BANTENRAYA.CO.ID – Melantunkan kalimat takbir menjadi ibadah di hari raya Idul Adha sebagaimana tuntunan Rasulullah.
Untuk waktu melantunkan takbir Idul Adha bisa dilakukan mulai dari malam 10 Dzulhijjah hingga nanti 13 Dzulhijjah 1444 H.
Lantas bagaimana kalimat takbir Idul Adha yang dianjutkan Rasulullah.
Beberapa sahabat meriawayatkan bacaan takbir yang baik dan benar.
Dikutip BantenRaya.Co.Id dari berbagai sumber pada Selasa 27 Juni 2023, berikut kalimat takbir yang sahih menurut versi Muhammadiyyah.
BACA JUGA: Beda dengan Idul Fitri, Ini Waktu Diperbolehkan Kumandangkan Takbir Idul Adha
Tuntunan takbir yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW menurut Muhammadiyah adalah sebagai berikut:
اَللهُ أًكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ اْلحَمْدُ
“Allahu Akbar, Allahu Akbar, la ilaha illa Allah wa Allahu Akbar, Allahu Akbar wa lillahil-hamd.”
Artinya: “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, tidak ada tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, segala puji bagi Allah.”
Atau
اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا
“Allahu Akbar, Allahu Akbar, kabiran.”
Artinya: “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, dengan kebesaran-Nya.”
BACA JUGA: Bacaan Takbiran Hari Raya Idul Adha 1444 H 2023 Teks Arab, Latin Beserta Terjemahannya
Dalil atau dasar penggunaan takbir ini adalah sebagai berikut:
Riwayat dari Salman, beliau berkata: “Bertakbirlah dengan ‘Allahu Akbar, Allahu Akbar, kabiran’.”
Dan juga riwayat dari Umar dan Ibnu Mas’ud: “Allahu Akbar, Allahu Akbar, la ilaha illa Allah wa Allahu Akbar, Allahu Akbar wa lillahil-hamd.” Referensi untuk dalil ini adalah hadis yang diriwayatkan oleh Abdul Razzaaq dengan sanad yang shahih.
Jadi, tuntunan takbir yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW menurut Muhammadiyah adalah menggunakan ungkapan “Allahu Akbar” dalam beberapa variasi yang disebutkan di atas untuk menyatakan kebesaran Allah dan mengungkapkan rasa syukur dan penghormatan kepada-Nya.
Sementara itu, berikut dalil orang melantunkan takbir saat Idul Adha.
BACA JUGA: 12 Lokasi Salat Idul Adha 2023 Muhammadiyah di Pekanbaru, Provinsi Riau
“Tiada hari-hari yang amalan shalih di dalamnya lebih dicintai oleh Allah dari pada hari-hari sepuluh (Zulhijjah) ini.”
Mereka berkata, “Wahai Rasulullah, tidak pula berjihad di jalan Allah (lebih dicintai dari pada hari-hari itu)?,”
Beliau menjawab, “Tidak juga berjihad di jalan Allah kecuali seseorang yang keluar (berjihad) dengan diri dan hartanya dan tidak kembali dengan semua itu sedikitpun.” Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Shahih-nya, I: 969 dengan redaksi yang sedikit berbeda].
Bahkan dalam Shahih al-Bukhari terdapat beberapa atsar dari para sahabat yang mengisahkan bahwa mereka bertakbir pada 10 hari pertama bulan Zulhijah, salah satunya adalah atsar dari Ibnu Umar dan Abu Hurairah berikut ini;
“Adalah Ibnu Umar dan Abu Hurairah keluar ke pasar pada hari-hari sepuluh (Zulhijah) dengan bertakbir dan orang-orang kemudian bertakbir juga karena takbir keduanya.” [Shahih al-Bukhari, II: 20, Bab Fadl al-Amal fi Ayyam al-Tasyriq: 11]. ***