Pengusaha Ceplis di Kabupaten Serang Panen Pesanan, Sudah Dapat Order 200 Kilogram Melinjo

8 CEPLIS
Proses pembuatan ceplis di dapur Masnopiah, Kampung Ciparay, Desa Sindanglaya, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Jumat 24 Maret 2023. (Mia Reva/bantenraya.co.id)

BANTENRAYA.CO.ID  – Usaha rumahan makanan khas Banten ceplis mengalami lonjakan peminat setiap menjelang lebaran. Olahan makanan ringan dari melinjo itu cukup populer di Banten.

Hal tersebut dialami Masnopiah, pelaku usaha rumahan ceplis di Kampung Ciparay, Desa Sindanglaya, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang yang sudah menekuhi usaha tersebut selama 20-an tahun.

Ia mengatakan bahwa sudah ada 200 kilogram ceplis yang dipesan untuk lebaran dan jumlahnya bisa terus bertambah.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA : Glowie Aesthetic Clinic, Perawatan Premium Dengan Harga Terjangkau di Kota Serang

“Sudah ramai yang pesan dari sebelum puasa sampai nanti sebulan setelah lebaran juga. Ya mungkin 200 kilogram bisa lebih,” tutur Masnopiah saat ditemui Banten Raya di rumahnya, Jumat (24/3).

Produk olahan dari melinjo ini membutuhkan proses yang panjang. Mulai dari menyangrai biji melinjo, menggeprek sampai biji melinjo berbentuk pipih, kemudian disangrai kembali dan digoreng untuk dibumbui.

Semua proses pembuatan ceplis ia buat sendiri secara manual tanpa alat. Dengan begitu Masnopiah mulai membuat ceplis dari selepas subuh hingga malam hari.

BACA JUGA : Bakso Legendaris Echa di Kecamatan Cinangka, Ada Sejak Tahun 1997, Semua Bahan Buat Sendiri

“Kalau puasa dari subuh sampai malem. Istirahat sholat sama taraweh gitu. Apalagi kalau lebaran, habis selesai sholat ied, salam-salaman sama ziarah langsung buat ceplis lagi karena udah banyak yang mesen,” katanya.

Masnopiah mengungkapkan bahwa pelanggan ceplis buatannya banyak datang dari luar kota mulai dari Bogor hingga Aceh. Mayoritas dari mereka adalah perantau yang setiap tahun pulang ke daerah Kabupaten Serang dan pulang kembali membawa oleh-oleh ceplis.

Walaupun belum sampai ke pasar yang lebih luas, ceplis yang ia buat memiliki tekstur dan rasa yang pas sehingga terus ada di hati pelanggannya.

“Ceplis itu buatnya ada teknik sendiri dari awal sampai dibumbui. Nanti hasilnya jadi gurih, engga keras, bumbunya juga pas merata. Kebanyakan pelanggan saya suka karena bumbunya,” ucap Masnopiah.

Ceplis Masnopiah memiliki tiga varian rasa yaitu original, balado dan pedas. Rasa favorit pelanggan ceplisnya adalah balado sehingga dalam pembuatan ceplis, ia sering membuat ceplis rasa balado.

Harga ceplis yang ia buat cukup terjangkau yakni Rp22.500 per 250 gram dan Rp90.000 per satu kilogram.

Masnopiah berharap ceplisnya semakin dikenal banyak orang. Ia juga berharap produknya dapat dijual di toko-toko dan didistribusikan ke seluruh Indonesia.

Pos terkait