Bantenraya.co.id – Pemilih dalam kategori milenial dan gen Z diprediksi akan menjadi penentu kemenangan pada Pilkada Kota Cilegon 2024 yang akan digelar pada 27 November mendatang.
Dari jumlah DPT (daftar pemilih tetap) sebanyak 330.413 jiwa, ada 62,79 persen (207.464 pemilih) adalah kaum milenial dan gen z atau generasi z.
Dalam DPT tersebut, kategori pemilih secara rinci yakni pre boomer (kelahiran sebelum 1945) sebanyak 0,62 persen atau 2.035 orang,
baby boomer (kelahiran 1946-1964) sebanyak 31.335 pemilih, dan gen x (kelahiran 1965-1980) sebanyak 27,11 persen atau 89.579 pemilih.
Usai Dilantik, KB PII Banten Ajak Tokoh dan Pemerintah Siapkan Generasi Muda Berkualitas
Kemudian, pemilih milenial (kelahiran 1981-1996) mencapai 37,52 persen atau 123.957 pemilih, dan pemilih gen z (kelahiran 1997-2012) sebesar 25,27 persen atau sebanyak 83.507 pemilih.
Pengamat Politik dari UIN SMH Banten Syaeful Bahri menjelaskan, suara milenial dan gen z akan sangat menentukan kemenangan di Pilkada Cilegon.
Para paslon selain harus menyapa langsung, juga harus mampu menyampaikan pesan udara lewat media sosial dan digital kepada para pemilih tersebut.
“Serangan darat dengan menemui mereka harus dilakukan. Tapi tentu itu terbatas karena waktu kampanye hanya 60 hari saja.
TPSA Bagendung Dinilai Janggal, Helldy Instruksikan Lapor Polisi
Artinya harus memaksimalkan serangan udara lewat media sosial dan digital juga. Sebab, sekarang milenial dan gen z adalah pengguna medsos,” kata Syaeful kepada Banten Raya, Kamis (26 September 2024).
Syaeful menjelaskan, dari 3 paslon tersebut tentu harus memiliki metode untuk bisa meraih suara milenial dan gen z. Sebab, pola pendekatan dan program harus mengarah kepada kebutuhan keduanya.
“Misalnya pendekatan komunitas hobi, olahraga dan lainnya harus dilakukan. Selain tentu saja soal kebutuhan pendidikan bagi para milenial dan gen z,” ucapnya.
Dari 3 paslon tersebut, papar Ipul, panggilan akrab Syaeful Bahri, tentu petahana Helldy Agustian punya peluang besar untuk bisa menyasar milenial dan gen z.
Relawan Andra-Dimyati Gerilya Humanis ke Masyarakat Lebak
Sebab, berbagai program yang dijanjikan sudah direalisasikan. Hal itu membuat peluangnya besar.
“Mereka biasanya akan mengukur soal pembuktian. Artinya, mereka juga tidak ingin hanya bicara janji saja.
Tinggal nanti berbagai kebutuhan selanjutnya harus menjadi program di Helldy,” ucapanya.
Sejumlah program yang dirasakan misalnya, beasiswa full sarjana, itu harus ditambah lagi kedepannya.
ASN Diberi Literasi Keamanan Digital
“Harus jujur yah, kemarin sudah direalisasikan itu (beasiswa full sarjana) sudah diketahui milenial dan gen z yang punya kebutuhan pendidikan.
Tinggal selanjutnya harus ditambah lagi,” paparnya.
Selanjutnya, jelas Ipul, ada Robinsar juga punya pendekatan dari awal memang mewakili secara usia kaum milenial.
Mereka, punya peluang karena rentan usia yang sama. Tinggal apa program yang ditawarkan bisa tidak membuat milenial tertarik.
448 Siswa SDN Parung Serab Jadi Sasaran Makan Siang Gratis
“Tidak bisa disalahkan juga jika Robinsar mengklaim mereka adalah perwakilan milenial.
Tinggal programnya bagaimana, mampu tidak menjawab kebutuhan milenial dan gen z,” ujarnya.
Sebab, papar Ipul, membuat tertarik saja kaum milenial dan gen z itu tidak menentukan mereka memilih.
“Apalagi tidak tertarik pasti tidak akan memilih. Jika tidak ada program, maka harus dibuat dan disampaikan,” jelasnya.
Konsumsi Listrik di Banten Naik
Menurut Ipul, ketiga paslon tersebut masih punya peluang besar untuk bisa menggaet suara milenial dan gen z. Tinggal bisa terus meyakinkan dengan program-program yang sudah ada.
“Termasuk Pak Isro juga sama. Harus mampu membangun program sesuai kebutuhan para kaum milenial, baik hobi, komunitas olahraga dan pendidikan mereka,” ujarnya.
Selain menjadi sasaran dari para paslon, pemilih milenial dan gen z juga akan menjadi sasaran dari KPU Kota Cilegon untuk meningkatkan partisipasi pemilih. Untuk itu, pendekatan yang akan dilakukan berbeda dengan lainnya.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Cilegon Fatchurrohman menyampaikan, untuk bisa memaksimalkan hak pilihnya,
Atut Hadiri Pelantikan Anaknya di DPRD Banten
milenial dan gen z tentunya akan menjadi salah satu fokus sosialisasi dari KPU Kota Cilegon melalui komunitas-komunitas, organisasi kepemudaan atau kemahasiswaan serta juga sekolah-sekolah SMA sederajat.
“Kami juga menyasar mereka untuk sosialisasi, sehingga nantinya bisa mengetahui dan menyalurkan hak pilihnya.
Pendekatannya pasti yang lebih akrab dengan mereka, misalnya sosialisasi lewat pendekatan hobi, tidak kaku dan memilih tempat di cafe,” jelasnya.
Selain itu, papar Fatur, konten untuk sosialisasi juga tidak bisa hanya sekedar mengenalkan soal tahapan dan mengajak mereka untuk tidak golput.
Kolaborasi Krakatau Steel-BNI-Kodim Cilegon, Bikin Mancur Sumur Artesis di Kagungan
Tapi memang harus ke bagaimana menyampaikan jika demokrasi penting dan agar para milenial dan gen z langsung mencari tahu siapa calonnya.
“Tidak bisa hanya menyampaikan tahapan dan mengajaknya untuk tidak golput. Harus lebih dari itu konten yang disajikan,” katanya. (uri)