Bantenraya.co.id- Walikota Serang Syafrudin diprotes Roihah, seorang warga Kelurahan Terondol, Kecamatan Serang, Kota Serang.
Roihah protes kepada Syafrudin lantaran tidak mendapatkan bantuan pangan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Serang.
Syafrudin dicegat Roihah usai dirinya membagikan bantuan pangan kepada puluhan emak-emak di kantor Kelurahan Terondol, Kecamatan Serang, Kota Serang.
“Pak, saya gak dapat bantuan beras dari pemerintah,” ujar Roihah di hadapan Syafrudin dan jajarannya.
Indonesia Bertemu Brunei Darussalam di Kualifikasi Piala Dunia, Shin Tae Yong Percaya Diri
Roihah mengaku datang ke kantor Kelurahan Terondol untuk mengantar ibunya, Suriah, yang mendapat bantuan pangan.
“Ini yang dapat orang tua saya. Saya mah ke sini nganter ibu saya karena udah tua,” ucap dia.
Walikota Serang Syafrudin sempat bertanya kepada Roihah masih memiliki suami atau tidak. Roihah pun menjawab masih punya suami.
Syafrudin menjelaskan, Roihah tidak mendapatkan bantuan pangan dari Pemkot Serang mungkin karena tidak terdata sebagai keluarga penerima manfaat (KPM) bantuan pangan, lantaran masih dianggap mampu.
“Berarti ibu mampu kalau tidak dapat bantuan. Karena yang dikasih bantuan itu yang tidak mampu. Sebelumnya sudah disurvei, sudah diverifikasi.
Tidak begitu didata langsung dapat,” kata Syafrudin.
Syafrudin menyarankan kepada Roihah bila memprotes tidak mendapat bantuan pangan harusnya lapor kepada Kelurahan Terondol, bukan kepada wartawan.
“Nanti ibu daftar ulang ke kelurahan. Jadi jangan ngomong ke wartawan,” katanya.
Syafrudin mengatakan, bantuan pangan alokasi yang dibagikan kepada warga alokasi Oktober tahun 2023.
Bantuan pangan itu berasal dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) melalui Pemkot Serang bekerja sama dengan Kantor Pos dan Bulog.
“Pembagian bantuan ini yang kedua. Yang pertama adalah September. Rencananya mudah-mudahan sampai 6 bulan untuk masyarakat Kota Serang,” kata Syafrudin.
Syafrudin menerangkan, pemberian bantuan pangan ini untuk mengentaskan kemiskinan, gizi buruk, stunting, dan pengendalian inflasi, karena harga beras saat ini tengah membumbung tinggi.
Stasiun Televisi Nasional Diminta Buka Kantor Biro di Banten, Keterbatasan Sinyal Jadi Kendala
“Mudah-mudahan dengan adanya bantuan pemerintah ini harga beras stabil. Kemudian juga dimaklumi harga beras naik, karena saat ini musim kemarau. Jadi musimnya tanamnya baru satu kali,” terang dia.
Syafrudin juga mengatakan, bantuan pangan ini karena dampak musim kemarau panjang (El Nino).
“Iya salah satu dampak kemarau panjang atau El Nino, maka pemerintah pusat melalui pemerintah daerah memberikan bantuan beras khusus beras,” tuturnya.
Syafrudin menegaskan, bantuan pangan berupa beras sasarannya untuk warga yang tidak mampu.
DPRD Banten Sebut Pembangunan BIS Mubadzir, Pihak Ketiga Dinilai Enggan Mengelola
Setiap keluarga penerima manfaat bantuan pangan ini mendapatkan bantuan beras sebanyak 10 kilogram.
“Ini buat warga tidak mampu. Yang mampu tidak diberikan. Dibagikan 10 kg satu orang,” tegas dia.
Kepala Bidang (Kabid) Ketahanan Pangan pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPPP) Kota Serang Siswati mengatakan, bantuan pangan tahap 2 untuk se Kota Serang sebanyak 891,51 ton.
Bantuan pangan itu untuk 29.717 keluarga penerima manfaat (KPM). Setiap KPM mendapat 10 kg selama tiga bulan berturut-turut. Yaitu bulan September sampai November 2023. “Untuk Kelurahan Terondol aja ada 481 KPM,” kata Siswati.
Pendaftaran Diperpanjang Sampai 11 Oktober 2023, Pendaftar PPPK di Lebak Mencapai 2500 Orang
Siswati menjelaskan, syarat KPM mendapat bantuan pangan harus sudah terdaftar dari data kemiskinan dari Kementerian Sosial (Kemensos).
“Mereka yang dapat ini sudah terdaftar by name by address di kantor POS,” jelas dia.
Siswati menjelaskan, bantuan pangan tahap 2 ini sebanyak 891,51 ton beras itu dibagikan untuk enam kecamatan di Kota Serang.
Rinciannya Kecamatan Cipocok Jaya 3.631 KK, Kecamatan Curug 3.009 KK, Kecamatan Kasemen 9.915 KK, Kecamatan Serang 5.452 KK, Kecamatan Taktakan 3.336 KK, Kecamatan Walantaka 4.374 KK. Totalnya 29.717 KPM atau KK.
Jedogan Demi Sekantong Panjang Mulud
Menurut Siswati, bantuan pangan tahap pertama bulan April sampai Juni dengan jumlah tonasenya 954,99 ton. Penerimanya semuanya 31.833 orang tahap pertama.
“Tahap dua ini ada pengurangan. Pengurangan yang kedua. Kan dulu 31.833 kedua 29717 berkurangnya 2.116 orang. Berkurangnya seperti yang saya sebutkan tadi waktu di rapat kemungkinan pindah tempat orangnya.
Kedua mungkin meninggal ketiga mungkin orang tersebut yang tadinya tercatat itu meningkat taraf hidupnya. Jadi sudah tidak terdaftar di miskin lagi,” jelas dia.
Lurah Terondol Askolani mengatakan, warganya bernama Roihah yang memprotes lantaran tidak mendapatkan bantuan pangan beras, sudah mendapat bantuan pangan atas ibunya Suriah.
Miris, Diduga 4 Pemuda Perkosa Gadis di Lebak Tak Sampai Ranah Hukum
“Nama ibunya Suriah. Tapi sudah dapat. Barcodenya discan namanya baru dibagikan. Itu hanya sifatnya salah paham saja,” jelasnya.
Namun untuk Roihah, Askolani mengaku pihaknya akan mengajukan terlebih dahulu kepada DKPPP Kota Serang.
“Mungkin kita akan ajukan lagi verifikasi lagi.
Dari Distan harus memvalidasi lagi. Itu tahap kemudian.
Kalau memang itu dia mengajukan kita konfirmasi ke dinas. Nanti Dinas Pertanian survei kalau layak diajukan,” ujarnya. (harir)