6 Amalan yang Harus Dihindari Seorang Muslim Karena Termasuk Perbuatan Syirik

perbuatan syirik
6 amalan yang harus dihindari seorang muslim karena termasuk perbuatan syirik. (Foto: pexels.com/Frank Cone)

BANTENRAYA.CO.ID – Perbuatan syirik merupakan suatu amalan yang dapat mengeluarkan seorang muslim dari status keislamannya.

Seorang muslim yang hendak wafat di atas agama Islam hendaknya menjauhi berbagai perbuatan syirik.

Apalagi perbuatan syirik besar termasuk dosa besar yang terancam tidak akan diampuni oleh Allah di akhirat.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: 5 Hal yang Sebenarnya Tidak Membatalkan Wudhu

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS. An-Nisa: 48).

Seseorang yang ingin bertaubat dari perbuatan syirik hendaknya segera meninggalkan perbuatan tersebut dan berniat dalam hatinya untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut.

BACA JUGA: 4 Tips Mendapat Transkrip Nilai Kuliah yang Bagus Sampai Wisuda

Namun minimnya edukasi yang didapat tentang contoh perbuatan syirik menimbulkan maraknya ketidaktahuan masyarakat muslim tentang perkara tersebut.

Sehingga saat ada budaya yang mencontohkan memohon kepada bintang jatuh, seorang muslim bisa saja jadi ikut mencontoh perbuatan tersebut tanpa mengetahui dampak terhadap status agamanya.

Maka dari itu, berikut bantenraya.co.id sudah merangkum dari berbagai sumber tentang 6 amalan yang harus dihindari seorang muslim karena termasuk perbuatan syirik:

BACA JUGA: Dampak Vape pada Kesehatan, Apakah Masih Lebih Aman daripada Rokok Konvensional?

1. Bersumpah kepada Selain Allah

Bersumpah adalah perbuatan yang dibolehkan, namun tidak boleh bersumpah kepada selain Allah.

Beberapa contoh sumpah yang terlarang adalah sumpah pocong, sumpah demi orang tua, atau sumpah demi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Dalam banyak riwayat hadits, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersumpah sebelum memberitahukan tentang suatu hukum atau ilmu agama kepada para sahabat beliau.

BACA JUGA: Krakatau Interntional Port Lakukan Pendampingan 3 SDN Jadi Sekolah Adiwiyata

Namun beliau tidak pernah bersumpah kepada selain Allah.

مَنْ كَانَ حَالِفًا، فَلْيَحْلِفْ بِاللَّهِ أَوْ لِيَصْمُتْ

“Barangsiapa hendak bersumpah, bersumpahlah dengan nama Allah atau hendaknya dia diam.” (Muttafaqun ‘alaih).

BACA JUGA: Awas! Ada Denda Merokok di Area Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, Nominal Dendanya Tidak Kecil

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga pernah bersabda:

مَنْ حَلَفَ بِشَيْءٍ دُونَ اللهِ، فَقَدْ أَشْرَكَ

“Barangsiapa bersumpah dengan sesuatu selain Allah, sungguh dia telah berbuat kafir atau syirik.” (HR. Abu Dawud).

BACA JUGA: 4 Kelebihan Kuliah Kelas Karyawan, Disertai Alasan Mengapa Kamu Harus Kerja Dulu Sebelum Kuliah

2. Memasang Jimat

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ عَلَّقَ تَمِيْمَةً فَقَدْ أَشْرَكَ

“Barangsiapa menggantungkan jimat, maka ia telah melakukan syirik.” (HR. Abu Dawud).

BACA JUGA: Fenomena Udang Menyerbu Daratan di Gorontalo Seperti Gerombolan Ulat, Mau Kemana Mereka?

Dan meski jimat yang digantungkan berisikan ayat-ayat Al-Quran, pilihan yang lebih aman adalah tetap menghindari hal tersebut.

Salah satu ulama besar Arab Saudi, Syaikh Abdul Aziz Bin Baz menjelaskan bahwa para sahabat nabi dan orang sholeh zaman dulu tidak membolehkan hal tersebut.

أنها لا تجوز وهذا هو المعروف عن عبدالله بن مسعود وحذيفة رضي الله عنهما وجماعة من السلف والخلف قالوا: لا يجوز تعليقها ولو كانت من القرآن سدًا للذريعة وحسمًا لمادة الشرك

“Tidak boleh (menggunakan jimat dengan Al-Quran) karena telah ma’ruf bahwa sahabat Abdullah bin Mas’ud, Hudzaifah serta para ulama dahulu dan sekarang mereka mengatakan: “Tidak boleh menggantungkan jimat walaupun dari Al-Quran untuk menutup jalan menuju kesyirikan dan untuk memangkas sumber kesyirikan.”” (Majmu’ Fatawa 1/51).

BACA JUGA: Pemprov Banten Tata Jalur dan Tempat Evakuasi Bencana di 8 Kabupaten Kota 

3. Meminta Bantuan Jin atau Sihir

Seorang muslim dilarang meminta bantuan sekecil apa pun kepada jin, meski jin yang ditemui mengaku beragama Islam juga.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah sekali pun meminta bantuan jin.

Dan tidak ada satu pun riwayat dimana beliau dan para sahabat beliau meminta bantuan jin untuk memenangkan perang, mencari barang yang hilang, menyembuhkan penyakit, atau menjaga hewan tunggangan mereka.

BACA JUGA: 7 Makanan Ikan Oscar Terbaik untuk Menjaga Warna dan Kesehatan Ikan

Perbuatan meminta bantuan jin termasuk mencontohi orang-orang yang melakukan perbuatan syirik, dan Allah mencela perbuatan tersebut dengan firman-nya:

وَأَنَّهُ كَانَ رِجَالٌ مِنَ الْإِنْسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِنَ الْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقًا

“Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.” (QS. Al-Jin: 6).

BACA JUGA: 5 Tipe Makanan Penambah Hb Ibu Hamil, Cegah Anemia Selama Masa Kehamilan

Meminta bantuan jin dikhawatirkan malah menjerumuskan seorang muslim ke praktek sihir.

Dan melakukan praktek sihir termasuk perbuatan syirik yang dapat mengeluarkan seorang muslim dari Islam.

وَاتَّبَعُوا مَا تَتْلُو الشَّيَاطِينُ عَلَى مُلْكِ سُلَيْمَانَ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَانُ وَلَكِنَّ الشَّيَاطِينَ كَفَرُوا يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَا أُنزلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوتَ وَمَارُوتَ وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّى يَقُولا إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلا تَكْفُرْ

“Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (mengerjakan sihir), tapi syaitan-syaitan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua malaikat di negeri Babil, yaitu Harut dan Marut, sedangkan keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorang pun sebelum mengatakan: “Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), maka janganlah kamu kafir.”” (QS. Al-Baqarah: 102).

BACA JUGA: 6 Amalan Pembuka Rezeki yang Besar yang Bisa Dilakukan Seorang Muslim

4. Menyembelih untuk Selain Allah

Menyembelih hewan dalam rangka ibadah adalah ketika seorang muslim menyembelih hadyu saat haji atau saat Hari Raya Idul ‘Adha.

Sementara hal tersebut dihukumi mubah ketika seorang muslim menyembelih hewan untuk dijual atau dimakan.

Namun menyembelih hewan dalam rangka mengharapkan gunung tidak meletus atau kelancaran proyek pembangunan, maka hal tersebut dilarang untuk diamalkan seorang muslim karena termasuk jenis perbuatan syirik besar.

BACA JUGA: 5 Adab Makan Sesuai Sunnah yang Harus Dibiasakan oleh Seorang Muslim

Seorang muslim hendaknya tidak menyembelih hewan apa pun kepada selain Allah, meski hanya seekor lalat.

قُلْ إِنَّ صَلاَتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

“Katakanlah: sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.” (Al-An’am: 162).

BACA JUGA: Thalasemia, Penyakit Darah yang Langka Namun Perlu Diwaspadai

5. Percaya Ramalan

Islam membolehkan mempelajari ilmu klimatologi atau ilmu astronomi, namun melarang mempercayai ilmu astrologi.

Seorang muslim yang mempercayai ramalan melalui bintang atau perantara lainnya terancam dengan terhapusnya amalan ibadah yang pernah dikerjakan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ أَتَى عَرَّافًا فَسَأَلَهُ عَنْ شَىْءٍ لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلاَةٌ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً

“Barangsiapa yang mendatangi tukang ramal, maka shalatnya selama 40 hari tidak diterima.” (HR. Muslim no. 2230).

BACA JUGA: Jangan Takut Donor Darah! Manfaatnya Sangat Besar ke Kesehatan

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:

مَنْ أَتَى كَاهِناً أَوْ عَرَّافاً فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُولُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ

“Barangsiapa yang mendatangi dukun atau tukang ramal, lalu ia membenarkannya, maka ia telah kufur pada Al Quran yang telah diturunkan pada Muhammad.” (HR. Ahmad no. 9532).

BACA JUGA: 6 Tujuan Pernikahan dalam Islam, Penting Diketahui Demi Hubungan Pernikahan yang Langgeng

6. Berdoa atau Minta Bantuan kepada Orang yang Sudah Wafat

Meminta bantuan doa ke sesama muslim diperbolehkan selama orang tersebut masih hidup.

Contohnya minta didoakan orang tua, karena doa orang tua termasuk doa yang mustajab, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam:

ثلاثُ دَعَواتٍ لا تُرَدُّ : دعوةُ الوالدِ ، و دعوةُ الصائمِ ، و دعوةُ المسافرِ

“Ada tiga doa yang tidak tertolak: Doa orang tua (kepada anaknya), orang orang yang berpuasa, doa orang yang sedang safar.” (HR. Al Baihaqi dalam Sunan-nya no. 6619).

BACA JUGA: 5 Pengidap Penyakit yang Tidak Boleh Makan Pare, Kabar Penting bagi Penggemar Pare

Atau menitip didoakan muslim yang hendak haji, karena hari Arafah atau tanggal 9 Dzulhijjah di padang Arafah adalah waktu mustajab untuk berdoa.

Dari ‘Amr bin Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

خَيْرُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ

“Sebaik-baik doa adalah doa pada hari Arafah.” (HR. Tirmidzi no. 3585).

BACA JUGA: 5 Jenis Makanan yang Mengandung Purin, Pengidap Asam Urat Harus Waspada Ini

Dan agama kita melarang berdoa kepada orang yang sudah wafat, meski orang yang wafat tersebut adalah seorang Nabi, seorang wali, atau seorang ulama besar.

Hal tersebut dikarenakan orang wafat tidak dapat melakukan apa pun kepada orang yang masih hidup di dunia.

Entah itu membantu dalam format wujud hantu, atau membantu melalui berdoa di alam kubur.

BACA JUGA: 6 Hal yang Boleh Dilakukan Ketika Sholat dan Tidak Membatalkan Sholat

Kematian adalah batas akhir dari waktu beramal sholeh, termasuk berdoa.

Seorang muslim diperintahkan untuk berdoa langsung kepada Allah, bukan kepada orang yang sudah wafat, malaikat, bintang jatuh, patung, atau pohon.

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ

“Dan Rabbmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.” (QS. Al-Mu’min: 60).

BACA JUGA: Gerhana dari Kacamata Islam, Mengenal Apa Saja Tradisi dan Hikmah yang Diyakini Muslim dari Gerhana?

Dalam Al-Quran juga disebutkan bahwa orang yang sudah wafat terhalang untuk kembali lagi ke alam dunia dan tidak bisa beramal apa-apa lagi.

حَتَّى إِذَا جَاءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ كَلا إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ

“Hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: “Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia). Agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan.” Sekali-kali tidak! Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding (penghalang) sampai hari mereka dibangkitkan.” (QS. Al-Mu’minun: 99-100).

BACA JUGA: 5 Keutamaan dari Menjaga Wudhu yang Perlu Diketahui Seorang Muslim

Dari dalil tersebut, orang yang wafat (di atas agama Islam) sudah seharusnya didoakan, bukan malah menjadi tempat memohon doa. Allahu a’lam.

Dan menyadari bahwa setelah wafat tidak bisa beramal apa pun lagi seharusnya memotivasi seorang muslim untuk banyak beramal sholeh dan menghindari perbuatan syirik.***

Pos terkait