Bantenraya.co.id- Kasus demam berdarah dengeu (DBD) di provinsi Banten memasuki awal Mei 2024 ini
semakin mengkhawatirkan. Jumlah penderitanya semakin bertambah, termasuk pasien yang meninggal dunia pun bertambah.
Sebelumnya pada Maret 2024 tercatat, pasien DBD yang meninggal dunia berjumlah 13 orang, namun pada Mei ini jumlahnya bertambah.
Mereka meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan medis di pelayanan kesehatan.
Fitron-Diana Deklarasikan Diri Berpasangan di Pilkada Pandeglang
Adapun 13 warga yang meninggal akibat DBD tersebar di Kabupaten Tangerang 4 orang, Kabupaten Lebak 4 orang, Pandeglang 4 orang, dan Kabupaten Serang 1 orang.
Untuk data terbaru warga meninggal akibat DBD yang dihimpun Banten Raya tercatat, Kabupaten Lebak 6 orang,
Kabupaten Pandeglang 4 orang, Kota Cilegon 1 orang, Kabupaten Serang 5 orang, Kota Serang 5 orang, Kabupaten Tangerang 4 orang.
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PMTM) Dinas Kesehatan Provinsi Banten drg Nenden Diana Rose membenarkan adanya kenaikan jumlah kasus DBD di Provinsi Banten.
Alun-Alun Walantaka Kota Serang Dipenuhi Tanaman Liar
Menurutnya, dalam beberapa tahun terakhir ada peningkatan atau eskalasi kasus yang cukup signifikan jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya bisa mencapai 5 sampai 6 kali lipat.
“Dari awal tahun Januari 2024 sampai saat ini terlaporkan dari 8 kabupaten kota ada 6.041 kasus DBD di Banten,” ujar Nenden saat berbincang dalam dialog kentongan di salah satu radio di Banten.
Menurutnya, berdasarkan data untuk kenaikan kasus DBD di Banten terhitung dari Januari hingga Mei 2024 mencapai 5 kali lipat dari sebelumnya.
Bahkan jika dipresentasikan kenaikannya mencapai 500 persen, yang artinya meningkat tajam.
Potret Pemudik Roda Empat Bawa Barang Diatas Kap Mobil Saat Melintasi Tol Tangerang-Merak
Nenden berharap agar seluruh lapisan masyarakat gencar membersihkan lingkungan serta melakukan Gerakan
3M, yaitu Menguras dan Menutup tempat penampungan air serta mengubur atau Mendaur ulang berbagai
barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk aedes aegypti yang membawa virus DBD pada manusia.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Lebak Budhi Mulyanto sependapat bahwa kasus DBD tahun 2024 mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun 2023.
Pemudik Roda Dua Ramai Lintasi Jalan Arteri Kota Serang
Menurut Budhi, sejak Januari sampai April 2024, tercatat ada enam warga Kabupaten Lebak yang meninggal
digigit nyamuk aedes aegypti yang menjadi pemicu penyakit DBD. Untuk jumlah kasus DBD di Lebak tercatat ada 1.424 kasus yang tersebar di 28 kecamatan.
“Untuk tahun ini angka kenaikan kasus di Kabupaten Lebak terus meningkat, yang tadinya di 24 kecamatan,
sekarang di setiap kecamatan pasti ada orang yang terjangkit DBD,” kata Budhi kepada Banten Raya, Kamis (2 Mei 2024).
Apabila dibandingkan dengan tahun 2023 kasus mengalami peningkatan drastis, disebabkan oleh musim hujan dan kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan.
Menurutnya, kasus DBD terbanyak di Kecamatan Rangkasbitung, Maja, Gunungkencana, dan Sajira.
“DBD masih menjadi perhatian kami. Sebab tahun ini sudah memasuki musim hujan, biasanya DBD akan meningkat,” ucapnya.
Pj Bupati Lebak Iwan Kurniawan mengatakan, surat edaran dalam rangka penanganan peningkatan DBD sudah diterbitkan.
Drainase Jalur Mudik Jalan Raya Cilegon Kabupaten Serang Diperbaiki
Edaran itu sebagai langkah meningkatkan kewaspadaan seiring kasus DBD yang terus naik.
“Surat edaran beberapa hal untuk mencegah, memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat terhadap pencegahan DBD.
Sosialisasi juga dilakukan oleh masing-masing puskesmas,” paparnya.
Terpisah, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pandeglang
Tetap Jalani Tes Sebelum Diangkat, 11.737 Honorer Pemprov Diangkat Tahun Ini
Dian Handayani menyebut, selama periode Januari hingga Maret 2024 tercatat ada sebanyak 1.013 kasus DBD.
Angka tersebut naik dari tahun 2023 mencapai 531 orang.
“Kasus DBD tahun ini naik. Pada bulan Januari ada 308 kasus dengan 0 kematian, pada Februari 642 kasus dengan 4 kematian, dan Maret 63 kasus dengan 0 kematian,” kata Dian.
Menurutnya, warga terkena penyakit DBD tersebar di 35 kecamatan di Kabupaten Pandeglang, dengan rentan usia mulai dari anak-anak hingga dewasa.
Kurma Medjol di Kota Serang Dijual Rp 300 Ribu Per Kilogramnya
“Yang paling tinggi kasus DBD tersebar di Kecamatan Labuan, Cikeudal, dan Picung. Usia terbanyak yang kena DBD, usia produktif,” jelasnya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Pandeglang, Ali Fahmi Sumanta mengatakan, pihaknya telah melakukan rapat koordinasi dengan Dinkes mengenai pengendalian kasus DBD.
Untuk sementara ini, kasus DBD tertangani dengan baik melalui PSN, hingga gerakan 4M plus. “Sudah kita bahas dengan dinas terkait.
Hasilnya, kasus DBD sudah tertangani dengan baik,” ujarnya.
KPU Kota Serang Pleno Rekapitulasi Perhitungan Suara
Di Kota Cilegon, kasus DBD sepanjang Januari hingga April 2024 mencapai 184 kasus.
Dimana angka tersebut meningkat signifikan hampir 76 persen dibanding kasus pada 2023 lalu sebanyak 242 kasus.
Kepala Bidang (Kabid) Upaya Kesehatan Masyarakat dan Upaya Kesehatan Perorangan Dinas Kesehatan (Dinkes)
Kota Cilegon Febrinaldo menjelaskan, kasus DBD di Cilegon terjadi pada Januari ada 27 kasus, Februari 43 kasus,
Jalan Komplek Untirta Kota Serang Terendam Banjir
Maret 89 kasus, April 25 kasus. Khusus kasus bulan Maret tercatat ada 1 pasien meninggal.
“Pada Agustus sampai Desember 2023 itu kasusnya minim. Namun pada periode Januari 2024 itu musim hujan,
sehingga banyak genangan menjadi sarang nyamuk, sehingga itu jadi penyebab kasusnya naik signifikan,” katanya.
Kepala Dinkes Kota Cilegon Ratih Purnamasari mengungkapkan, warga wajib melakukan pemeriksaan jentik nyamuk secara berkala, dan harus setiap hari melakukan PSN.
Cabai Merah dan Keriting Langka, Harga Melambung
“Yang penting kita harus meriksa jentik nyamuk di rumah masing-masing seminggu (pekan) sekali. PSN di rumah sendiri harus rutin,” katanya.
Sementara itu, kasus DBD di Kabupaten Serang pada Januari-April tahun 2024 telah merenggut nyawa lima anak-anak.
Total kasusnya sendiri pada Januari-April 2024 mencapai 237 kasus.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Serang Istianah Hariyanti mengatakan, kasus DBD di Kabupaten Serang mengalami peningkatan yang signifikan.
Pabsi Kabupaten Serang, Regenerasi Guna Jaga Prestasi di Porprov 2026
Pada Januari 2023 hanya terdapat 25 kasus, namun tahun ini meningkat menjadi 61 kasus.
Kemudian, pada Februari 2023 terdapat 13 kasus dan tahun ini meningkat menjadi 70 kasus, selanjutnya pada Maret 2023 terdapat 10 kasus dan tahun ini meningkat menjadi 88 kasus.
“Bulan April kemarin yang tercatat 18 kasus. Untuk kasus meninggalnya pada Februari ada satu anak balita dan dibulan Maret ada empat yang meninggal dunia,” ujarnya.
Istianah menjelaskan, tingginya kasus DBD pada tahun ini karena disebabkan terjadinya perubahan iklim,
Bawaslu Tertibkan APK dan BK di 13 Ruas Jalan Kota Serang
dimana terjadi hujan dan panas yang menyertai sehingga menjadikan tempat-tempat perindukan atau berkembang biak nyamuk aedes aegypti banyak terjadi.
“Kita menggencarkan lagi penyuluhan kepada masyarakat bahwa DBD ini tidak bisa sektor pemerintahan saja yang bergerak.
Kebanyakan anak-anak yang terkena karena daya tahan tubuh anak yang masih rentan sehingga jika terserang virus dengue daya tahan tubuhnya turun,” katanya.
Peningkatan kasus DBD juga terjadi di Kota Serang. Terhitung sejak Januari-April 2024,
Juragan Kapal Ikut Jadi Korban Tersambar Petir
Dinkes Kota Serang mencatat 448 orang positif terjangkit DBD. Dari jumlah itu, 5 orang meninggal dunia.
Kabid Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Kota Serang Ratu Ani Nuraeni mengatakan,
kondisi lingkungan tempat tinggal yang kotor menjadi salah satu penyebab kasus DBD di Kota Serang menggila.
Untuk itu, warga Kota Serang diimbau untuk rutin melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan cara menguras, menutup, mengubur plus pemberian obat abatesasi atau 3M plus.
Dirut PLN Darmawan Prasodjo Dinobatkan Jadi Executive of The Year Tingkat Asia
Ani mengatakan, bila dibandingkan tahun 2023 lalu, kasus DBD pada 2024 ini cukup mengkhawatirkan.
Baru empat bulan saja, jumlah kasus sudah mencapai 448. Angka itu melonjak bila dibanding tahun 2023 yang hanya 311 kasus.
Tak hanya jumlah kasusnya saja yang melonjak, jumlah korban yang meninggal dunia akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti pun meroket.
“Januari-April 2024 sudah lima orang yang meninggal dunia. Tahun 2023 cuma dua orang yang meninggal.
Jalan Kolonel Tb Suwandi Ciracas Kota Serang Mendung
Tentunya ini meningkat signifikan baik secara angka terjangkit DBDnya maupun angka korban jiwanya,” tuturnya.
Ani menjelaskan, lima orang warga meninggal akibat DBD itu yakni perempuan 10 tahun dari Kelurahan Tegalsari,
Kecamatan Walantaka; kemudian perempuan usia 6 tahun Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Walantaka; perempuan usia 24 tahun asal Kelurahan Tegalsari,
Kecamatan Walantaka; perempuan usia 3 tahun asal Kelurahan Cilaku, Kecamatan Curug; dan perempuan usia 12 tahun dari Taman Banten Lestari, Kelurahan Unyur, Kecamatan Serang.
“Rata-rata korban yang meninggal dunia usia anak-anak, karena anak-anak lebih rentan terhadap DBD,” jelas dia. (rahmat/sahrul/yanadi/uri/harir/tanjung)