BANTENRAYA.CO.ID – Terungkap fakta baru kasus penculikan mahasiswi UIN Banten di Halte Simanying, pada Jumat 31 Maret 2023.
Tersiar kabar bahwa, Sri Linda, mahasiswi UIN Banten, korban upaya penculikan ini ternyata tercatat sebagai kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Serang.
Hal itu dibenarkan oleh Ketua Umum HMI Komisariat FAESI UIN Banten Cabang Serang, A Maulana Hakim Abidin yang menyatakan bahwa Sri Linda merupakan kader HMI.
BACA JUGA: Kuota Haji Pandeglang Ditetapkan 1.253 Orang, Cek Nama Calon Jamaah Haji di Sini
Meski belum masuk kepengurusan, Maulana Hakim Abidin menyatakan bahwa status Sri Linda adalah kader HMI.
“Sri Linda Wulaningsih statusnya kader dan belum masuk dalam kepengurusan,” kata A Maulana Hakim Abdin kepada Bantenraya.co.id, Selasa 4 April 2023.
Maulana Hakim menyampaikan bahwa ia memang mendapat kabar ada salah satu kadernya yang baru saja mendapat musibah, menjadi korban upaya penculikan.
BACA JUGA: Butuh Biaya Kuliah, Mahasiswa Nekat Jualan Sabu
Kemudian, usai mendapat kabar tersebut, Maulana menerangkan ia langsung bergegas ke rumah korban, lalu mendampingi ayah Sri Linda untuk membuat laporan ke polisi setempat.
“Saya sendiri mendapat laporan ada kader yang dapat musibah itu pada Jumat malam. Saya langsung ke rumah korban dan mendampingi ayah korban lapor Polisi,” ungkap Maulana.
Maulana menduga, penculikan terhadap Sri Linda ini ada kaitannya dengan Pemilihan Umum Mahasiswa (PUM).
“Di UIN SMH Banten kan baru ada PUM. Bisa saja ini ekses PUM. Ada juga indikasi persoalan asmara. Nah indikasi-indikasi ini diharapkan segera terungkap,” terangnya.
Adapun tentang kasus upaya penculikan ini, ia meminta kepada Polisi untuk bisa mengusut tuntas kasus tersebut.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Menes Aiptu Aan Andriansyah juga membenarkan kasus upaya penculikan terhadap mahasiswi UIN Banten.
Aan Andriansyah juga menyampaikan kasus upaya penculikan ini diduga ada kaitannya dengan PUM.
Sebab, korban sempat dibawa ke suatu tempat, di sana yang bersangkutan diinterogasi.
“Kemudian korban dibawa ke sebuah tempat yang tidak diketahui dimana dan ditempat tersebut korban di interogasi atau ditanyai terkait masalah PUM,” ujar Aan Andriansyah.
BACA JUGA: Preman Pensiun 8 Episode 14: Ada Sinopsis dan Link Nonton Gratis
Diterangkan Kanit Reskrim, selama di interogasi korban dicium oleh salah satu pelaku kemudian dipaksa minum obat dan tidak lama kemudian dibawa lagi keluar lalu diturunkan di sekitaran SPBU Palima Serang.
“Kami sedang melakukan penyelidikan. Namun di lapangan terkendala ketiadaan CCTV terutama di titik awal korban menunggu bus,” pungkasnya.
Sebagai informasi, ayah korban, Asep Suparta, baru mendapat kabar anaknya hampir jadi korban penculikan usai dihubungi oleh teman anaknya.
BACA JUGA:
“Tapi sore hari saya dapat telepon dari temen anak, mengabarkan anak saya ada di daerah Palima Kota Serang dengan keadaan setengah sadar,” kata Acep Suparta.
“Alhamdulillah selamat namun anak saya mengalami trauma dan ada luka lebam di punggung dan tangan,” sambung Asep.
Sampai saat ini, Polsek Menes sedang mengusut dan mendalami kasus upaya penculikan tersebut.
Ketua HMI Komisariat FAESI UIN Banten Cabang Serang, akan mengawal kasus ini sampai tuntas untuk mendapat informasi yang valid. ***