BANTENRAYA.CO.ID – Uang emisi lama milik Sarneli (75), seorang kakek di Lingkungan Karundang Lor, Kelurahan Karundang, Kecamatan Cipocokjaya, Kota Serang, hilang sebagian saat dikumpulkan keluarga dan tetangga dan hanya tersisa sebagian kecilnya saja.
Hal itu diungkapkan pihak keluarga, saat perwakilan Bank Indonesia (BI) perwakilan Banten, memberikan edukasi terkait mekanisme penukaran uang rupiah, kepada keluarga kakek sebatang kara tersebut.
“Ada sih tahun lama, uang lama seratus ribuan, tapi sekarang gak tau kemana. Iya udah gak ada, karena kemarin kan banyak warga yang bantu,” kata pihak keluarga kepada Syahrun Romadhoni Kepala Unit Implementasi Pengelolaan Uang Rupiah Bank Indonesia perwakilan Banten.
Keponakan Sarneli, Ola Sahla mengaku tidak menyangka Kakek Sarneli memiliki banyak uang yang disimpan didalam kamar berukuran 1,5 meter x 2 meter. Uang itu diketahui ketika kakek sebatang kara itu tengah sakit.
Baca juga : Harta Karun Uang Emisi Lama di Kota Serang Masih Bisa Cuan, BI Banten Beri Bocoran Begini
“Dia sebatang kara gak punya anak istri. Gak ada yang tau kalau punya uang banyak,” katanya saat
Ola menduga uang sebanyak Rp104 juta dan Rp10 juta dalam kondisi rusak itu, berasal dari berjualan telur bebek, meminta-minta kepada warga, dan uang Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari pemerintah.
“Ada seratus juta lebih, yang rusak sudah ditukar ke Bank. Dapet BLT, tapi dia mah dikasih duit nggak buat jajan, di taro aja begitu. Tadinya angon bebek (menjual telur) , baru-baru ke sini minta-minta,” tandasnya.
Ola menjelaskan saat ini Kakek Sarneli dalam kondisi sakit. Sedangkan uang ratusan juta milik Sarneli, saat ini disimpan oleh keponakannya yang lain.
Baca juga : Duh! Harta Karun Uang Emisi Lama di Kota Serang tak Bisa Ditukar, BI Banten Sebut Batas Waktunya Sudah Lewat
“Udah dua bulan sakit. Ada di rumah keponakan (uang milik kakek Sarneli), kalau yang rusak sudah ditukar ke Bank ada Rp7 jutaan,” jelasnya.
Kepala Unit Implementasi Uang Rupiah Kantor Perwakilan Bank Indonesia Banten, Syahrun Romadhoni mengatakan dirinya bersama tim datang untuk memberikan edukasi cara penukaran uang. Sebab dari video yang beredar, ada uang Kakek Sarneli yang terlihat rusak.
“Memang ada beberapa uang pecahan lama yaitu Rp10.000 Rp20.000 dan Rp50.00p, tahun emisinya 1998 dan 1999. Tapi uang yang didominasi masih berlaku, sebagai alat pembayaran yang sah,” katanya.
Baca juga : Penjelasan BI Banten Soal Temuan Harta Karun Uang Emisi Lama di Kota Serang, Benarkah Tak Bisa Ditukar?
Syahrun menjelaskan terkait uang lama milik Kakek Sarneli, jika mengacu Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 10/33/PBI/2008 tanggal 25 November 2008, bahwa uang pecahan tersebut sudah dicabut dan ditarik peredarannya.
“Sehingga secara ketentuan, beberapa pecahan tadi itu sudah tidak dapat ditukarkan. Yang tidak bisa diganti itu hanya sedikit beberapa lembar saja,” jelasnya.
Sementara, Syahrun menegaskan untuk uang pecahan yang masih berlaku dengan kondisi lusuh dan rusak, BI Banten akan membantu memfasilitasi proses penukarannya kepada pihak keluarga.
Baca juga : Penjelasan BI Banten Soal Temuan Harta Karun Uang Emisi Lama di Kota Serang, Benarkah Tak Bisa Ditukar?
“Ketentuan untuk uang yang rusak, pertama ukurannya. jika ukuran lebih besar atau sama dengan 2/3 ukuran aslinya, dan tentunya ciri ciri keasliannya akan kami ganti, dan kami ada alatnya, alat scanner,” tegasnya.
Namun, Syahrun mengaku tidak memaksa jika pihak keluarga ingin menyetorkan secara langsung, ke bank umum lainnya.
“Kalau uang ini mau ditukar, kami siap membantu keluarga untuk menukarkannya. Kami akan menggantinya dengan uang kertas baru yang sesuai,” tandasnya.
Baca juga : Pembuang Bayi Bibir Sumbing di Kabupaten Serang Ditangkap, Malu Hasil Hubungan Gelap?
Dalam pantauan di lokasi, rumah berukuran 2 x 1,5 meter tanpa kamar mandi itu tengah direnovasi pada bagian lantainya. Sementara, Kakek Sarneli telah diungsikan ke rumah kerabatnya untuk mendapatkan perawatan yang layak.
Diketahui, kedatang tim BI perwakilan Banten itu, setelah viralnya video sejumlah warga yang tengah merapikan, dan menghitung tumpukan uang ratusan juta jenis lama dan baru, milik seorang kakek di wilayah Kelurahan Karundang, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang.
Dalam video itu, tampak uang tersebut dihitung oleh keluarga si kakek dan beberapa tetangga yang ikut membantu. Bahkan, untuk menghitung uang itu, keluarga dan tetangga membutuhkan waktu lama untuk memastikan jumlahnya.
Baca juga : Dibuang Orangtua, Komnas PA Bakal Bantu Operasi Bayi Bibir Sumbing
Terlihat uang yang sudah dihitung dimasukkan ke dalam beberapa kantong plastik lalu dikumpulkan menggunakan karung. Pihak keluarga menyatakan tumpukan uang itu baru diketahui, saat kakek Sarneli sakit, dan memberi tahu jika dirinya memiliki uang yang dijadikan bantal olehnya. ***