BANTENRAYA.CO.ID – Kementerian Kesehatan RI atau Kemenkes memberikan perhatian lagi pada kasus Covid-19.
Kemenkes belum lama ini menyampaikan warning kepada Pemprov Banten.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Ati Pramudji Astuti membenarkan bahwa Kemenkes warning kepada Pemprov Banten sesaat setelah terjadinya lonjakan
“kita sudah mulai diwarning oleh Menkes agar kegiatan pengendalian covid tidak boleh diabaikan apalagi di hari libur nasional dan cuti bersama,” ujar Ati, Kamis, 13 April 2023.
BACA JUGA: Cilegon Terima Penghargaan Kemenkes, Dearah Tanpa Dolbon
Warning untuk Pemprov Banten tidak bisa dilepaskan dari naiknya kasus Covid-19 di Indonesia.
Kemenkes mencatat ada lonjakan kasus Covid-19 di mana dalam sehari hampir ada 1000 kasus terkonfirmasi positif COvid-19.
Merespons itu, Provinsi Banten pun menyiapkan sejumlah langkah guna mengantisipasi adanya peningkatan kasus Covid-19 di Banten.
Ati mengatakan, kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir memang mengalami kenaikan.
BACA JUGA: Investigasi Kasus Gagal Ginjal Akut, Ombudsman Periksa Dinkes Banten
Bahkan, berdasarkan data saat ini ada hampir 1.000 kasus Covid-19 per hari. Namun hal itu tidak terjadi di Provinsi Banten.
“Di Banten kalau tren peningkatan nggak ada. Kondisinya masih, sama seperti beberapa bulan ini,” ujarnya.
justru menurut Ati yang perlu dilakukan adalah pelaksanaan dari protokol kesehatan agar kembali dijalankan oleh masyarakat.
Terutama ketika akan memasuki masa libur Lebaran di mana waktu liburan cukup panjang.
Di saat itulah potensi berkumpulnya orang akan semakin tinggi sehingga resiko penularan ketika ada yang bergejala Covid-19 juga akan tinggi.
“Yang harus dikuatkan oleh kabupaten kota adalah bagaimana terus meningkatkan surfailen aktif tapi, kalau di rumah sakit saat ini sudah tidak ada yang dirawat,” tambah Ati.
Ati menyatakan, naiknya kasus Covid-19 disebabkan karena aktivitas masyarakat saat ini semakin bebas sehingga protokol kesehatan kerap diabaikan.
Sementara penyakit ini hingga saat ini masih ada dan terus menular.
BACA JUGA: Tiga Remaja Palsukan Sertifikat Suntik Vaksin Covid 19, Kemudian Diperjualbelikan
Ati mengungkapkan, guna mengantisipasi adanya penyebaran, maka Dinas Kesehatan Provinsi Banten akan mengambil sejumlah langkah.
Salah satunya secara acak akan memeriksa para pemudik di posko kesehatan yang didirikan dinas kesehatan.
Bila ada yang positif Covid-19 maka akan langsung ditangani.
Dinas Kesehatan Provinsi Banten juga menyediakan vaksin bagi yang belum melaksanakan vaksin, baik vaksin tahap 1, 2, maupun 3 atau booster.
BACA JUGA: Catat Tanggal Penting, Prediksi Volume Arus Mudik di Tol Serang-Panimbang Paling Tinggi Mulai…
“Kita akan buka posko pemberian layanan vaksinasi, acak rapid antigen dan vaksinasi menghindari penularan,” katanya.
Meski demikian, kata Ati, bila melihat dari jumlah kasusnya di Provinsi Banten maka jumlahnya sampai saat ini masih landai.
Artinya kasusnya masih sama dengan jumlah sebelumnya.
Plh Sekda Provinsi Banten Virgojanti mengatakan, meski kasus Covid-19 sudah melandai di Provinsi Banten namun Pemerintah Provinsi Banten masih tetap memperhatikan kasus Covid-19.
BACA JUGA: 5 Rekomendasi Hotel Harga Cuma Rp200 Ribuan di Bali, Cocok untuk Libur Lebaran
Sekarang menurutnya semua bergantung pada masyarakat sendiri apakah mau sama-sama menjaga agar penularan Covid-19 tidak melebar.
“Tinggal kembali kepada masyarakatnya dan yang belum harus terus,” katanya.
Virgojanti mengatakan, karena kita membutuhkan kekebalan secara massal, maka vaksinasi massal perlu dilakukan agar semua terjaga.
Dengan itu maka pandemi Covid-19 tidak akan kembali, dan diharapkan akan jadi endemi.
BACA JUGA: 4 Rekomendasi Menu Buka Puasa, No 4 Paling Mudah Dan Mantul
“Covid masih jadi fokus perhatian dan tidak dilupakan, makanya berbagai ketentuan terkait jaga kesehatan, dan lainnya tetap dilakukan,” katanya. ***