaan rakyat, dengar pendapat warga sebelum mengambil keputusan.
Hasan Basri juga menekankan kepada pihak terkait jangan selalu menggunakan pendekatan ‘kekuasaan’ dalam menyelesaikan masalah-masalah rakyat.
BACA JUGA : Bacaan Doa Agar Tamu Cepat Pulang Agar Bisa Fokus Nonton Drakor Secara Marathon
“Jangan selalu gunakan remot kontrol kekuasaan dari belakang meja,” jelas Hasan Basri.
Hasan Basri menjelaskan, Jalan Frontage Unyur dapat mengurai kemacetan di Terowongan Terondol, terlebih menjelang Lebaran Hari Raya Idul Fitri 2023.
Di hari-hari biasa, kata Hasan Basri, karena kemacetan ini banyak warga yang telat sampai ke tempat kerja, anak-anak terlambat datang ke sekolah.
BACA JUGA : 8 Rekomendasi Hotel Murah Di Malang Lokasi Dekat Dengan Tempat Wisata Harga Mulai 100 Ribuan
“Dengan dibukanya lintasan sebidang ini bisa mengurai kemacetan di Terowongan Kaligandu,” jelasnya.
Hasan Basri juga menilai Dishub Kota Serang sebagai pelaksana sangat lambat melakukan koordinasi dan menyiapkan pintu perlintasan, rambu-rambu, dan lain-lain.
“Dishubnya yang lelet. Kalau menyalahkan warga di mana salahnya,? ucap dia.
Menurut Hasan Basri, dari tiga perlintasan rel kereta api mulai dari Soul City, samping dan di bawah tol, semuanya belum legal.
Perlintasan rel kereta di Soul City izinnya sudah habis, perlintasan samping tol, dan di bawah tol tidak ada izinnya.
Berdasarkan Keputusan Kemenhub No. KP 236 tahun 2023 adalah izin untuk pembangunan dan pengoperasian perpotongan sebidang sementara untuk jalur samping tol.
Keputusan ini dikeluarkan 28 Februari 2023. Sudah hampir 2 bulan Pemerintah Kota Serang belum juga merealisasikan Keputusan Kemenhub ini.
Sementara izin ini hanya untuk satu tahun sejak ditetapkan 28 Oktober 2023 sampai dengan pembangunan perlintasan tidak sebidang (fly over) dilaksanakan.
“Sekarang kalau misalnya itu ditutup kenapa yang Soul City nggak ditutup. Dan itu ada tiga jalur. Kalau mau tutup semua. Tetapi ya tentu harus dengan hati kita bicara,” kata dia.
Hasan Basri berharap patok yang dipasang oleh PT. KAI agar segera dicabut kembali, sehingga sepeda motor bisa kembali melintas di Jalan Frontage Unyur.
“Jadi kalau misalnya ditunda lagi habis lebaran, puasa ini makin dekat dengan lebaran dan sebagainya ini makin crowded. Apa susahnya plang itu dicabut. Yang tambahan kemarin itu. Biarkan warga lewat situ. Kemacetan terurai kan lebih enak kita melihatnya,” terang Hasan Basri.
Hasan Basri menyatakan, bila Jalan Frontage Unyur kembali dibuka, keamanan akan lebih terjaga.
“In syaa Allah keamanan lebih terjaga. Bahkan relawan yang mantau dia lebih dekat,” tutup dia.
Walikota Serang Syafrudin meminta masyarakat khususnya warga Kelurahan Unyur harus bersabar, karena masih ada persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi.
“Masyarakat harus sabar. Barusan tiga hari yang lalu saya menadatangani untuk persyaratan yang harus dilengkapi yang ditujukan Kementerian Perhubungan,” kata Syafrudin, kepada Banten Raya.
Syafrudin menjelaskan, beberapa persyaratan yang harus dipenuhi diantaranya terkait fasilitas rambu-rambu untuk di lokasi sepanjang Jalan Frontage Unyur.
“Kayak umpamanya ada pos penunggu, rambu-rambu, dan sebagainya. Kalau itu tidak dipenuhi tidak akan diizinkan,” jelas dia.
Syafrudin pun berharap dalam waktu dekat ini Jalan Frontage Unyur sudah bisa dimanfaatkan untuk masyarakat.
“Mudah-mudahan habis lebaran. Nggak terlalu lama. Ini secara administrasi sudah keluar suratnya. Hanya secara fisik kita harus persiapkan. Bertahap,” katanya.
“Kemudian yang mencabut patok itu bukan kita. Bukan masyarakat. Nanti dari sana perkeretaapian. Setelah semuanya lengkap. Jadi sabar. Masyarakat sabar ya,” tegas dia. *